- 20 Cerita Rakyat dari Bengkulu 1. Legau Serdem 2. Aswanda 3. Raden Alit 4. Alim Murtad 5. Putri Anak Tujuh 6.Β Nantu Kesumo 7. Kisah Kerajaan Bengkulu 8. Raden Burniat 9. Keramat Riak 10. Ringit Putri 11. Raja Kayangan 12. Tembo Puyang Empat Beradik 13. Puyang Kasut 14. Kera Sepiak 15. Putri Kemang 16. Raja Beruk 17. Bencai Kurus 18. Pangkat Pak Belalang 19. Sang Piatu 20. Dusun Tinggi
Cerita rakyat merupakan cerita yang hidup di kalangan rakyat zaman dahulu dan diwariskan turun temurun secara lisan. Cerita rakyat mengandung nilai moral yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.
Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyat daerahnya masing-masing, termasuk Bengkulu. Terdapat banyak cerita rakyat dari Bengkulu, apa saja?
Mengutip buku "Ciretera Rakyat Daerah Bengkulu" oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut 20 cerita rakyat dari Bengkulu yang telah detikSumbagsel rangkum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
20 Cerita Rakyat dari Bengkulu
1. Legau Serdem
Legau Serdem berkisah tentang Sutan Indah yang tinggal di Renah Sekelawi, sebuah dataran Rejang sebelah timur Bukit Barisan dan serdam (seruling) dari bambu dan minyak burung camar yang disebut sebagai puluh perindu yang apabila ditiup, maka suaranya sampai ke kayangan.
Suara serdam yang membuat setiap orang terpaku, membuat Sutan Indah diusir dari kampungnya dan memulai pengembaraannya hingga bertemu dengan bidadari kayangan bernama Krikan Manis. Mereka akhirnya bersahabat dan mengembara bersama. Hingga disatu waktu Sutan Indah memutuskan pulang ke kampung dan bertemu ibunya untuk memberikan kabar bahwa ia akan mempersunting Krikam Manis.
Namun, saat Sutan Indah hendak menjemputnya, Krikam mengira bahwa rombongan Sutan Indah akan berbuat jahat padanya hingga akhirnya dia pergi. Saat sampai di pondok, Sutan Indah tak lagi menemukan Krikam Manis. Ia mencari Krikam sambil mengalunkan lagu sedih. Hingga saat ini nasib Sutan Indah tidak diketahui, hanya tinggal legendanya berupa bukit Kaba Berkawah, Suban Air Panas, dan dataran Bukit Seblat sebelah utara yang disebutkan sebagai perhentian terakhir Sutan Indah.
2. Aswanda
Kisah ini menceritakan tentang asal orang Lebak di Bengkulu. Dikisahkan Aswanda adalah budak dari uluan yang mengabdi kepada raja Sunan Palembang yang ditugaskan untuk mengawal Putri Ayu layaknya adik sendiri. Hingga pada saat usia dewasa, ia diberikan sebuah keris pusaka dan diamanatkan oleh sang Sunan untuk menjaga keris tersebut agar jangan hilang karena nyawanya, keluarga dan orang dusunnya yang akan menjadi tumbal.
Di suatu waktu, Aswanda gagal menjaga Putri Ayu dan kehilangan keris pusaka yang dititipkan sunan padanya. Mengetahui hal tersebut, Aswanda beserta orang dusunnya meninggalkan kampung halaman menjauhi kerajaan sunan Palembang hingga mereka sampai di sebuah negeri yang bernama negeri Sungai Serut Bendar Bengkulu dan akhirnya menetap di sana.
Hingga saat ini, orang Lembak di sekitar kota Bengkulu tak tahu lagi bahkan tidak ingin tahu asal-usul mereka karena takut kalau dituntut oleh Sunan Palembang untuk menjalani hukuman yang atas kejadian nenek moyangnya dahulu.
3. Raden Alit
Cerita ini mengisahkan tentang anak Raden Alit yang berniat merantau untuk menambang pengalaman ke negeri orang, saat perjalanan ia bertemu dengan seorang janda dan kedua anak gadisnya. Raden Alit menetap di desa tersebut untuk menunggu sang gadis cukup umur dan bertunangan dengannya. Setelah bertunangan, Raden Alit kembali ke Bengkulu untuk mengabarkan saudara-saudaranya.
Selagi ia pergi, anak raja Aceh datang ke desa itu dan membawa tunangan Raden Alit bersamanya. Raden Alit yang mendapat kabar tersebut membuatnya nekat untuk menyusul tunangannya ke Aceh. Sesampainya di sana ia menggunakan kesaktiannya untuk menjelma menjadi seorang bayi yang kemudian diangkat oleh sang Raja Aceh menjadi anaknya.
Hari-hari Raden Alit berlanjut hingga sang puteri menyadari bahwa bayi yang telah dewasa itu adalah Raden Alit, sehingga pada saat ada kesempatan Raden Alit berhasil merebut kembali tunangannya. Namun, ia harus menghadapi pasukan Aceh sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Bengkulu. Dalam waktu dua hari, pasukan Aceh datang ke Bengkulu dengan maksud baik, yaitu menemui sang Putri. Setelahnya Raden Alit menikah dengan tunangannya dan anak Raja Aceh dijodohkan dengan saudara sepupu Raden Alit. Dari sana hubungan persahabatan antara Bengkulu dan Aceh menjadi erat.
4. Alim Murtad
Cerita ini bercerita tentang anak muda yang miskin dan sengsara. Dia sering pergi mengaji, tetapi yang bisa ia baca hanyalah Kulhuallahhuahad, hingga akhirnya ia dijuluki oleh guru ngaji dan temannya sebagai Kulhuallahhuahad. Karena hal itu, dia meminta izin kepada ayahnya untuk menemui Munakirun. Saat ia berangkat dari rumahnya, ia bertemu dengan berbagai orang yang menitipkan pesan untuk disampaikan kepada Munakirun, mulai dari ulama yang mengatakan bahwa ia rajin beribadah, ulama yang selalu roboh apabila membangun masjid, orang aneh yang berjalan dengan kaki di atas dan kepala di bawah, hingga orang yang suka mengadu ayam.
Ia bertemu dengan Munakirun dan menyampaikan seluruh pesan yang dititipkan padanya. Setelah mendapatkan jawabannya, ia kembali ke kampung dan memberitahu jawaban yang diberikan Munakirun padanya kepada orang-orang tersebut. Saat menyampaikan pesan kepada ulama, ia diminta untuk menikah dengan anak sang ulama. Di acara jamuan, ia diminta untuk membaca doa. Semua doa ia bacakan dengan baik, dan setelahnya ia menjadi ulama terpandang di kampungnya.
5. Putri Anak Tujuh
Pada zaman dahulu, tinggallah seorang putri dengan tujuh anak laki-laki. Ia menjodohkan ketujuh anaknya satu persatu untuk menikah dengan putri raja. Raja menerima setiap anaknya dengan syarat yang sama, yakni anaknya tidak boleh marah dan berwajah masam atau mereka dijual untuk dijadikan budak. Ke enam anaknya gagal dan di jual oleh raja.
Namun, saat giliran anaknya yang terakhir bernama Gulap, ia bertahan cukup lama. Gulap menuruti seluruh perintah raja dan raja berusaha untuk menahan marah karena takut akan janjinya sendiri. Hari-hari berlalu, mereka saling beradu ide licik untuk mengelabui satu sama lain. Raja akhirnya mengakui kepintaran Gulap dan mengangkat Gulap sebagai raja sekaligus meresmikan pernikahan Gulap dan putrinya. Gulap menjadi raja dan menebus semua kakaknya yang terjual dijadikan budak selama ini.
6. Nantu Kesumo
Konon orang pertama menghuni Bengkulu adalah Nantu Kesumo dan kawan-kawannya. Ia datang dari Demak dan memasuki Bengkulu lewat pantai. Kampung yang pertama kali dibangun oleh Nantu bernama Tanah Tinggi.
Penduduk Tanah Tinggi menemukan Batang Bangka berbentuk aneh yang hanyut di hulu. Kemudian mereka menyebut daerah mereka sebagai Bangka Hulu, atau Bengkulu yang dipakai hingga saat ini.
7. Kisah Kerajaan Bengkulu
Dahulu kala, kerajaan Aceh didatangi oleh raja kerajaan di India, Ratu Menawar Keling yang ingin melamar putri Ratu Aceh bernama Nyak Dara Putih. Saat menikah Ratu Menawar Keling masuk islam dan pindah ke selatan yaitu daerah Sungai Serut dan mendirikan kerajaan Sungai Serut yang berkembang hingga Ketahun, Selabat dan Bengkulu Tinggi.
Mengikuti Ratu Menawar Keling, banyak putra daerah yang turut mendirikan kerajaan. Salah satunya adalah Kerajaan Balai Buntar. Saat itu, sahabat Raden Alit, Pangeran Belang merasa iri dan khawatir hingga muncul perasaan untuk menyingkirkan Raden Alit. Raden Alit meninggal karena diracuni Pangeran Belang dan adiknya, Gading Cempaka terpaksa kawin dengan Pangeran Belang.
Saat hendak memindahkan mayat Raden Alit ke negeri Sungai Serut, Gading Cempaka menerima pesan dari Raden Alit untuk memberikan keris pusaka Raden Alit kepada anak angkatnya yang bernama Suwanda. Keris itulah yang kemudian digunakan oleh Ratu Samban untuk berjuang melawan penjajah bersama Raden Burniat. Perlawanan terus dilakukan kepada Belanda saat itu, hingga ia akhirnya gugur dalam peperangan.
8. Raden Burniat
Kisah ini datang dari seorang anak yang kelahirannya dikatakan akan menimbulkan keributan dan kekacauan. Sejak lahir ia sering tiba-tiba menghilang dan ditemukan dua hari kemudian selepas Magrib. Kejadian itu terjadi berulang hingga ia berusia 15 tahun.
Saat berusia 15 tahun dan dititipkan di perguruan silat, Raden Burniat menunjukkan keajaiban dan kemampuan yang luar biasa hingga sang guru enggan untuk mengajarinya. Kemudian saat itu, penjajah Belanda datang dan mewajibkan seluruh penduduk yang sudah 15 tahun untuk membayar pajak. Raden Burniat yang tidak ingin membayar pajak membuat petugas belanda meminta kepada rakyat untuk iuran membayar pajak Raden Burniat. Hingga dalam waktu dua tahun, seluruh rakyat menolak dan tidak sanggup untuk membayar iuran tersebut.
Untuk membalas Belanda, Raden Burniat bersama teman-temannya menggempur Benteng Marlborough Bengkulu. Namun apa daya, pada akhirnya mereka dikalahkan oleh pasukan Belanda. Saat kembali ke desa, Raden Burniat bertemu dengan Kapung yang berniat membunuhnya untuk mendapat hadiah dari Belanda. Namun, kesaktian Raden Burniat membuat kepalanya yang telah terpisah dapat menyatu kembali dan tentara Belanda akhirnya menangkap Kapung untuk dibunuh.
9. Keramat Riak
Keramat Riak adalah sebuah dusun yang terletak di bagian arah selatan kota Bengkulu. Mulanya, dusun ini dikenal dengan nama Riak Bakau, sama dengan nama raja saat itu. Suatu hari datang orang tua dengan tongkat dan jala emas untuk bersembahyang. Saat itu Riak Bakau mengajak orang tua itu untuk taruhan dengan seluruh harta kerajaannya. Riak Bakau kalah dalam taruhan itu, tetapi orang tua bernama Syekh Abdullatif itu menolak dan memilih pergi meninggalkan dusun tersebut.
Diperjalanan orang tua itu bertemu dengan saudagar Cina yang memohon bantuan kepadanya. Setelah memberikan bantuan, ia meminta kepada saudagar itu untuk menjadikan tempat bekas Riak Bakau untuk menjadi makamnya dan diberikan nama Keramat Riak. Setelah bertemu dengan tempat yang dimaksud, Saudagar Cina tersebut mendirikan kerajaan dengan nama Kerajaan Riak. Tempat tersebut adalah pulau yang penghuninya adalah kera-kera yang diceritakan sebagai penduduk asli Riak yang memiliki niat jahat untuk balas dendam karena diubah menjadi kera.
10. Ringit Putri
Kisah ini bercerita tentang Nila yang dulunya cantik, tetapi sekarang mengidap penyakit menimbulkan bau busuk, yaitu sebangsa lepra. Atas pesan dukun, Nila akhirnya dibuang ke hutan oleh orang tuanya, ia ditinggalkan di sebuah pondok beratap daun puar dan lantai yang diberi alas daun ilalang sebagai kasurnya.
Tiga bulan tinggal di hutan, Nila dikunjungi oleh enam bidadari cantik yang mengajaknya menari. Setelahnya tubuhnya sembuh dan kembali sehat, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke dusun bertemu kedua orang tuanya.
Ternyata Nila adalah adik bungsu yang keenam bidadari itu cari selama ini, tetapi sayang Nila telah menjadi anak manusia sehingga ia tidak bisa kembali ke Kayangan. Sejak saat itu tarian yang dilakukan Nila dan keenam bidadari disebut sebagai tari tanggai dan mitosnya, setiap malam empat belas sering terdengar bunyi gong klintang walaupun dusun mereka tidak lagi berpenghuni. Menurut cerita dusun itu terletak di Kuala Ngalam.
Baca juga: 13 Cerita Rakyat dari Lampung |
11. Raja Kayangan
Cerita ini mengisahkan tentang seorang putri Kayangan bernama Bateri Kayangan yang gemar berperang. Tidak ada yang berani meminangnya, hingga ia menemukan Setambak Tanjung, seorang pangeran yang pendiam dan selalu murung. Bateri yang tertarik dengan Setambak Tanjung akhirnya turun ke bumi untuk bertemu. Seiring waktu, Setambak Tanjung akhirnya melamar Bateri.
Pesta perayaan dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam, tetapi pada hari keenam, Setambak Tanjung jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Bateri yang terpukul karena kematian Setambak Tanjung akhirnya berubah menjadi batu yang disebut "Batu Pengantin" yang dipercaya masih berada di Lubuk Kebur, hulu Sungai Seluma dan air mata Beteri yang terus menetes.
12. Tembo Puyang Empat Beradik
Mengisahkan tentang empat saudara bernama Rio Senigan, Mincang Sakti, Ulu Balang Singo, dan si bungsu Puyang Bantam. Suatu saat Puyang Bantam hilang saat mandi disungai. Mereka melakukan perjalanan untuk mencari sang adik hingga mengetahui bahwa Puyang Bantam saat itu terdampar di negeri Banten.
Kisah mereka berakhir berbeda, Rio Senigan yang tertua tinggal di dusun bernama Tangga Batu. Ulu Balang Singo menetap di dusun Merbau yang sekarang menjadi dusun Padang Genting dan si bungsu menjadi Puyang Banten.
Sedangkan Mincang Sakti melanjutkan perjalanan untuk menemui Nabi Khidir dan berguru dengannya. Setelah menuntut ilmu Mincang Sakti kemudian mengganti namanya menjadi Malik Ibrahim
13. Puyang Kasut
Puyang Kasut adalah pembuka dusun yang bernama dusun Kasut. Dinamakan tersebut karena setiap orang yang masuk dusun itu pasti tersesat. Oleh karena itu Puyang Kasut akhirnya mengajak rakyatnya pindah ke sebuah dusun bernama dusun Penago dan ketuanya bernama Puyang Penago.
Disana mereka berjudi, beberapa kali Puyang Kasut kalah akhirnya ia bisa menang dari Puyang Penago setelah beberapa kali berjudi. Setelahnya Puyang Kasut mengincar dusun Puyang Tematung. Saat merasa akan kalah, Puyang Tematung marah dan menyerang Puyang Kasut hingga ia gugur. Mayatnya dikuburkan di dusun Kasut dan hingga saat ini kuburannya masih dianggap keramat.
14. Kera Sepiak
Kera Sepiak adalah sebuah Legenda dari Serawai yang berkisah tentang seseorang yang berbadan separuh kera dan separuh manusia. Memiliki rupa seperti manusia, tetapi berbulu seperti kera. Kera sepiak lahir dari istri muda sang raja, agar sang bayi tidak dibunuh karena terlahir setengah kera, bayi dan sang ibu akhirnya dibuang ke dalam hutan yang jauh.
Setelah beranjak dewasa, Kera Sepiak mendirikan sebuah kampung dan takdir kembali mempertemukannya dengan sang ayah. Akhirnya kedua kerajaan disatukan, Kera Sepiak menjadi raja menggantikan ayahnya. Bukti kerajaan ini masih ada dan terletak kira-kira 25 km dari Simpang Tiga Dermayu marga Air Priukan.
15. Putri Kemang
Putri Kemang adalah perempuan yang memiliki sifat seperti laki-laki karena ia dididik layaknya seorang prajurit. Suatu hari Putri Kemang berburu rusa, tetapi saat berburu sebatang pohon kemang berkata padanya untuk tidak mengejar rusa yang ia buru karena rusa itu adalah seekor harimau.
Kemudian pohon kemang itu berubah menjadi seorang manusia yang merupakan penunggu rimba. Setahun kemudian, saat sedang berburu Putri Kemang bertemu dengan kerajaan yang ternyata adalah hutan rimba tempat ia berburu dulu yang telah berubah menjadi sebuah negeri bernama Kemang dan raja bernama Putra Kemang. Setelahnya keduanya menikah dan raja memberikan kebebasan bagi mereka untuk menentukan tempat mereka menetap setelah menikah.
16. Raja Beruk
Raja Beruk bukanlah kisah seorang raja, ia adalah seorang yang diberi gelar tersebut karena kaya dan gagah. Ia memiliki dua orang anak dan seorang istri yang merupakan ibu tiri dari anaknya. Ibu tiri tersebut sering menyiksa kedua anak dari Raja Beruk, hingga mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama. Di perjalanan mereka bertemu dengan batu setangkup yang ternyata di dalamnya adalah tempat ibu kedua anak itu.
Mengetahui nasib anaknya selama ia tinggal pergi, Raja Beruk menceraikan istri tirinya, dan pada malam empat belas akhir nya istri Raja Beruk datang untuk melepas rindu dengan keluarganya. Kisah ibu tiri kedua anak tersebut berubah menjadi batu yang saat ini berada di Kecamatan Seluma dan dikenal dengan nama batu tertawa.
17. Bencai Kurus
Bencai kurus adalah seorang yang agak bodoh tetapi jujur. Suatu malam, rumahnya kemasukan pencuri dan barang-barang hilang. Ia melaporkannya pada raja dan dari sana raja berangkat bersama para prajurit dan hulubalang untuk mencari pencuri yang mengacau di dusun tersebut. menurut keterangan dukun yang menjadi pelaku adalah orang dari hulu sungai.
Hal tersebut membuat peperangan terjadi, tetapi di tengah peperangan keduanya akhirnya berdamai dan Bencai Kurus hidup dengan berladang bersama ibunya. Ia sempat disidang karena dituduh mencuri. Bencai Kurus kemudian diangkat menjadi anak oleh raja di Hilir Sungai dan kawin dengan Putri Raja di Hulu Sungai. Akhirnya ia kemudian diangkat menjadi raja kedua negeri tersebut.
18. Pangkat Pak Belalang
Kisah ini menceritakan Pak Belalang yang cerdik, namun licik. Dalam cerita ini Pak Belalang memerintahkan tujuh anak buahnya untuk mencuri kambing dan kerbau, kemudian menipu mereka dengan berpura-pura menjadi ahli nujum yang bisa menemukan barang hilang.
Ia menipu masyarakat berulang kali, bahkan orang dari luar negeri pun berhasil ia tipu. Pada akhirnya Pak Belalang menjadi orang kaya dan terkenal dengan nama Pangkat Pak Belalang.
19. Sang Piatu
Kisah ini menceritakan tentang seorang piatu yang tinggal bersama neneknya di hutan. Cerita ini mengisahkan Sang Piatu yang diminta neneknya untuk mencari istri. Saat melakukan perintahnya, ia justru membeli sebuah mayat untuk dijadikan istri.
Sang Piatu juga salah mengartikan kentut sang nenek yang berbau dan menganggap bahwa neneknya adalah sebuah mayat. Diceritakan juga pertualangannya bersama para perampok yang berakhir para perampok berhenti mencuri setelah menemukan harta berlimpah. Kisah Sang Piatu berisi humor satir dan komedi yang di dalamnya memberikan pelajaran moral dan hiburan
20. Dusun Tinggi
Cerita rakyat ini bercerita tentang pemuda bernama Bintang Ruanau yang mencari daerah untuk membuat sebuah kampung. Saat sedang beristirahat ia bertemu dengan Ratu Kesumo dan Lemang Batu kemudian membangun sebuah kampung. Namun mereka akhirnya berpisah dan Bintang Ruanau menetap di Dusun tinggi.
Bintang Ruanau mencari guru silat dan bertemu dengan seorang pemuda dari Semidang yang bernama Si Pahit Lidah. Si Pahit Lidah memiliki nasib buruk di mana dia tanpa sengaja mengubah adiknya menjadi batu.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan dua orang yang kemudian ia satukan menjadi satu tubuh bernama Si Mata Empat. Pertarungan terjadi antara keduanya, dan dalam adu kekuatan dengan batu, Si Pahit Lidah akhirnya tewas setelah Si Mata Empat berhasil menjatuhkan batu di atas kepalanya.
Itulah 20 cerita rakyat daerah dari Bengkulu. Semoga bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)