Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana meminta Pertamina memenuhi kebutuhan masyarakat saat Idul Fitri. Hal itu menyusul proyeksi LPG naik 11 persen.
Dengan naiknya proyeksi itu, Dadan pun meminta kepada pertamina untuk menambah volume agar masyarakat tidak kekurangan LPG.
"Dari data LPG naik 11 persen proyeksinya jadi kami minta Pertamina menambah volumenya agar masyarakat tidak kekurangan baik itu LPG, BBM atau gas," katanya, Jumat (21/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dadan, dirinya hadir ke Palembang, Sumatera Selatan, atas nama Satuan Tugas (Satgas) Ramadan Idul Fitri (Rafi) Energi Sumber Daya Mineral untuk memastikan pasokan energi aman selama periode Idul Fitri.
Menurut Dadan, untuk energi baik dari gas, listrik, BBM dan LPG semuanya aman. Semuanya tadi sudah dipantau mulai dari kesiapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dari hasil pemantauan, tidak ditemukan masalah terkait spesifikasi dan volume BBM yang dijual kepada masyarakat.
"Tadi juga mengecek jaringan gas kota, Palembang ini memiliki 40 ribu jaringan gas. Kita pastikan pasokan di hulunya baik," katanya.
Lalu, pihaknya juga memastikan kesiapan listrik. Untuk Sumatera listrik aman. Secara fokus Sumbagsel daya tampungnya di angka 4.000 yang digunakan 1.800, kemudian bisa di ekspor ke provinsi lain.
"Jadi secara keseluruhan untuk listrik tidak ada tantangannya hanya PLN memastikan kelistrikan tetap terjaga. Dan untuk Palembang listrik tidak lagi ada yang mati," ujarnya.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Erwin Dwiyanto mengatakan selama periode libur Idul Fitri 2025 konsumsi LPG naik 11 persen dibandingkan rata - rata konsumsi harian di bulan Januari dan Februari.
"Peningkatan penggunaan BBM dan LPG akan terjadi puncak arus mudik pada 28-29 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6-7 April 2025," ungkapnya.
Selain itu, ada juga penggunaan BBM jenis gasoline diperkirakan mengalami peningkatan permintaan yang signifikan, sementara konsumsi bio-solar diprediksi turun sekitar 5% akibat berkurangnya aktivitas kendaraan berat dan industri selama libur Lebaran.
"Kami juga melihat adanya sedikit kenaikan sekitar 1,9% pada produk BBM transportasi umum. Hal ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan angkutan umum selama mudik," ungkapnya.
Erwin menambahkan selama Lebaran, Pertamina telah menyiapkan skema cadangan untuk mengatasi potensi hambatan distribusi, seperti kemacetan di jalur utama.
"Kami telah menyiagakan armada mobil tangki yang selalu dalam kondisi penuh dan siap bergerak kapan saja jika ada kebutuhan mendadak di suatu wilayah," ujarnya.
Tak hanya itu, kios modular seperti Pertashop juga disiagakan di beberapa titik strategis untuk memastikan tidak ada daerah yang mengalami kelangkaan BBM.
(csb/csb)