Sejarah dan 7 Fakta Jambi, Ada Candi Muaro Jambi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Jambi

Sejarah dan 7 Fakta Jambi, Ada Candi Muaro Jambi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Putri Shafa Salsabila - detikSumbagsel
Jumat, 19 Jan 2024 11:00 WIB
Candi Muaro Jambi
Foto: Dok. Arsip Website Provinsi Jambi
Jambi -

Jambi memiliki sejarah yang cukup panjang, mulai dari kekuasaan Belanda hingga terbentuknya Provinsi Jambi pada 6 Januari 1957.

Selain sejarah Jambi yang cukup panjang, Jambi memiliki beberapa fakta yang menarik di antaranya ada Candi Muaro Jambi yang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya, terdapat gunung tertinggi kedua di Indonesia yaitu Gunung Kerinci.

Selain itu, fakta menarik Jambi lainnya adalah terdapat Anak Suku Dalam (SAD) yang mendiami di pedalaman provinsi ini. Berikut detikSumbagsel merangkum sejarah terbentuknya dan fakta menarik tentang Provinsi Jambi yang dikutip dari website resmi Provinsi Jambi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Jambi

Pada 27 April 1904 berakhirnya masa kesultanan Jambi menyusul gugurnya Sulthan Thaha Saifuddin dan Belanda yang berhasil menguasai wilayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka Jambi ditetapkan sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie. Pada 2 Juli 1906 O.L Helfrich dilantik menjadi residen Jambi yang pertama berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No. 20.

Pada 9 Maret 1942 terjadi peralihan kekuasaan dari kekuasaan Belanda atas Jambi kepada Pemerintah Jepang yang telah menjabat selama kurang lebih 36 tahun. Pada 17 Agustus 1945 terjadi proklamasi Negara Republik Indonesia yang pada saat itu terjadi satu provinsi yaitu provinsi Sumatera.

ADVERTISEMENT

Pada 18 April 1946 Komite Nasional Indonesia Sumatera memutuskan Provinsi Sumatera terdiri dari tiga Sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. Sub Provinsi Sumatera Tengah mencakup keresidenan Sumatera Barat, Riau dan Jambi.

Menurut UU No. 22 Tahun 1948 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, keresidenan Jambi saat itu terdiri dari 2 kabupaten dan 1 kota Praja Jambi. Kabupaten-kabupaten tersebut terdiri dari Kabupaten Merangin yang mencakup kewedanaan Muara Tebo, Muaro Bungo dan Bangko. Sedangkan Kabupaten Batanghari terdiri dari kewedanaan Muara Tembesi, Jambi Luar Kota dan Kuala Tungkal.

Banyak pemuka masyarakat ingin keresidenan Jambi untuk menjadi bagian dari sub Provinsi Sumatera Selatan dan sebagian lainnya ingin tetap berada di sub Provinsi Sumatera Tengah, bahkan ada masyarakat yang ingin Jambi berdiri sendiri menjadi sebuah provinsi. Selain itu, sejak 1 Juni 1922 Kerinci yang tadinya bagian dari Kesultanan Jambi dimasukkan ke keresidenan Sumatera Barat tepatnya jadi bagian dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Kerinci (PSK) kembali dikehendaki masuk keresidenan Jambi.

Pada 10 April 1954 terdapat tuntutan keresidenan Jambi menjadi daerah tingkat 1 provinsi dalam pernyataan bersama antara Himpunan Pemuda Merangin Batanghari (HP. MERBAHARI) dan Front Pemuda Jambi (FROPEJA) dan langsung diserahkan kepada Bung Hatta di Bangko. Penduduk Jambi saat itu tercatat kurang lebih 500.000 jiwa tidak termasuk Kerinci.

Pada 14-18 Juni 1955 terbentuklah wadah perjuangan Rakyat Jambi bernama Badan Kongres Rakyat Djambi (BKRD) untuk mengupayakan dan memperjuangkan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat 1 Provinsi Jambi. Pada 2-5 Januari 1957 pemuda se-daerah Jambi mendesak BKRD untuk menyatakan keresidenan Jambi secara de facto menjadi sebuah provinsi.

Pada 6 Januari 1957 terjadi sidang pleno BKRD yang menetapkan keresidenan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat 1 Provinsi yang berhubungan langsung dengan pemerintah pusat dan keluar dari Provinsi Sumatera Tengah. Pada 9 Januari 1957 Dewan Banteng selaku penguasa pemerintahan Provinsi Sumatera Tengah menyetujui keputusan BKRD tersebut.

Pada 8 Februari 1957 Ketua Dewan Banteng, Letkol Ahmad Husein melantik Djamin gr. Datuk Bagindo sebagai acting Gubernur dan H. Hanafi sebagai wakil acting Gubernur Provinsi Djambi dengan 11 staff orang sekaligus diresmikannya Provinsi Jambi. Pada tanggal 9 Agustus 1957 Presiden RI Ir. Soekarno menandatangani UU Darurat No. 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Bersama dengan UU No. 61 Tahun 1958 tanggal 25 Juli 1958, UU Darurat No. 19 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Sumatera Tingkat 1 Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

Dalam UU No. 61 Tahun 1958 tersebut disebutkan pada pasal 1 huruf b, bahwa daerah Swatantra Tingkat I Jambi wilayahnya mencakup daerah Swatantra Tingkat II Batanghari, Merangin dan Kota Praja Jambi serta kecamatan-kecamatan Kerinci Hulu, Tengah dan Hilir.

Pada 30 Desember 1958 meresmikan Provinsi Jambi atas nama Menteri Dalam Negeri di Gedung Nasional Jambi sekarang Gedung BKOW. Tetapi dengan pertimbangan sejarah dan asal-usul pembentukannya oleh masyarakat Jambi melalui BKRD maka pada tanggal keputusan BKRD yaitu 6 Januari 1957 ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Jambi.

7 Fakta Menarik Provinsi Jambi

Inilah 7 fakta menarik yang ada di Provinsi Jambi yang dirangkum detikSumbagsel.

1. Terdapat Candi Muaro Jambi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Candi Muaro Jambi adalah sebuah komplek percandian di Jambi. Dilansir dari website resmi Provinsi Jambi, Kompleks percandian Muaro Jambi yang di dalamnya tersimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX-XV Masehi. Candi Muaro Jambi diyakini sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.

2. Terdapat Sungai Terpanjang di Sumatera

Sungai Batanghari adalah sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Panjang sungai ini mencapai 800 kilometer dengan lebar sungai antara 300-500 meter. Sungai ini mengalir melintasi dua provinsi utama yaitu Jambi dan Sumatera Barat.

Sungai Batanghari menjadi identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera khususnya Sumatera Barat dan Jambi. Sungai ini juga menjadi sumber kehidupan masyarakat yang tinggal di sepanjang sungainya.

3. Ada Kawasan Strategi Nasional

Kawasan strategi nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional. Adapun Kawasan strategis nasional yang termasuk dalam kawasan wilayah Provinsi Jambi meliputi Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Kawasan Taman Nasional Berbak, Kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

4. Memiliki Gunung Tertinggi Ke-2 di Indonesia

Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi ke-2 di Indonesia dengan mencapai 3.805 meter dibawah permukaan laut. Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat di Pegunungan Bukit Barisan.

Gunung Kerinci masuk ke dalam Seven Summit Indonesia. Dilansir dari website resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Gunung Kerinci telah ditetapkan sebagai World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of Sumatra.

5. Terdapat Museum Menara Gentala Arasy

Museum Menara Gentala Arasy adalah museum peninggalan artefak-artefak bersejarah dan juga sebagai saksi perkembangan Islam di wilayah ini. Museum Menara Gentala Arasy ini merupakan museum budaya dengan corak arsitektur Arab.

Koleksi-koleksi yang ada di Museum Menara Gentala Arasy ini menjelaskan tentang peradaban Islam dan budaya Melayu Jambi seperti Mushaf Al-Quran, syal peninggalan ulama dan guru, pigura tokoh Islam di Jambi hingga kitab dan naskah berharga. Gentala Arasy adalah singkatan dari gena tanah lahir Abdurrahman Sayuti sebagai persembahan kehormatan untuk mantan gubernur Jambi.

6. Suku Anak Dalam

Suku Anak Dalam (SAD) adalah suku asli yang tinggal di pedalaman Pulau Sumatera tepatnya Jambi dan Sumatera Selatan. Mereka juga dikenal dengan sebutan Suku Kubu, Orang Rimba dan Orang Ulu.

Suku Anak Dalam termasuk kedalam kategori masyarakat terasing di Indonesia karena mereka tinggal di pedalaman dan minim berinteraksi dengan dunia luar. Suku ini dikenal teguh dalam mempertahankan cara hidup yang primitif.

7. Orang Bunian Jambi

Orang Bunian Jambi adalah makhluk yang banyak terdapat dalam cerita rakyat Sumatera. Makhluk ini kerap diceritakan dengan bertubuh pendek dan kaki yang terbalik, tinggal di hutan dan menghilang saat bertemu manusia.

Orang Bunian kerap digambarkan tinggal di hutan misalnya di hutan Gunung Kerinci, Jambi. Awal mula orang bunian tidak diketahui, namun makhluk ini diyakini tidak jahat kepada manusia.

Demikian informasi mengenai sejarah terbentuknya Provinsi Jambi dan fakta menarik yang dimiliki provinsi ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi detikers yang ingin berkunjung ke Jambi.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads