Tradisi Ngobeng Palembang yang Hampir Punah, Yuk Kenali Lebih Dekat!

Sumatera Selatan

Tradisi Ngobeng Palembang yang Hampir Punah, Yuk Kenali Lebih Dekat!

Muthi Nur Hanifah - detikSumbagsel
Rabu, 13 Sep 2023 04:04 WIB
Warga mempersiapkan hidang yang berisi makanan untuk berbuka puasa pada tradisi kenduri Ramadhan di Banda Aceh, Aceh, Minggu (10/4/2022). Kenduri yang dirayakan dengan cara berbuka puasa bersama di halaman masjid tersebut telah menjadi tradisi pada setiap bulan Ramadhan yang juga dilaksanakan untuk merperingati Nuzulul Quran. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/nym.
Foto: ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Palembang -

Tradisi Ngobeng adalah salah satu tradisi kumpul-kumpul atau kenduri yang ada di Palembang. Namun, tradisi ini disebut-sebut hampir punah karena kurang populer di kalangan anak-anak muda. Agar tidak punah, kita perlu mempelajari dan mengenal lebih dekat apa itu tradisi Ngobeng.

Yuk simak penjelasan tradisi Ngobeng yang telah dirangkum detikSumbagsel berikut ini.

Pengertian Tradisi Ngobeng Palembang

Dikutip dari Jurnal Tradisi Ngobeng: Sebuah Kearifan Lokal yang Hampir Punah karya Fitriah, salah satu tradisi Palembang adalah ngobeng. Sayangnya, tradisi ini sudah banyak ditinggalkan oleh anak-anak muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Ngobeng adalah tradisi menghidangkan makanan dalam acara kenduri seperti dalam acara pernikahan, khitanan, syukuran, dan perayaan hari-hari besar keagamaan lainnya dengan menggunakan dulang dan kain persegi empat sebagai alat sajinya.

Sejarah Tradisi Ngobeng

Tradisi Ngobeng merupakan hasil pembauran tradisi Islam dengan kebudayaan lokal yakni makan bersama menggunakan tangan secara langsung sambil duduk bersila. Hal ini sesuai yang disunahkan Nabi Muhammad SAW.

ADVERTISEMENT

Ngobeng merupakan tradisi kental masyarakat Palembang. Namun tidak hanya di Palembang, daerah sekitar wilayah Palembang, seperti Ogan Ilir khususnya Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu juga mengenal tradisi ini dan masih menjalankannya sampai saat ini.

Walaupun tradisi ngobeng ini telah dikenal dan dijalankan oleh sebagian masyarakat di Sumatera Selatan, tetapi dalam prakteknya terdapat beberapa perbedaan sesuai dengan pola hidup dan kebiasaan yang ada di masyarakat tersebut.

Cara Melakukan Tradisi Ngobeng

Ngobeng ini biasanya diperuntukkan bagi delapan orang dalam satu hidangan. Di mana setiap jenis makanan tersebut dibagi masing-masing tiga porsi atau piring dalam satu hidangan, tergantung pada banyaknya jenis yang dihidangkan.

Adapun makanan yang disajikan dalam Ngobeng tersebut adalah lauk pauk dan pulur (yang terdiri dari sayur, sambal, dan buah-buahan). Dan yang menjadi pusat dari obengan ini adalah nasi yang disajikan dalam dulang yang terbuat dari kayu, baik itu nasi putih atau nasi minyak.

Dulang yang dipakai dalam Ngobeng ini ada dua jenis dulang. Pertama dulang persegi panjang yang dipakai untuk mengangkat hidangan dan kedua dulang berbentuk silinder yang dipakai untuk menyajikan nasi yang akan diletakkan di tengah obengan.

Dalam tradisi Ngobeng, diatur juga siapa-siapa saja yang akan duduk dalam hidangan tersebut. Pengaturan ini dapat dilihat dari strata sosial, usia dan jenis kelaminnya.

Nah, sekarang kita sudah lebih mengenal apa itu tradisi Ngobeng. Kalau menemukan ada tradisi Ngobeng di dekat tempat tinggalmu, jangan segan-segan untuk ikut memeriahkan ya, detikers. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads