Sejarah Sumatera Selatan dari Kerajaan Sriwijaya hingga Punya 17 Kabupaten/Kota

Sejarah Sumatera Selatan dari Kerajaan Sriwijaya hingga Punya 17 Kabupaten/Kota

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Jumat, 17 Nov 2023 05:02 WIB
Tari Zapin Rodat Palembang
Foto: YouTube Indonesia Tari (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Palembang -

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dijuluki Bumi Sriwijaya. Julukan ini berkaitan dengan masa lalu tanah Sumsel yang merupakan pusat pemerintahan pada zaman Kerajaan Sriwijaya.

Mengutip laman resmi Pemprov, Sumatera Selatan berdiri sejak 12 September 1950. Artinya sudah 73 tahun provinsi ini eksis sebagai salah satu provinsi di Indonesia.

Sebelum menjadi salah satu provinsi di NKRI, Sumsel memiliki sejarah panjang. Utamanya sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Sriwijaya sejak abad ke-7 hingga ke-12 Masehi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejayaan selama lima abad ini menjadi salah satu bukti pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Nusantara masa lampau. Kerajaan Sriwijaya dikenal karena kekuatan maritimnya. Namun akhirnya, kerajaan ini menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit mulai abad ke-13 hingga ke-14 Masehi.

Setelah lepas dari Kerajaan Majapahit, tanah yang dulunya merupakan wilayah Kerajaan Sriwijaya sempat tak bertuan. Pada masa itulah, tanah ini menjadi tempat singgah para pelaut dari berbagai negara, terutama China. Kondisi ini berlangsung selama abad ke-15 Masehi.

ADVERTISEMENT

Kemudian, berdirilah Kesultanan Palembang yang memegang kekuasaan penuh atas tanah ini. Ketika kolonialisme Barat masuk, Kesultanan Palembang tetap menjaga kejayaannya. Hingga akhirnya pada masa kemerdekaan Indonesia, wilayah ini menjadi salah satu bagian dari Provinsi Sumatera.

Seiring berjalannya waktu, wilayah di Sumatera dimekarkan menjadi beberapa provinsi lagi. Sumatera Selatan salah satunya. Dulunya wilayah ini meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.

Kini masing-masing wilayah itu telah dimekarkan dan menjadi provinsi tersendiri, terpisah dari Sumsel. Namun masih menjadi satu kawasan yang dikenal dengan nama Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).

Karena masing-masing daerah ini awalnya merupakan satu kesatuan, tak heran jika Sumsel dan empat provinsi lainnya memiliki dasar budaya yang serupa, yaitu budaya Melayu. Budaya ini sendiri berkembang sesuai dengan letak geografis masing-masing daerah.

Misalnya di Sumsel, bahasa berkembang sesuai suku-suku yang mendiami tanah Sumsel. Antara lain suku Ogan, Komering, Musi, Lematang, Palembang, dan masih banyak logat dan bahasa lainnya.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Sumatera Selatan memiliki luas wilayah 86.771,68 kilometer persegi dengan 17 kabupaten/kota. Palembang, yang dulu menjadi ibu kota Kesultanan Palembang, kini pun menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Selatan.

Adapun 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan beserta ibukotanya.

1. Kab. Ogan Komering Ulu (Ibu kota: Baturaja)
2. Kab. OKU Timur (Ibu kota: Martapura)
3. Kab. OKU Selatan (Ibu kota: Muara Dua)
4. Kab. Ogan Komering Ilir (Ibu kota: Kayu Agung)
5. Kab. Muara Enim (Ibu kota: Muara Enim)
6. Kab. Lahat (Ibu kota: Lahat)
7. Kab. Musi Rawas (Ibu kota: Lubuk Linggau)
8. Kab. Musi Banyuasin (Ibu kota: Sekayu)
9. Kab. Banyuasin (Ibu kota: Pangkalan Balai)
10. Kab. Ogan Ilir (Ibu kota: Indralaya)
11. Kab. Empat Lawang (Ibu kota: Tebing Tinggi)
12. Kota Palembang
13. Kota Pagar Alam
14. Kota Lubuk Linggau
15. Kota Prabumulih
16. Kab. Penukal Abab Lematang Ilir (Ibu kota: Talang Ubi)
17. Kab. Musi Rawas Utara (Ibu kota: Rupit)

Nah, itulah sejarah singkat Sumatera Selatan sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang, hingga kini menjadi provinsi di Indonesia dengan 17 kabupaten/kota. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads