Angka inflasi Provinsi Bangka Belitung secara bulanan pada periode April 2024 sebesar 0,54% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,04. Sementara berdasarkan angka inflasi secara tahunan tercatat sebesar 1,93%.
Untuk penyumbang inflasi tertinggi periode April 2024, secara bulanan paling besar adalah komoditas angkutan udara sebesar 38,67% dengan andil inflasi sebesar 0,25%. Kemudian disusul komoditas bawang merah karena gagal panen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel Toto Haryanto Silitonga mengatakan, angkutan udara merupakan komoditas penyumbang inflasi tertinggi pertama secara inflasi bulan ke bulan di Provinsi Bangka Belitung pada April 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebabnya terkait adanya perayaan Cheng Beng dan Idul Fitri, hal ini tentu saja akan mempengaruhi demand akan tiket," kata Toto kepada detikSumbagsel, Sabtu (4/5/2024).
Selain itu, kata dia, komoditas bawang merah merupakan penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah komoditas angkutan udara. BPS mencatat, bawang merah andil inflasi sebesar 0,20%.
"Bawang merah tercatat mengalami inflasi sebesar 44,46% dengan andil inflasi sebesar 0,20%. Angka andil inflasi ini merupakan yang tertinggi sejak Januari 2021. Penyebabnya adalah adanya gagal panen karena banjir berkepanjangan di daerah penghasil, khususnya di Pulau Jawa," jelas Toto.
Adanya gagal panen ini, kata Toto, Provinsi Bangka Belitung yang selama ini disuplai dari luar terganggu. Harga bawang merah pun terus mengalami peningkatan.
"Tentunya ketersediaan bawang merah di Bangka Belitung cukup terdampak. Dari hasil pemantauan harga bawang merah pada April 2024 di sejumlah pasar menunjukkan peningkatan jika dibandingkan Maret 2024," tegasnya.
Diketahui, harga bawang merah selama periode April 2024 di Bangka Belitung ada di kisaran rata-rata Rp 47 ribu dan Rp 58 ribu per kilogram. Kemudian selain komoditas bawah merah, penyumbang inflasi di Babel secara bulanan pada April 2024 adalah cumi-cumi, daging ayam ras, dan udang basah.
Andil inflasi secara tahunan utamanya disumbang oleh komoditas beras, sigaret kretek mesin, dan angkutan udara.
Sementara itu, inflasi tertinggi di Bangka Belitung yakni terjadi di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung sebesar 3,00%, dengan IHK sebesar 106,50. Sedangkan, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Belitung Timur sebesar 0,78% dengan IHK sebesar 104,11. Untuk Kota Pangkalpinang, BPS mencatat mengalami inflasi sebesar 2,39% secara tahunan dan inflasi sebesar 0,57% secara bulanan dengan IHK 105,06.
(dai/dai)