Pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI) menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam distribusi LPG 3 kilogram bersubsidi. Usulan ini muncul sebagai respons atas kisruh distribusi LPG 3 kg yang terjadi belakangan ini, serta kendala distribusi ke wilayah terpencil.
Ketua Umum DPP HPMPI Steven mengatakan Pertashop memiliki potensi besar dalam membantu penyaluran LPG bersubsidi secara lebih merata dan terjangkau bagi masyarakat yang berhak.
"Pertashop itu langsung bersentuhan dengan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh SPBU besar maupun agen LPG konvensional," kata Steven dihubungi detikSumbagsel di Bengkulu, Sabtu (8/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Steven, bila LPG 3 kg tersedia di Pertashop, maka distribusi akan lebih mudah terpantau dan harga lebih terkendali. Akses masyarakat terhadap bahan bakar gas bersubsidi juga lebih dekat.
Sejauh ini, Pertashop dikenal sebagai SPBU mini yang beroperasi dalam skema kemitraan dengan Pertamina. Dengan kapasitas 3 kiloliter, Pertashop menjual BBM nonsubsidi seperti Pertamax, pelumas, hingga LPG nonsubsidi.
Namun, distribusi LPG 3 kg bersubsidi selama ini hanya dilakukan melalui agen resmi dan pangkalan terdaftar. Jumlahnya juga terbatas di beberapa daerah. Steven melihat celah ini sebagai peluang bagi Pertashop untuk berkontribusi dalam penyaluran gas melon.
"Saat ini yang menjadi perhatian utama adalah harga LPG 3 kg yang sering melampaui harga eceran tertinggi (HET) di berbagai daerah," jelasnya.
Steven menambahkan bahwa jaringan Pertashop yang sudah terintegrasi dengan sistem distribusi Pertamina akan mempermudah pemantauan stok dan suplai gas bersubsidi.
Meski disebut solusi, usulan ini bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah regulasi yang masih membatasi Pertashop hanya untuk produk nonsubsidi. Untuk merealisasikan rencana ini, perlu ada revisi kebijakan dari pemerintah dan Pertamina sebagai pemegang otoritas distribusi LPG bersubsidi.
Ada juga kekhawatiran mengenai kesiapan infrastruktur di Pertashop untuk menyimpan dan mendistribusikan LPG 3 kg dalam jumlah besar. Namun, Steven optimistis bahwa dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, Pertamina, dan pengusaha Pertashop, rencana ini bisa diwujudkan.
"Kami berharap pemerintah dapat mempertimbangkan usulan ini dengan serius. Jika terealisasi, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan LPG bersubsidi dengan harga yang sesuai aturan," tutup Steven.
(des/des)