Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Kamis, 01 Feb 2024 18:00 WIB
Kerajaan Sriwijaya sempat menjadi salah satu yang terbesar di Nusantara. Tepatnya berdiri pada sekitar abad ke-7 Masehi di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan.
Foto: Jejak Kerajaan Sriwijaya (Dok. detikcom)
Palembang -

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan tertua ketiga di Indonesia. Berdirinya kerajaan ini tak lepas dari peran perdagangan dan pelayaran yang sangat pesat saat itu.

Mengutip dari buku Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia karya Tim Penerbit KBM Indonesia, Kerajaan Buddha ini adalah kerajaan bercorak maritim yang mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka.

Kerajaan ini dipercaya dapat mengimbangi Kerajaan Majapahit di timur karena menjadi simbol kebesaran Sumatera di masa lalu. Lantas bagaimana awal berdirinya Kerajaan Sriwijaya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini detikSumbagsel rangkum informasinya untuk detikers!

Awal Berdiri Kerajaan Sriwijaya

Dilansir buku berjudul 'Sriwijaya, Sebuah Kejayaan Masa Lalu di Asia Tenggara' oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, kerajaan ini berkembang saat kepulauan Nusantara ramai dikunjungi musafir China dan India pada abad ke-7 Masehi.

ADVERTISEMENT

Kerajaan Sriwijaya resmi ditegakkan oleh Dapunta Hyang pada 16 Juni 682 M. Hal ini tertulis dalam Prasasti Kedukan Bukit yang juga dijuluki Prasasti Proklamasi Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan ini merupakan kerajaan bercorak kebudayaan India. Kerajaan ini menjadi yang tertua ke-3 di Indonesia, setelah Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Kutai Kuno.

Prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya ditemukan berbahasa Melayu Kuno. Artinya hubungan antara penguasa dan rakyat terjalin erat. Sedangkan untuk dua kerajaan sebelumnya menggunakan bahasa Sansekerta dalam prasastinya. Bahasa tersebut dinilai sebagai bahasa tingkat tinggi yang hanya digunakan oleh kaum agamawan India Kuno.

Dilihat dari pengaruhnya yang luas melintas laut dan selat, para peneliti meyakini bahwa Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan bahari di zaman dahulu. Kerajaan ini pernah mempersatukan bagian wilayah Nusantara di awal sejarah, sebelum kerajaan lainnya berkembang.

Tanda Jalan Masuk Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya ini masuk ke Nusantara melalui jalur perdagangan, berangkat dari kebutuhan masyarakat terhadap rempah-rempah, seperti cengkeh, lada, dan pala. Dari perdagangan tersebut, muncullah jaringan pelayaran antara Kanton, Sriwijaya, Jawa, dan Melayu. Selanjutnya, para pedagang menuju ke Nusantara bagian timur, India, Persia, dan Arab.

Para pelaut harus melewati Pulau Bangka yang tersohor dengan Bukit Menumbing. Bukit tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk memasuki Sungai Musi dan disebut sebagai pintu masuk ke ibu kota Sriwijaya.

Dalam peta Mao K'un yang dibuat oleh Ma-huan pada abad ke-15, terdapat nama Peng-chia Shan atau Gunung Peng-chia. Nama tersebut dipercaya sebagai Bukit Menumbing karena letaknya di sebelah barat laut Pulau Bangka.

Gambaran mengenai adanya Kerajaan Sriwijaya masih dapat dilihat jika detikers berlayar ke luar perairan Sungai Musi. Bukit Menumbing akan terlihat samar-samar di arah timur laut Selat Bangka.

Itu dia awal mula berdirinya Kerajaan Sriwijaya dan tanda jalur masuknya. Semoga bermanfaat ya, detikers!




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads