Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan bersama pemerintah Sumsel akan mengekspor Kopi asal Sumsel ke Malaysia. Hal ini dilakukan agar kopi Sumsel lebih dikenal lagi di mancanegara.
"Insyallah tanggal 20 Januari 2025, OJK bersama Pemprov Sumsel akan mengekspor kopi asal Sumsel ke Malaysia melalui Pelabuhan Boom Baru," kata Kepala Sumsel Babel OJK Arifin Susanto, Jumat (10/1/2025).
Sumsel merupakan penghasil kopi terbesar di Indonesia. Jumlah produksi kopinya mencapai sekitar 200 ribuan ton biji kopi atau 26% secara nasional. Namun, kopi Sumsel tidak begitu dikenal orang lain dibanding daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami semangat sekali mengembangkan kopi Sumsel karena kita penghasil kopi terbesar secara nasional," ujarnya.
Arifin menyebut Sumsel memang penghasil kopi. Namun, selama hampir 15 tahun kopi Sumsel belum bisa optimal dalam bentuk ekspor. Kopi Sumsel telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Begitu ada ekspor kualitas kopi pasti akan terjaga harganya harus bentuk harga internasional. Saat ini harga kopi robusta sedang bagus," katanya.
Menurut Arifin, ada sejumlah daerah di Sumsel yang menghasilkan kopi robusta yang bagus seperti dari Empat Lawang, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Lahat, Pagar Alam, Muara Enim (Semendo), dan Lahat.
"Provinsi sebelah itu 90 persen kopinya dari Semendo. Kita punya provinsi yang bagus banget dan inilah saatnya kita memecahkan telur dengan membangun ekosistem," tuturnya.
Arifin menambahkan Sumsel pernah mengekspor kopi tali ekosistemnya belum terbentuk. Maka dari itu, OJK akan membentuk ekosistem pembiayaan dengan bank dan perluasan keuangan untuk petani kopi agar petani tidak langsung ke rentenir atau kepada toke yang memanfaatkan ketidakmampuan dalam akses keuangan sehingga kopi tidak produktif.
"Selain Malaysia, juga sedang bernegosiasi dengan Australia insyaallah akan segera gol dalam waktu dekat," pungkasnya.
(des/des)