Salat taubat merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Salat ini sebagai wujud penyesalan dan permohonan ampunan yang tulus kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Namun, masih banyak muslim yang belum tahu panduan salat taubat lengkap.
Penting bagi setiap muslim untuk memahami tata cara pelaksanaan Panduan Salat Taubat yang benar, mulai dari niat hingga doa yang dianjurkan. Pelaksanaan sholat taubat ini menjadi sarana untuk membersihkan diri, mendekatkan diri kepada-Nya, dan meraih ampunan.
Berikut rangkuman dasar hukum, keutamaan, hingga panduan salat taubat lengkap. Simak artikel berikut!
Dasar Hukum dan Keutamaan Salat Taubat
Salat taubat memiliki dasar yang kuat dalam sunnah Rasulullah SAW. Anjuran pelaksanaan sholat sunnah ini diriwayatkan dalam beberapa hadis, yang menunjukkan keutamaan besar bagi hamba yang melaksanakannya dengan penuh penyesalan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia bangun (bangkit) dan bersuci, kemudian mengerjakan salat, setelah itu memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya." (HR. Muslim dan Abu Dawud)
Hadis ini menegaskan bahwa sholat taubat adalah sarana yang disyariatkan untuk bertaubat. Hukum melaksanakan sholat taubat adalah sunnah, dan dapat dikerjakan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat.
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hukum taubat itu sendiri adalah wajib bagi setiap hamba yang melampaui batas, dan sholat taubat menjadi amalan pendukung yang sangat dianjurkan.
Baca juga: Doa Lailatul Qadar: Arab, Latin, dan Artinya |
Jumlah Rakaat dan Waktu Terbaik Salat Taubat
Salat taubat dilaksanakan minimal sebanyak dua rakaat dengan satu kali salam. Mayoritas ulama menyarankan salat ini dikerjakan sebanyak dua rakaat. Hal ini berdasarkan dan merujuk pada hadis yang menyebutkan salat dua rakaat.
Namun, sholat taubat juga boleh dikerjakan hingga empat rakaat. Pelaksanaannya juga bis dilakukan bahkan enam rakaat. Dengan setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
Waktu Pelaksanaan Salat Taubat
Secara umum sholat taubat dapat dilakukan kapan saja. Baik siang maupun malam hari, asalkan bukan pada waktu-waktu yang dilarang untuk salat. Waktu yang dilarang untuk salat, antara lain:
- Saat matahari baru terbit hingga naik setinggi tombak.
- Saat matahari tepat di atas kepala (kecuali hari Jumat).
- Setelah salat Ashar hingga matahari tenggelam sempurna.
- Setelah salat Subuh hingga matahari terbit sempurna.
- Saat matahari mulai menguning hingga terbenam.
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat taubat adalah pada sepertiga malam terakhir, bersamaan dengan waktu salat Tahajud. Suasana malam yang hening dapat membantu memperdalam kekhusyukan dan memperkuat hubungan spiritual.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Taubat Dua Rakaat
Tata cara pelaksanaan sholat taubat pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya, namun diawali dengan niat khusus. Sholat taubat dilaksanakan secara mandiri atau sendirian, tidak disyariatkan untuk dilakukan secara berjamaah. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan sholat taubat dua rakaat:
1. Niat Salat Taubat
Sebelum memulai sholat, niat diucapkan dalam hati:
Lafal Niat:
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat menunaikan sholat sunnah taubat sebanyak dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau sejajar bahu (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar", sebagai tanda dimulainya sholat.
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Pendek
Membaca Surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan salah satu surah atau ayat Al-Qur'an. Sebagian ulama menganjurkan membaca Surah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Surah Al-Ikhlas pada rakaat kedua, namun tidak ada dalil khusus dari Rasulullah SAW yang mewajibkan bacaan surah tertentu.
5. Rukuk dan I'tidal
Melakukan rukuk dengan tuma'ninah (tenang), kemudian bangkit untuk i'tidal.
6. Sujud dan Duduk di Antara Dua Sujud
Melakukan sujud pertama, kemudian duduk di antara dua sujud, dan dilanjutkan dengan sujud kedua. Saat sujud, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan istighfar, bahkan sebagian ulama menganjurkan untuk mengakui dosa-dosa yang telah dilakukan.
7. Bangkit ke Rakaat Kedua
Melanjutkan ke rakaat kedua dengan mengulangi langkah 4 hingga 6.
8. Tasyahud Akhir dan Salam
Di akhir rakaat kedua, duduk untuk tasyahud akhir, kemudian mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri sebagai penutup salat.
Simak Video "Video: Ingat! Telan Sisa Makanan Bikin Salat Batal"
(dai/dai)