Vihara Thay Hin Bio merupakan salah satu tempat ibadah sekaligus destinasi wisata religi. Bangunan ini merupakan vihara tertua di Lampung.
Vihara ini berdekatan dengan masjid tertua di Lampung yaitu Masjid Jami Al-Anwar. Vihara yang dulunya sebuah cetiya ini pernah terdampak letusan Gunung Krakatau di masa itu. Berikut detikSumbagsel rangkum seputar Vihara Thay Hin Bio Lampung.
Sejarah Vihara Thay Hin Bio
Dilansir laman Sepur Disbudpar Lampung, vihara ini dulunya adalah sebuah cetiya. Sejarah panjangnya bermula saat orang dari Tiongkok bernama Po Heng datang membawa patung Dewi Kwan Im di tahun 1850. Patung tersebut itu menarik perhatian banyak orang dan muncul gagasan untuk membangun tempat ibadah, dan di tahun yang sama dibangunlah cetiya yang diberi nama Avalokiteswara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cetiya ini dibangun di tempat yang menjadi lokasi gudang agen, tetapi akibat banjir dari letusan Krakatau 1883, bangunannya rusak lalu patung Dewi Kwan Im harus dipindahkan. Pemindahan ini dilakukan Po Heng dan ia bawa ke tempat yang disebut "tanjakan residen". Lalu di tahun 1896, cetiya baru didirikan dan diberi nama Kuan Im Thing atau persinggahan Dewi Kuan Im.
Di tahun 1927, beberapa orang dikirim ke China untuk memohon kepada biksu. Hal ini pun ditanggapi positif, dan China mengutus Biksu Sek Te Thi untuk mengajarkan Darma Buddha dan membimbing upacara doa.
Kedatangan Biksu Sek Te Thi ini kemudian menarik banyak orang dan jumlah pengunjung cetiya semakin banyak hingga perlu merenovasi bangunan di tahun 1963 dan selesai di tahun 1967 karena terhambat pemberontakan G30S/PKI tahun 1965. Setelah renovasi ini, cetiya berganti nama menjadi Vihara Thay Hin Bio.
Lokasi Vihara Thay Hin Bio
Vihara ini berlokasi di Jalan Ikan Kakap No 35, Pesawahan, Teluk Betung Selatan, Pesawahan, Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung.
Daya Tarik Vihara Thay Hin Bio
Dilansir detikTravel, arsitektur vihara ini megah dan kental akan nuansa Tionghoa, selain itu bangunan ini memiliki gerbang besar dengan warna dominan merah ditambah juga ornamen naga yang menambah nuansa klasik di sana.
Saat masuk ke gerbang vihara, langsung disambut dengan dua pagoda yang berada di sisi kanan dan kiri halaman. Lalu pada pintu masuk vihara tampak pula dua pilar besar lengkap dengan ukiran naga dan juga ada dua lampion besar serta lukisan yang akan membuat suasana terasa berada di Negeri Tirai Bambu.
Selain itu juga ada bagian-bagian penting yang ada di Vihara Thay Hin Bio seperti ornamen yang ada dan tulisan-tulisan syair, alat sembahyang serta pengiring musik darma. Ada juga barang yang kerap ditemukan di vihara lengkap dengan simbol dari penggunaan barang tersebut. Selain itu vihara ini juga bisa didatangi umum untuk berkunjung melihat-lihat isi dalamnya.
Itulah dia informasi tentang Vihara Thay Hin Bio Lampung. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho, peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)