Tradisi bubur suro merupakan kegiatan berbagi takjil bubur suro yang menghiasi bulan Ramadan di Kota Palembang. Pembagian tersebut hanya ada di Masjid Al-Mahmudiyah atau Masjid Suro Palembang.
Pantauan detikSumbagsel pada Jumat (15/3/2024), terlihat banyak warga setempat yang mengantri dengan membawa wadah untuk dapat menikmati bubur suro tersebut. Pembagian bubur tersebut dilakukan oleh pengurus masjid dan dimasak secara gotong-royong dibantu masyarakat setempat.
Salah satu pengurus Masjid Suro, Soleh mengatakan kegiatan ini merupakan dari masyarakat untuk masyarakat. Hal tersebut dimaknai sebagai penghias bulan Ramadan karena dapat berbagi takjil untuk banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kita setiap Ramadan dapat bagi-bagi bubur untuk masyarakat, pembagian ini juga dari masyarakat karena dananya berasal dari masyarakat. Jadi konsepnya dari masyarakat untuk masyarakat," ujarnya, Jumat (15/3/2024).
Soleh menjelaskan tradisi bubur suro ini hanya ada pada bulan Ramadan dan khusus setiap 10 Muharram atau Hari Asyura.
"Bubur suro ini biasanya dibagikan di sepanjang bulan Ramadan dan pada hari 10 Muharram atau Hari Asyura yang biasanya pembagiannya untuk anak yatim," katanya.
Proses pembuatan bubur ini memakan waktu kurang lebih satu jam dengan bahan-bahan yang telah disediakan terlebih dahulu.
"Pembuatannya kira-kira memakan waktu satu jam. Biasanya kami mulai dari jam 2 siang jadi sudah selesai jam 3 siang. Namun untuk bumbunya sudah disiapkan dari pagi agar tidak terburu-buru," tambahnya
Soleh mengatakan bubur suho yang dihidangkan sebanyak 8 Kg setiap harinya. Untuk bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan bubur suro ini yakni beras, daging, kecap asin, bumbu sop, serta bumbu rempah lainnya.
"Hari ini masak sebanyak 8 kilogram. Sebanyak 2 kilogram untuk berbuka bersama dan selebihnya untuk masyarakat. Pembuatan bubur ini setiap hari dan biasanya dibagikan mulai dari setengah lima sore hingga buka puasa," terangnya.
Kemudian secara keseluruhan proses pembuatan bubur suro berjalan atas bantuan dari masyarakat yang hendak berbagi dengan seikhlasnya.
"Secara keseluruhan, semua dananya itu dari masyarakat yang berbagi rezeki," tutupnya.
(des/des)