Kondisi badan jalan di salah satu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Musi Rawas, Sumatera Selatan, kian memprihatinkan. Pasalnya badan jalan tersebut semakin hari semakin tergerus usai bencana longsor menerpanya beberapa bulan yang lalu.
Akibatnya, warga yang tinggal di sekitaran serta para pengendara yang melewati jalan tersebut menjadi khawatir.
Jalan tersebut berada di bahu Jembatan Air Semarang, Desa Muara Beliti Lama, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan detikSumbagsel, terlihat akibat bencana longsor sebelumnya, sebagian badan jalan tersebut telah tergerus.
Tampak juga akses jalan longsor tersebut telah dipasang dengan papan peringatan dan garis polisi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu bagian badan jalan yang telah tergerus tersebut ditutup menggunakan terpal besar oleh pemerintah setempat. Meskipun begitu, tanah di jalan tersebut tetap rentan terjadi longsor kembali, apalagi saat musim hujan seperti saat ini.
Hal ini menjadi kekhawatiran pengendara yang sering melintas karena akses jalan tersebut merupakan perlintasan kendaraan dari Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, Kota Lubuklinggau dan sebaliknya.
Salah satu pengendara asal Lubuklinggau yang melintas di jalan tersebut yakni Leo mengatakan ia sering khawatir saat melewati jalan tersebut. Pasalnya selain khawatir jalan tersebut longsor, ia juga takut saat melintas pada malam hari karena minimnya penerangan di area tersebut.
"Takut longsor lagi, soalnya kalau terjadi lagi bisa-bisa jembatannya juga ikut ambruk. Walaupun sekarang sudah ditutup sebelah akses jalannya biar yang mau melintas itu ngantri, cuman masih ngeri aja karena banyak truk berat juga yang lewat," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Sabtu (15/11/2025)
"Kemudian kalau melintas di malam hari saya was-was juga karena jalan tersebut minim peneranga. Jadi khawatir kalau mau melintas," sambungnya.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi tersebut yakni Siti mengaku kondisi jalan longsor tersebut sudah lama, diperkirakan sejak bulan puasa tahun 2025 ini.
Namun saat ini kondisi jalan tersebut semakin memburuk karena terus-menerus tergerus akibat terkena hujan.
"Dari bulan puasa kemarin ini longsor dan sekarang sudah ditutup oleh pemerintah pakai terpal untuk menutupi bagian yang longsor. Cuman tanahnya makin lama makin tergerus juga, lama-lama bisa longsor lagi ini dan bisa kena jembatannya," katanya.
Siti berharap agar akses jalan yang longsor tersebut segera diperbaiki. Sebab kondisinya saat ini sudah memasuki musim hujan dan bila dibiarkan akan bertambah parah. Ditambah lagi kendaraan besar banyak yang melintas sehingga bisa berdampak dengan tanah dibawah dan sisi jalan akibat getarannya.
"Ya saya dan warga yang tinggal di dekat sini juga berharap supaya cepat diperbaiki, ini tergerus terus kalau hujan, khawatir makin habis jalan ini," harapnya.
(csb/csb)











































