Daerah zona merah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan terus bertambah. Kini, sudah lima daerah masuk zona merah karena peningkatan kasus yang terjadi.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Sudirman mengatakan penetapan zona merah karhutla itu dilakukan karena kelima wilayah itu memiliki kasus lebih dari 30 kejadian.
"Sudah lima daerah di Sumsel masuk zona merah, yakni di Ogan Ilir, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, dan Banyuasin," ujar Sudirman, Minggu (24/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari lima daerah itu, wilayah paling banyak terjadi karhutla ada di Ogan Ilir yang mencapai 96 kejadian. Dari 16 kecamatan di Ogan Ilir, 11 kecamatan di antaranya dilaporkan terjadi karhutla. Paling banyak di Indralaya Utara dengan 46 kejadian.
Sedangkan 4 daerah lainnya, yakni di Muba dengan 43 kejadian, OKI 34 kejadian, Muara Enim 33 kejadian, dan Banyuasin 32 kejadian. Kejadian karhutla di lima daerah ini total terjadi di 44 kecamatan wilayah tersebut.
Meningkatnya kasus karhutla membuat daerah dengan kategori zona oranye (16-30 kejadian) hanya ada di PALI dengan 17 kejadian. Sedangkan zona kuning (1-15 kejadian), tersebar di Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat, Lubuklinggau, Prabumulih, Palembang, OKU, dan OKU Timur.
"Total sepanjang tahun ini (hingga 23 Agustus) terdapat 275 kejadian karhutla di Sumsel. Secara luasan lahan yang terbakar sudah ribuan hektare, data terakhir dari Sipongi (hingga 10 Agustus) ada 1.416,9 hektare," ungkapnya.
Sementara daerah zona hijau (nihil karhutla) ada di Muratara, Pagar Alam, dan OKU Selatan. Sudirman menyebut, data karhutla yang disampaikannya merupakan hasil laporan dari BPBD di daerah.
(csb/csb)