Palembang tak hanya dikenal dengan surga kuliner pempek saja, melainkan juga memiliki tradisi dan tata cara memuliakan tamu yang datang bersilahturahmi. Namanya Ngidang-Ngobeng.
Menyajikan makanan (Ngidang) merupakan budaya melayu yang ada di Palembang. Hal ini juga menjadi sesuatu yang dianjurkan dalam agama Islam.
Ngidang merupakan tradisi yang dilakukan masyarakat Palembang saat mengadakan sedekah atau acara adat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepalda Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan Ngidang merupakan menyajikan makanan di atas kain dan makanan tersebut disajikan untuk para tamu.
Lalu,para tamu akan makan bersama - sama sajian makanan tersebut yang disajikan oleh Ngobeng yakni petugas khusus untuk membantu tamu.
"Ngidang tradisi masyarakat Palembang di mana mereka duduk bersama sekitar 5 -7 orang,lalu makanan bersama yang sudah di sajikan," ujarnya, Minggu (17/9/2023).
Seperti membawakan makanan ke para tamu,menolong membawa ceret air dengan wadah sisa air bilasan setelah tamu selesai mencuci tangan.
Secara teknis, ngobeng dilakukan dengan mengoper hidangan ke tempat, yang bertujuan agar makanan segera tiba di tempat tamu duduk.
"Biasanya dalam Ngidang ada orang yang ditunjuk bertugas membawa baskom dan ceret berisi air untuk tamu cuci tangan," katanya.
Biasanya di Ngidang tamu makan tidak menggunakan sendok untuk makan. Tamu akan makan menggunakan tangan.
"Sebelum makan tamu akan cuci tangan dengan baskom dan ceret air tang disediakan. Setelah makan tamu akan cuci tangan di baskom tadi," pungkasnya.
(mud/mud)