Tari Sekapur Sirih Jambi: Fungsi, Sejarah, dan Ragam Gerakan

Tari Sekapur Sirih Jambi: Fungsi, Sejarah, dan Ragam Gerakan

Bayu Ardi Isnanto - detikSumbagsel
Rabu, 17 Jan 2024 05:15 WIB
Tari sekapur sirih
Foto: Dok. Kemenkumham Jambi
Jambi -

Tari sekapur sirih adalah tari tradisional asal Jambi. Tari ini biasa digunakan untuk menyambut tamu penting yang datang ke Jambi.

Simak ulasan mengenai tari sekapur sirih di bawah ini, mulai dari fungsi, sejarah, dan ragam gerakannya.

Mengenal Tari Sekapur Sirih dan Fungsinya

Tari sekapur sirih adalah tarian tradisional asal Jambi. Sekapur sirih dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki dua makna, yaitu sirih ramuan lengkap untuk dikunyah, serta berarti kata pengantar atau sambutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari ini juga menggambarkan dua makna di atas. Sesuai dengan makna pertama, penari membagikan sirih kepada para tamu. Sementara pada makna kedua, tari ini difungsikan sebagai sambutan atau menyambut para tamu penting.

Dalam buku Mengenal Tarian di Nusantara (2023) oleh Tika Permatasari, dijelaskan makna tari sekapur sirih juga bisa menggambarkan sifat keterbukaan masyarakat kepada tamu yang datang. Makna lainnya adalah ungkapan syukur dan kebahagiaan dalam menyambut tamu.

ADVERTISEMENT

Umumnya, penari yang membawakan tari sekapur sirih adalah perempuan yang berjumlah 9 orang sebagai penari utama, serta 3 laki-laki yang bertugas membawa payung dan sebagai pengawal.

Para wanita yang menjadi penari utama banyak melakukan gerakan lemah gemulai. Sedangkan para laki-laki hanya mengawal dan membawa payung.

Sejarah Tari Sekapur Sirih

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM, tari sekapur sirih diciptakan oleh seniman Firdaus Chatab di tahun 1962. Awalnya, tari sekapur sirih disebut tarian persembahan, tapi kemudian mengalami berubah menjadi tari penyambutan.

Pada awalnya, tari ini masih berbentuk gerakan dasar. Lalu beberapa seniman mulai mengembangkan tarian ini dengan lagu. Pada 1967, tarian ini ditata ulang oleh OK Hendri BBA.

Hingga kini, tari sekapur sirih masih dilestarikan berbagai kalangan. Tari ini masih sering dimainkan dalam pembukaan berbagai acara.

Ragam dan Struktur Gerakan Tari Sekapur Sirih

Dalam Sitakara, Jurnal Pendidikan Seni dan Seni Budaya Universitas PGRI Palembang Volume II No. 2, September 2016, diteliti bahwa ada 17 ragam gerak dalam tari sekapur sirih. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gerak sembah
2. Gerak rentang kepak kanan/kiri
3. Gerak rentang kepak penuh pandangan kanan/kiri
4. Gerak ngenak cincin atau memakai cincin
5. Gerak ngenak gelang atau memakai gelang
6. Gerak ngenak giwang atau memakai giwang
7. Gerak bersolek
8. Gerak rentang kepak penuh pandangan kanan/kiri
9. Gerak meramu sirih
10. Gerak beinsut naik
11. Gerak rentang pedang serong kanan/kiri
12. Gerak nyilau
13. Gerak piuh putar benuh balas putar
14. Gerak piuh putar separuh balik
15. Gerak beinsut turun
16. Gerak rentang pedang kanan/kiri
17. Gerak rentang kepak penuh pandangan kanan/kiri ditutup dengan sembah.

Demikian penjelasan mengenai tari sekapur sirih, mulai dari fungsi, sejarah, hingga ragam gerakannya.




(des/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads