Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Selatan memprediksi pada tahun 2024 ekonomi di daerah akan tumbuh positif. Hal ini karena adanya pesta demokrasi sehingga diyakini mampu mendongkrak realisasi ekonomi hingga 5,7%.
"Proyeksi realisasi ekonomi Sumsel 2024 akan berada di rentang 4,9-5,7%. Pertumbuhan ekonomi makin kuat berkat adanya pemilihan umum serentak," ujar Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Nurcahyo Heru Prasetyo, Selasa (26/12/2023).
Menurutnya, ekonomi Sumsel 2024 diprediksi tumbuh positif karena didorong upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki indeks kemudahan usaha atau ease of doing business.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun pertumbuhan ekonomi masih cukup kuat, Sumsel juga harus bersiap terhadap faktor penahan yang berpotensi mengganggu perekonomian," ujarnya.
Heru mengatakan faktor ekonomi Sumsel yang terganggu bisa dari menurunnya tumpuan produk domestik regional bruto (PDRB). Dalam hal ini, berpengaruh terhadap beberapa komoditas unggulan meliputi batu bara, pulp and paper, dan produksi karet.
"Saat ini ekspor kita cenderung menurun lantaran kondisi negara tujuan China yang belum sepenuhnya membaik," imbuhnya.
Menurut Heru,pangsa ekspor menuju negara China menunjukkan angka cukup besar yakni 39,8% untuk batu bara, pulp and paper 92,9% dan hasil karet di angka 9,28%.
Sementara untuk pengiriman Crude Palm Oil (CPO) dari olahan sawit masih lebih banyak ditujukan ke Vietnam dan India. Berdasarkan catatan ekspor pada triwulan ketiga tahun ini, ekspor sawit mengalami peningkatan dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
"Kendala ekspor saat ini terjadi pada komoditas batu bara di Sumsel karena biaya logistik masih tinggi mencapai 56% selain menghadapi ekspor dari negara kompetitor seperti Kolombia," pungkasnya.
(dai/dai)