PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang berkomitmen dalam memastikan terjaganya ketahanan pangan nasional. Pusri berupaya agar operasional produksi pupuk berjalan maksimal, termasuk dalam menjamin ketersediaan gas sebagai bahan baku produksi.
Selama ini, Pusri sudah bekerjasama dengan sejumlah produsen untuk menjamin pasokan gas sehingga tak ditemukan adanya kendala dalam produksi pupuk tersebut. Ada 5 produsen gas yang sudah bekerjasama dengan Pusri, yakni Pertamina EP, Medco E&P Grissik LTD, Tropic Energi Pandan, Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Lematang.
"Pusri berupaya menjaga agar operasional produksi pupuk berjalan sesuai target yang ditetapkan pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan setiap tahunnya dan dalam hal ini jaminan ketersediaan gas sebagai bahan baku produksi pupuk harus dalam kondisi aman dan terpenuhi," kata Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob saat pertemuan dengan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto di Kantor SKK Migas, Wisma Mulia Lt.37, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daconi berharap agar kerjasama yang dilakukan selama ini bareng SKK Migas beserta jajarannya dalam mengatur suplai gas tetap lancar bisa terus terjalin.
Dia menjelaskan ketersediaan gas ini menjadi faktor utama bagi Pusri dalam melaksanakan produksi pupuk agar dapat terus mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Daconi menuturkan saat ini Pusri sedang melaksanakan proyek pengembangan yakni pembangunan Pabrik Pusri III-B. Secara keseluruhan, kebutuhan gas bumi Pusri sampai dengan tahun 2026 adalah sebesar 195 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD). Serta setelah revitalisasi pabrik, kata dia, kebutuhan gas bumi Pusri sampai dengan tahun 2035 meningkat menjadi 200 BBTUD.
"Lima produsen pemasok gas di Pusri ini memiliki volume masing-masing produsen berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Penggunaan Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu, yaitu harga terendah di US$ 5,1 per MMBTU dan harga tertinggi di US$ 6,45 per MMBTU," jelasnya.
Dia menyebut, Pusri sebagai perusahaan pupuk pertama di Indonesia memiliki serangkaian upaya dalam meningkatkan efisiensi energi. Hal itu bertujuan agar industri dapat terus tumbuh dan pemanfaatan gas bumi dapat lebih optimal lagi sebagai sumber pemenuhan kebutuhan energi nasional di masa depan.
"Melalui pertemuan langsung antara Pusri dengan SKK Migas ini diharapkan kerjasama yang selama ini sudah terjalin dapat terus dilakukan, serta mewakili manajemen Pusri tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada SKK Migas sebagai regulator untuk ketersediaan Gas. Semoga sinergi ini dapat memberikan dampak positif berkelanjutan dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional serta meningkatkan produktivitas pertanian," kata dia.
(dai/dai)