Jelang Lebaran, Warga Air Tenam Terima Rp 144 Juta Hasil Program Baby Tree

Bengkulu

Jelang Lebaran, Warga Air Tenam Terima Rp 144 Juta Hasil Program Baby Tree

Hery Supandi - detikSumbagsel
Kamis, 28 Mar 2024 10:00 WIB
Masyarakat Desa Air Tenam Kabupaten Bengkulu Selatan terima uang Rp 144 juta sebagai upah program baby tree.
Foto: Masyarakat Desa Air Tenam Kabupaten Bengkulu Selatan terima uang Rp 144 juta sebagai upah program baby tree. (Dok. Warsi)
Bengkulu Selatan -

Warga di Desa Air Tenam, Bengkulu Selatan mendapatkan upah Rp 144 juta karena mengikuti program baby tree atau penanaman pohon go green. Uang tersebut merupakan upah bagi 26 petani yang didapat warga karena telah menanam dan memelihara pohon di areal perhutanan sosial Bengkulu Selatan.

Diketahui, sebanyak 26 petani di Desa Air Tenam Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Selatan sudah mengikuti program baby tree sejak satu tahun belakang. Program tersebut merupakan penanaman pohon go green yang berkolaborasi KKI Warsi dan Jejakin serta dukungan bibit dari BPDAS Ketahun Bengkulu.

Dana Rp 144 juta yang disalurkan itu merupakan pembayaran tahap dua atas pertumbuhan pohon yang telah ditanam warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pohon yang ditanam adalah jenis durian, petai dan pinang. Total pohon sebanyak 9.829 pohon pada areal 42,8 hektare. Pohon-pohon ini ditanam di areal perhutanan sosial yang dikelola masyarakat Air Tenam dengan skema Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan," kata Emmy Primadona, Koordinator Program KKI Warsi, Rabu (27/3/2024).

Emmy menjelaskan dalam menanam pohon ini dibangun kesepakatan dengan masyarakat memelihara pohonnya dan memastikannya tumbuh kembangnya. Sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat diberikan reward sebesar Rp 70.000 per batang pohon yang dibagi ke dalam 4 kali pembayaran.

ADVERTISEMENT

"Masing-masing sebesar Rp 20 ribu per pohon setelah tanam, Rp 15 ribu per pohon tahun pertama, Rp 15 ribu per pohon pada tahun kedua dan Rp 20 ribu per pohon pada tahun ketiga.

Dia menyebut tahap 2 ini artinya pohon telah memasuki umur satu tahun dan dilakukan monitoring pada areal yang dikelola masyarakat.

"Kami sangat bangga, masyarakat yang terlibat program ini menunjukkan komitmen yang luar biasa, jika di awal kita memberikan toleransi, bahwa tanaman yang dipastikan tumbuh minimal 80%. Alhamdulillah setelah dilakukan monitoring, tanaman yang berhasil tumbuh sebesar 96% dan masyarakat telah menerima sebanyak Rp 144 juta lebih," kata Emmy.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan program tersebut. Sebab mereka merasa terbantu dengan penyaluran dana program baby tree ini. Apalagi tahun setelah tanam, masyarakat telah menerima langsung Rp 196 juta langsung ke rekening masing-masing.

"Kita berharap program-program baik terus bertumbuh dan memberikan manfaat langsung, baik kepada masyarakat yang menumbuhkan hutan, maupun pada alam lingkungan kita guna kelangsungan kehidupan bumi," kata Emmy.

Salah satu penerima pencairan tahap dua, Wansa mengatakan dirinya menerima sebanyak Rp 21.690.000 atas keberhasilannya merawat dan menjaga 1.446 atau 97% dari 1.490 pohon yang ditanam tahun lalu.

Dalam pelaporannya, kata dia, bukti pertumbuhan pohon diunggah ke dalam aplikasi karlon yang dikembangkan Jejak.in. Bibit pohon yang ditanam sudah ditempel barcode di dekat tanaman. Lalu barcode ini dipindai dengan smartphone, kemudian muncul data yang diisi dengan tinggi pohon, diameter serta foto bibit. Dengan aplikasi ini bibit yang ditanam akan terpantau pertumbuhannya.

"Kami sungguh tidak menyangka, pohon yang kami tanam bisa memberi kami nilai sebanyak ini. Bagi kami ini benar-benar berkah Ramadan,"kata Wansa.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads