Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meminta guru untuk pentingnya melakukan pendekatan bahasa daerah kepada siswa. Hal itu dilakukan agar revitalisasi bahsa daerah (RBD) terus dilestarikan.
"Hal ini bertujuan agar siswa sekolah mencintai bahasa daerah dan terus melestarikan dan mewariskannya," kata Seketaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek Hafidz Muksin saat rapat koordinasi bersama balai bahas Sumsel, Rabu (28/2/2024).
Kata Hafidz, pendekatan RBD yang dilakukan guru kepada siswa sekolah diharapkan tidak menjadi beban pembelajaran bagi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun cara yang dapat dapat dilakukan yaknu dengan berbagai perlombaan agar anak-anak suka. Sehingga jika sudah suka maka tidak akan terbebani, untuk melestarikan bahasa daerah.
"Dengan cara seperti itu berbagai perlombaan bahasa daerah seperti pidato, cerpen, menulis, dan sebagainya digelar saya yakin anak muda akan melestarikan bahasa daerah," ungkapnya.
Hafidz mengatakan, pelestarian bahasa daerah tidak harus dengan muatan lokal (mulok) dan jangan sampai membebani siswa. Selain itu, jika ada mulok khusus bahasa daerah maka harus ada guru khusus bahasa daerahtersebut.
"Tidak harus muatan lokal saja untuk melestarikan bahasa daerah, bisa dengan perlombaan tadi. Kalaupun harus ada pembelajaran bahasa daerah di sekolah harus ada guru bahasa daerahnya khusus," ujarnya.
(csb/csb)