Jambi

Cerita di Balik Penyelamatan Bilqis di Jambi, Ada Peran 3 Tumenggung-Staf Dinsos

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Sabtu, 15 Nov 2025 08:00 WIB
Suasana ketika tiga tumenggung, staf Dinsos, dan pihak kepolisian, berupaya melakukan penyelamatan Bilqis (Foto: Istimewa)
Merangin -

Ada empat orang yang memiliki peran penting dalam misi penyelamatan Bilqis balita asal Makassar, Sulawesi Selatan, di Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba di Merangin, Jambi. Keempat orang ini yang berperan langsung membujuk Bilqis agar pulang ke orang tua kandungnya.

Keempat orang ini ialah, Tumenggung Jon, Tumenggung Sikar, Tumenggung Joni, serta Nurul Anggraini Pratiwi, seorang perempuan pekerja sosial di Dinas Sosial Kabupaten Merangin.

Misi penyelamatan Bilqis berawal dari polisi dari Polrestabes Makassar, Polda Jambi, dan Polres Kerinci, menangkap dua orang pelaku Mery Ana dan Ade Syaputra, di Sungai Penuh, Jambi, pada Jumat (7/11/2025).

Dari penangkapan dua orang sindikat pelaku perdagangan anak ini, polisi melakukan pengembangan karena dua pelaku mengaku telah menyerahkan Bilqis ke kelompok Orang Rimba di Desa Mentawak, Merangin.

Polisi dari Polres Merangin dan Dinas Sosial Merangin melakukan koordinasi, atas kebenaran itu ke kelompok Orang Rimba.

Awalnya, petugas masuk melalui Tumenggung Joni dan selanjutnya memberi tahu Tumenggung Sikar. Karena Bilqis berada bersama Begendang dan Nerikai dari kelompok Tumenggung Sikar.

"Setelah Pak Kasi (Dinsos) telepon, aku baru tahu (Bilqis korban penculikan)," kata Tumenggung Sikar.

Sejak itu, Tumenggung Sikar mencari anaknya mengelilingi hutan dan sawit di sana. Begendang dan Nerikai tak berada di dekat permukiman kelompok Tumenggung Sikar.

Mereka rupanya sedang beranjak, istilah bagi Orang Rimba berpindah-pindah tempat tinggal dari sudung ke sudung (gubuk berterpal tempat tinggal Orang Rimba, red).

Berbekal pengetahuan wilayah dan otoritas adat, para tumenggung memimpin pencarian intensif selama dua hari.

"Yang keliling di sana-sini, berkorban kita, kalau kami tidak berkorban tidak akan dapat (Bilqis)," kata Sikar.



Simak Video "Video Kemdikti soal Kasus Pelecehan di PTN Makassar: Masih Didalami"


(csb/csb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork