Sumatera Selatan

Karhutla di Sumsel Tembus 629 Kejadian, 7 Daerah Masih Zona Merah

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 05 Okt 2025 22:00 WIB
Petugas BPBD Sumsel saat memadamkan lokasi karhutla di wilayah Sumsel (Foto: Candra Setia Budi/detikcom)
Palembang -

Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) terus meningkat. Jumlah kejadiannya kini mencapai 629 kasus. Wilayah dengan kategori zona merah (di atas 30 kejadian) masih ada di 7 daerah.

"Kasus karhutla masih terjadi dalam beberapa hari terakhir. Jumlahnya kini mencapai 629 kejadian. Zona merah masih tersebar di 7 daerah," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Minggu (5/10/2025).

Tujuh daerah yang masuk zona merah itu adalah Ogan Ilir dengan 128 kasus, Musi Banyuasin (Muba) 120 kejadian, Ogan Komering Ilir (OKI) 101 kejadian, Banyuasin 76 kejadian, Muara Enim 66 kejadian, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 50 kejadian, dan Musi Rawas 36 kejadian.

Sementara zona kuning (1-15 kejadian) tersebar di Muratara, OKU Timur, Palembang, OKU, Empat Lawang, OKU Selatan, Lahat, Prabumulih, dan Lubuklinggau. Zona hijau masih ada di Pagar Alam.

"Status siaga bencana asap akibat karhutla Provinsi Sumsel hingga 30 November. Antisipasi kita lakukan hingga masa siaga berakhir di November nanti," katanya.

Katanya, potensi karhutla masih bisa terjadi di berbagai daerah, sebab titik panas di Sumsel masih terdeteksi di beberapa wilayah.

"Kita masih rutin melakukan patroli udara ke hotspot yang terdeteksi untuk pemantauan. Termasuk pula satgas darat yang melakukan ground check ke lokasi untuk mengantisipasi terjadinya karhutla," terangnya.

Sepanjang Januari-September, hotspot yang terdeteksi di Sumsel mencapai 3.837 titik. Kenaikan hotspot terjadi sejak Mei yang terpantau 523 titik, Juni 576 titik, Juli 1.321 titik, Agustus 489 titik, dan September 501 titik.



Simak Video "Video: Puncak Kemarau Riau Bakal Terjadi Juli, Potensi Karhutla Meningkat"

(csb/csb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork