Pemerintah Provinsi Bangka Belitung terus berupaya menekan dan mengendalikan inflasi di wilayah tersebut. Hal itu tetap menjadi prioritas pemerintah setempat meski angka inflasi di daerah tersebut tercatat rendah.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA saat menggelar rapat koordinasi bersama Kepala Daerah dan Forkopimda di Kabupaten Belitung, Rabu (8/5/2024).
"Dari angka-angka statistik dapat saya sampaikan, sampai dengan Januari 2024 inflasi kita year on year itu sebesar 1,21%. Ini terendah se Indonesia. Jadi kita juara satu lagi," kata Safrizal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan ada berbagai upaya intervensi yang sudah dilakukan pemerintah di antaranya melalui strategi khusus ADA, yakni Availability, Distribution dan Affordability.
Availability yakni dengan menggenjot produksi pertanian melalui gerakan Semarak Babel atau Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung dengan cara memanfaatkan lahan tidur dan mengurangi ketergantungan pangan melalui ekstensifikasi pertanian.
Kemudian Distribution, yaitu memangkas rantai panjang distribusi, salah satunya dengan cara menambah frekuensi penerbangan ke Babel. Sementara Affordability, dengan meningkatkan keterjangkauan daya beli masyarakat melalui berbagai afirmasi kebijakan, misalnya operasi pasar dan pasar murah yang digelar di seluruh Babel.
"Untuk penanganan stunting dilakukan upaya intervensi seperti pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu menyusui di lokus stunting dan untuk ibu hamil kurang energi kronis. Selain itu telah dialokasikan dana dari APBD, berupa intervensi program Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan), serta terus mengedukasi pencegahan dan penanganan stunting kepada remaja putri dan remaja pria," jelasnya.
Sedangkan, terkait atau menyangkut dana hibah kegiatan Pemilu telah dianggarkan pada tahun 2023 sebesar 40% dan tahun 2024 sebesar 60% dari besaran total dana hibah yang disepakati bersama berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.
Safrizal bersyukur karena bisa mengemban tugas di Babel dimana memiliki ciri khas yang guyub (kebersamaan).
"Saya bersyukur tugas di Bangka Belitung ini. Salah satu ciri khasnya guyubnya ini. Berbagai persoalan dipecahkan dalam grup WhatsApp antara Forkopimda, sehingga langsung bisa dicarikan solusinya. InsyaAllah bersama kita pasti bisa," jelasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga dalam paparannya mengatakan, ada lima pilar sebagai strategi nasional percepatan penurunan stunting, yaitu peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di Kementerian/Lembaga, Pemprov, Pemda, Kabupaten/Kota dan Pemdes.
"Selain itu peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif di kementerian/lembaga, Pemprov, Pemda, kabupaten kota dan pemdes, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga dan masyarakat, serta penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi riset dan inovasi," ujarnya.
Menurutnya, ada 8 aksi konvergensi yakni analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan Bupati/Wali Kota percepatan penurunan stunting. Kemudian, pembinaan pelaku dan pemerintahan tingkat Desa/Kelurahan, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, serta review kinerja tahunan.
"Maka disini harus kita lihat ada 8 aksi konvergensi ini, bisa disusun rencana kegiatan hingga review tahunan sehingga ada penyamaan persepsi. Kita di Kementerian mendorong agar Pemda mengintegrasikan 8 aksi konvergensi ini ke dalam perencanaan pembangunan," tutupnya.
(dai/dai)