Film Sampai Titik Terakhirmu sudah tayang di bioskop sejak 13 November 2025. Film layar lebar ini menceritakan tentang kisah cinta, pengorbanan, dan ketulusan yang diuji oleh takdir serta penderitaan.
Mengangkat kisah tentang kesetiaan Albi kepada Shella yang mengidap penyakit kronis. Albi mendampingi kekasihnya berjuang melawan penyakit untuk sembuh. Namun begitu, takdir berkata lain. Mereka dipisahkan oleh maut.
Karya ini mengundang pembaca untuk merenungi makna kesetiaan, perjuangan, kehilangan, penerimaan, dan kekuatan ikatan emosional antar manusia. Itu menjadikannya lebih dari sekadar cerita romantis biasa.
Secara singkat, film Sampai Titik Terakhirmu berfokus pada perjalanan spiritual dan emosional Albi dan Shella dalam mengarungi kisah romansa yang penuh makna. Untuk yang masih penasaran, inilah sinopsis lengkapnya.
Sinopsis Sampai Titik Terakhirmu
Shella didiagnosis menderita kanker ovarium. Ia menghadapi pertarungan melawan penyakit fisik dan keputusasaan mental yang merenggut harapan hidupnya.
Albi bergumul dengan peran sebagai pendamping setia yang harus menyaksikan orang yang dicintai perlahan-lahan ditarik menjauh oleh takdir. Aktor Arbani Yasiz mendalami peran Albi dengan banyak berdiskusi langsung bersama Albi Dwizky yang merupakan tokoh asli di balik cerita ini.
Pergolakan batin Albi ini menjadi pilar utama yang menyangga kekuatan emosional keseluruhan cerita. Keputusan Albi untuk tetap berada di sisi Shella menjadi poros utama.
Meskipun ia tahu akhir dari perjuangan mereka mungkin adalah perpisahan. Namun begitu, Albi berupaya untuk tetap berada di sisi sang kekasih sebagai bentuk pengorbanan diri yang mendalam.
Kisah mereka menunjukkan bahwa konflik internal yang paling mendalam bukanlah selalu datang dari pertentangan antar karakter, melainkan dari perjuangan melawan realitas yang tidak dapat dikendalikan.
Film ini menyuguhkan konflik dan harapan yang diinginkan, serta takdir yang perlu diterima. Elemen itulah yang membentuk cerita dalam film Sampai Titik Terakhirmu sangat mengharukan.
Kisah Albi dan Shella menggambarkan bentuk kesetiaan yang melampaui janji-janji romantis biasa. Melalui karya ini, penulis mengangkat pertanyaan mendasar tentang makna cinta yang sesungguhnya. Apakah cinta adalah tentang memiliki, ataukah tentang kesediaan untuk melepaskan dengan damai ketika waktunya tiba?
(mep/mep)