Sumatera Selatan

Getolnya Pertamina Wira Jaga Tiap Tetes BBM yang Berharga

Dwi Apriani - detikSumbagsel
Rabu, 30 Okt 2024 15:40 WIB
Petugas keamanan mengecek pemasangan segel di mobil pengangkut BBM sebelum menuju ke SPBU atau Pertashop. Foto: Dwi Apriani/detikcom
Lahat -

Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) harus tepat dan sesuai. Setiap tetesnya adalah bagian yang berharga. Peran Pertamina Wira (Perwira) sangat besar dalam menjaga dan memastikan BBM tersebut aman hingga disalurkan ke SPBU serta masyarakat.

Sejumlah pria berseragam warna merah dan biru serta berhelm putih di Fuel Terminal (FT) Lahat sudah memulai kesibukan sejak pagi itu, Jumat (25/10). Mereka merupakan ujung tombak penting demi memastikan pasokan energi nasional tetap terjaga.

Seftian Hadinata salah satunya. Pria berusia 24 tahun itu merupakan operation commander di FT Lahat. Sehari-hari ia bertugas di bagian penerimaan dan penimbunan BBM yang dikirim dari Integrated Terminal Kertapati, Palembang.

Ditemui di lokasi, Tian --sapaan akrabnya-- mengaku bergabung menjadi Perwira di FT Lahat sejak 2023. Ia memiliki jam kerja yang berbeda dengan pekerja pada umumnya. Ia bertugas pada waktu pergantian hari atau pukul 00.30 WIB.

Sebelum bertugas, ia menjalankan serangkaian SOP (standard operational procedure) dengan mengecek kondisi kesehatannya di meja perawat yang terdapat di lobi area kantor sembari menunggu kereta pengangkut BBM atau ketel tiba di FT Lahat.

Dengan kondisi yang dinyatakan sehat, ia pun langsung menuju ketel dan melakukan rangkaian proses sebelum penerimaan BBM. Seperti safety briefing terkait data jumlah ketel dan muatan BBM yang diterima hari itu.

"Setelah kereta datang, kami langsung memproses penerimaan BBM-nya. Dicek dulu segelnya dan memastikan kuantitas dan kualitas muatan yang dikirim dari IT Palembang. Setelah proses pemeriksaan kualitas oleh tim lab, BBM tersebut dibongkar dan kami salurkan ke pipa jalur penerimaan dan tangki timbun," kata dia.

Operator mengecek kuantitas BBM yang sudah diisi ke mobil angkut muatan BBM sebelum menuju ke SPBU atau Pertashop. Foto: Dwi Apriani/detikcom

Pria berusia 24 tahun itu menjelaskan, durasi kerjanya biasanya hingga pukul 06.00 WIB. "Jadwal penerimaan BBM memang tengah malam, dan berakhir hingga pagi hari," kata dia.

Di FT Lahat, kata dia, biasanya ada 18 ketel yang terdiri dari produk Pertamax, Pertalite, Biosolar dan Dexlite. Dalam melaksanakan tugasnya, ia memastikan kondisi fisik nomor satu karena tanggungjawabnya dalam penerimaan BBM sangat besar. Ia harus memastikan tiap tetes BBM yang diterima, masuk ke tangki penimbunan sebelum akhirnya disalurkan ke mobil tangki.




(dai/des)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork