Produksi batu bara di Sumatera Selatan 2024 ini ditargetkan mencapai 131.281.314,17 ton. Angka itu naik sekitar 24% dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar 105.850.190,55 ton.
Capaian produksi triple digit pada 2023 itu merupakan realisasi tertinggi sepanjang sejarah di Sumsel untuk jumlah produksi di atas 100 juta ton. Sebelumnya atau 2022 jumlah produksinya mencapai 90 juta ton.
"Target tahun ini 131,28 juta ton, realisasi 2023 sebanyak 105,85 juta ton," ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumsel Hendriansyah, Jumat (7/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk triwulan I tahun ini, realisasi produksi batu bara baru mencapai 15% dari target atau sebesar 19.820.085,53 ton. Angka itu terbilang kecil, karena seharusnya capaian per triwulan 25%.
"Produksi triwulan I baru 19,8 juta ton," tambahnya.
Dia menjelaskan angka produksi 2023 lalu telah direalisasikan 25% untuk kebutuhan dalam negeri atau sekitar 26 juta ton. Sementara untuk realisasi penjualan batu bara 2023 di Sumsel juga alami kenaikan.
"Penjualan domestik tercapai 44.334.462,11 ton, sedangkan ekspornya 52.235.209,93 ton ke sejumlah negara," jelasnya.
Pada tahun lalu, PT Bukit Asam (BA) menjadi pengeksplorasi batu bara terbanyak dari jumlah produksi Sumsel. Kisarannya mencapai 50%.
Dari laporan BPS Sumsel, ekspor batu bara sebagai salah satu komoditas unggulan secara bulanan (month to month) turun 18,41% periode April 2024.
Sedangkan secara year on year (yoy) ekspor batubara Sumsel terkontraksi mencapai 41,08%. Untuk perkembangan harga batubara secara internasional pada April 2024 mencapai US$104,89 juta atau secara bulanan naik 0,05% dan secara yoy merosot 21,58%.
(des/des)