Melihat 3 Perbedaan Tari Gending Sriwijaya dan Erai-erai, Serupa tapi Beda Makna

Melihat 3 Perbedaan Tari Gending Sriwijaya dan Erai-erai, Serupa tapi Beda Makna

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Minggu, 19 Nov 2023 23:00 WIB
Tari Erai-erai
Foto: YouTube Seni Budaya Sumsel
Palembang -

Tari gending Sriwijaya dan erai-erai termasuk salah satu warisan budaya yang ada di Sumatera Selatan. Kedua tarian ini hampir mirip, tetapi memiliki makna yang berbeda.

Kemiripan tari gending Sriwijaya dan erai-erai terlihat dari fungsi yang ditampilkan yakni untuk menyambut rasa gembira. Namun, ungkapan bahagia dalam tari gending Sriwijaya dan erai-erai memiliki maksud berbeda.

Lalu seperti apa perbedaan dari kedua tarian itu, berikut penjelasannya yang dirangkum detikSumbagsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Segi Persembahan

Mengutip dari laman resmi Balitbang Sumsel, tari gending Sriwijaya dibawakan oleh gadis-gadis Palembang ketika menyambut tamu kehormatan. Biasanya, mereka akan membawa tepak atau kotak dari kayu yang berisi kapur sirih, pinang, dan ramuan lainnya.

Tari gending Sriwijaya menunjukkan sikap ramah tuan rumah menyambut para tamu, khususnya yang dianggap istimewa. Sebab, tidak semua tamu bisa mencicipi kapur sirih yang dibawa penari, hanya tamu kehormatan saja. Namun, rasa gembira, bahagia dan tulus menjadi pesan yang ingin disampaikan.

ADVERTISEMENT

Sementara tari erai-erai berkembang pada masyarakat etnik Lematang yang berada di wilayah Kabupaten Lahat. Tentunya ini menjadi perbedaan pertama dari tari gending Sriwijaya yang khusus di daerah Palembang.

Walaupun sama-sama menampilkan pertunjukan rasa gembira, tari erai-erai dilakukan ketika menyambut masa panen raya. Dari situ, nama erai-erai berasal yakni berarti serai serumpun yang memiliki semboyan meski bercerai-cerai namun tetap satu ikatan.

2. Pakaian Adat dan Lagu Iringan

Kemudian perbedaan yang kedua terletak pada pakaian adat dan lagu iringan. Biasanya, tari gending Sriwijaya dibawakan oleh sembilan penari. Mereka mengenakan pakaian adat Aesan Gede, Selendang Mantri, Pak Sangkong, Dodot dan Tanggai.

Satu dari sembilan penari ada yang membawa kotak berisi persembahan untuk disajikan kepada tamu kehormatan. Para penari akan diiringi suara gamelan dan lagu khas gending Sriwijaya.

Berbeda dari itu, penari erai-erai tidak membawa kotak persembahan. Mereka hanya mengenakan pakaian adat Lahat yakni baju kurung panjang, kain tumpal perahu, pending, anting-anting dan aksesoris lainnya. Kemudian syair Umak Oi Umak dan Oi Kakang Tulah menjadi lagu pengiring.

3. Ketenaran di Masyarakat

Lalu perbedaan yang ketiga yakni terlihat dari lahirnya tari tersebut. Tari gending Sriwijaya sendiri populer sejak era bangsawan tetapi mulai diperkenalkan pada 2 Agustus 1945.

Sementara, tari erai-erai mulai tenar pada tahun 1950-an, bersamaan dengan masuknya musik instrumen akustik seperti biola dan akordion di Lahat.

Seiring berjalannya waktu, tari erai-erai akhirnya dikenal dan akrab dengan masyarakat Lahat. Bukan hanya ditampilkan saat panen raya, Tari Erai-erai sering dijadikan sebagai sambutan acara pernikahan.

Nah, itulah perbedaan Tari gending Sriwijaya dan erai-erai yang ternyata serupa tapi memiliki makna berbeda. Semoga bermanfaat bagi detikers ya.




(Candra Setia Budi/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads