Kabag Kesra Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Ari Dinata membantah ditangkap polisi saat berada di ruang karaoke bersama ladies companion (LC) sambil membawa pil ekstasi. Ari menyebut saat itu dia sedang di restoran yang satu gedung dengan tempat karaoke.
"Salah itu beritanya, ditangkap di karaoke, saat karaoke, ada LC (ladies companion), salah Pak. Salah banget, saya tidak sedang di karaoke, saya sedang di restonya," jelas Ari Dinata dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (10/12/2023) malam.
Atas berita yang beredar itu, Ari minta agar awak media meluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan semua pihak, terutama Pemkab Bangka Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta diluruskan, kalau saya tidak karaoke dan itu nyata benarnya. Boleh diperiksa ke bagian sininya (pihak restoran) kalau saya lagi di mana," katanya.
Menurutnya, ia dan tiga ASN serta satu sopir saat itu datang ke restoran untuk mencari makan malam. Dia menjelaskan, berawal dari selesai nonton pukul 21.30 WIB, kemudian lapar.
"Jadi kami tuh jam setengah sepuluh habis nonton, laper kan gitu kan. Tadinya mau cari masterpiece gitu, ketemu, tapi kami intinya bukan itu, karena lapar kami ke restonya dulu," ujarnya.
Namun di waktu yang bersamaan, lanjut Ari, pihak kepolisian sedang menggelar razia di tempat karaoke. Termasuk pengunjung restoran yang di lantai bawah turut diperiksa.
"Jadi kita itu masuk kan bertiga, baru masuk pintu ternyata ada razia kan waktu itu di karaoke (termasuk) di bawah. Kami tak boleh keluar lagi, kami disuruh berdiri dan diperiksa. Jadi belum pesan apa-apa di resto itu, kami kemudian diperiksa urine, hasilnya negatif," kata Ari.
Tak hanya itu, Kabag Kesra Basel juga membantah bahwa pil yang dibawanya itu adalah ekstasi. Pil itu kata Ari, adalah pil dimenhydrinate generik. Pil yang diduga ekstasi itu ditemukan polisi di tas yang dibawa olehnya saat penggeledahan.
Tim detikSumbagsel melakukan penelusuran, dimenhydrinate merupakan salah satu jenis antihistamin juga yang dijual bebas. Obat ini yang biasanya digunakan untuk meredakan alergi ini juga bisa membantu mengatasi mabuk perjalanan. Dosis pertama harus diminum sekitar satu jam sebelum bepergian.
"Itu obat dimenhydrinate generik, itu obat untuk mancing, kaya obat antimo (anti mabok), ada 2 bungkus, yang satu full, yang satunya sudah diminum. Jumlahnya 12 bukan 13 butir," kata Ari.
Obat dikonsumsi untuk mabuk laut, simak halaman selanjutnya...
Dia menegaskan, obat dimenhydrinate merupakan sisa konsumsi saat pergi memancing pada tanggal 24 sebelumnya. Obat itu dibeli tanpa label dengan harga Rp 10 ribu satu bungkus dengan isi 10 butir.
"Kebetulan tanggal 24 sebelumnya, saya pakai tas itu mancing di laut Pongo. Jadi buat obat mabok mirip antimo. Kebetulan tidak ada bungkus, belinya langsung butiran Rp 10 ribu satu bungkus," tegasnya.
Saat pemeriksaan Ari tak bisa menunjukkan resep dokter atau bukti pembelian. Polisi akhirnya membawa Ari ke Polda NTB.
"Dimenhydrinate itu pas di tes dengan alat itu, warnanya sama, sama warnanya dengan yang jenis narkotika kata mereka. Tapi itu baru dugaan bahwa itu adalah narkotika jenis ekstasi. Karena saya tidak dapat menunjukkan bukti pembelian termasuk bungkusnya itu, maka seusai SOP mereka, (pil) harus diperiksa," ungkapnya.
Diketahui, polisi menemukan obat itu posisinya bagian depan tas yang biasanya digunakan untuk menaruh duit receh. Akibat temuan obat itu, Ari pun harus digelandang ke Mapolda NTB.
"Saya sedang di Polda menunggu hasil lab BPOM. Tadi saya minta, cuma karena hari Minggu BPOM tutup, jadi Senin (11/12/2023) pagi akan dianter penyidik ke BPOM," tambahnya.
Berita sebelumnya, Bupati Riza Herdavid merespon kabar terkait Kabag Kesra Kabupaten Bangka Selatan (Basel), berinisial AD diamankan polisi di tempat karaoke NTB karena diduga membawa ekstasi. Riza menyebut yang bersangkutan yang akan mengklarifikasi.
"Nanti biar beliau (AD) yang luruskan," kata Riza Herdavid dihubungi detikSumbagsel, Minggu (10/12/2023) malam.
Riza tak berkomentar banyak terkait penangkapan Kabag Kesra Kabupaten Bangka Selatan di tempat karaoke di Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia memastikan bahwa anak buahnya itu akan memberikan klarifikasi. "Mungkin besok beliau bicara (klarifikasi)," singkatnya.