Komoditas Beras Penyumbang Deflasi Terbesar di Bangka Belitung

Bangka Belitung

Komoditas Beras Penyumbang Deflasi Terbesar di Bangka Belitung

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Selasa, 04 Jun 2024 09:30 WIB
Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga (Kanan) dan Pj Sekda Babel Fery.
Foto: Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga (Kanan) dan Pj Sekda Babel Fery. (Dok. BPS Babel)
Pangkalpinang -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mencatat provinsi tersebut mengalami deflasi pada Mei 2024. Deflasi secara month to month (bulanan) itu sebesar 0,32% dengan indeks harga konsumen (IHK) 104,27.

Kepala BPS Babel Toto Haryanto Silitonga mengatakan deflasi ini pertama kali semenjak 2024.

"Deflasi month to month ini adalah yang pertama sepanjang Januari-Mei 2024. Sebelumnya, deflasi terjadi pada Desember 2023 sebesar 0,04%," kata dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut, penyumbang deflasi tersebut yakni komoditas beras sebesar 0,15%, angkutan udara sebesar 0,10% dan udang basah sebesar 0,07%

"Penyumbang terbesar adalah komoditas beras. Daerah penghasil (beras) Jawa dan Sumatera sedang memasuki panen. Sementara harga tiket angkutan udara karena menurunnya demand pasca Idul Fitri. Demikian pula dengan harga udang basah yang mengalami penurunan karena persediaan yang melimpah di pasar," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Toto menerangkan pada bulan Mei 2024 ada sejumlah kelompok yang mengalami deflasi. Pertama, kelompok pengeluaran, seperti makanan, minuman, dan tembakau dengan andil deflasi bulanan (m-to-m) sebesar 0,26%.

"Kemudian, andil deflasi secara tahunan (y-on-y), terbesar adalah di kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yakni sebesar 0,08%," lanjutnya.

Toto menjelaskan, secara tahunan (y-on-y) Babel mengalami inflasi sebesar 1,25%. Andil utamanya disebabkan oleh komoditas beras, sigaret kretek mesin (SKM), dan bawang merah.

"Beras, SKM dan bawang merah merupakan komoditas terbesar yang menyumbang inflasi y-on-y. Masing-masing sebesar beras 0,91%, SKM 0,24% dan bawang merah 0,14%," kata Toto.

Kelompok yang mengalami andil inflasi terbesar di Mei 2024 pertama adalah di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yakni sebesar 0,03%. Selanjutnya, kelompok pengeluaran dengan andil inflasi tahunan terbesar adalah di kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 0,83%.

Untuk Inflasi tahunan tertinggi di Bangka Belitung terjadi di Kota Pangkalpinang yakni sebesar 1,97% dan deflasi bulanan sebesar 0,34%, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,70.

Sedangkan deflasi secara tahunan (y-on-y) terjadi di Kabupaten Bangka Barat (Babar) sebesar 0,09% dan deflasi bulanan (m-to-m) 0,56%, dengan IHK sebesar 102,47.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads