Sumbagsel Punya Cerita

Santri di Jambi Bertani Wujudkan Ketahanan Pangan Pesantren

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Selasa, 23 Sep 2025 22:00 WIB
Foto: Tirto, guru dan penanggungjawab greenhouse memberi arahan terkait melon yang sudah bisa dipanen (Dimas Sanjaya)
Jambi -

Selepas kajian agama, tiga santriwati Pondok Pesantren Al-Mutaqqin di Desa Ibru, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, memanen perdana melon Inthanon. Melon yang ditanam di greenhouse halaman pesantren ini merupakan pondasi ketahanan pangan pesantren tersebut.

Mereka masing-masing menenteng keranjang sambil memilih melon yang sudah siap panen. Ada pula yang sambil memotong daun layu dan cabang baru agar nutrisi buah tetap terjaga.

Ada 900 batang melon yang ditanam dalam polybag greenhouse pesantren ini. Di sela pembelajaran agama, para santri, guru, dan alumni bekerja di green house, merawat dengan tekun tanaman melon premium ini. Mulai dari penanaman, polinasi, dan pemantauan dari serangan hama.

"Untuk perdana ini sudah bisa kita katakan sukses, bobot buahnya 1-1,2 kilogram, untuk tahap awal sudah sangat maksimal," kata Tirto, guru dan alumni Pesantren Al-Muttaqin yang bekerja merawat green house.

Para santri ini merupakan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Asy'ariah yang masih di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Muttaqin. SMK Asy'ariah berdiri sejak 2013 merupakan sekolah kejuruan bidang pertanian dengan jurusan khusus agribisnis tanaman pertanian. Sejak 2018 pesantren ini telah mengembangkan wadah kewirausahaan di bidang pertanian dan peternakan.

Hal ini ditandai dengan didirikannya greenhouse, lahan praktik, dan sarana pertanian, sebagai lokomotif pendidikan di sekolah kejuruan tersebut. Bukan hanya mengaji dan belajar kitab kuning, para santri di sini juga akrab dengan cangkul, bibit tanaman, kolam ikan hingga kandang ternak. Mereka bersama para guru mengembangkan program ketahanan pangan di lingkungan pesantren.

Pimpinan Ponpes Al-Muttqin Gus Ya'qub Mubarak mengatakan pendirian SMK Pertanian ini berlangsung karena kepekaan kondisi sosial dan lingkungan pesantren. Lingkungan pesantren yang dikelilingi lahan kosong dan Perkebunan kemudian menginisiasi lahirnya konsep pertanian.

"Berangkat dari prinsip berani menerima, berani mengasih. Apa yang diterima, akan kembali dikasih atau yang berhak. Sehingga, kita mendirikan SMK Pertanian ini," kata guru yang akrab disapa Gus Ya'qub.

Tak hanya greenhouse, pesantren ini memilik lahan pertanian terbuka (open field) seluas 10 hektare. Lahan ini ditanami berbagai tanaman seperti cabai, semangka, kacang, gambas, dan jagung. Selain di lahan kebun ditanami jambu air dan durian. Program ini tentunya didukung oleh bank sentral perwakilan Jambi, dan pemerintah desa.

Dari sektor perikanan, pesantren sudah bisa memanen sebulan sekali ikan dari 3 kolam di belakang asrama. Ada ikan patin dan lele yang dibudidaya dan telah menjadi konsumsi bulanan di pesantren. Tak jauh dari sana, kandang ayam petelur menjadi tempat belajar santri lainnya. Kambing-kambing yang sehat terawat juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para santri.

"Jadi, karena SMK-nya pertanian, para santri memang terdidik untuk Bertani, jadi jalannya lebih mudah," ujar Gus Ya'qub.

Penampakan kolam patin yang dibudidaya di Ponpes Al-Muttaqin Jambi Foto: Dimas Sanjaya

Kehadiran greenhouse dan lahan terbuka yang dikelola mandiri ini berawal dari kondisi yang mengharuskan sekolah harus memenuhi kebutuhan praktik kerja siswa. Awal SMK berdiri, sebagian siswa masih melakukan magang di luar lingkungan, sehingga waktu pembelajaran agama ikut terbagi.

"Ketika keluar waktu terbagi, akhirnya kita berpikir lahan praktik yang kita punya sendiri sehingga lebih efisien waktu juya antara praktik dan pembelajaran agamanya. Dari situ berlanjut, dan terlihat ada potensi ekonomi," ujarnya.

Pada 2018, siswa SMK sudah tak lagi keluar magang di luar lingkungan pesantren. Mereka memanfaatkan pengelolaan greenhouse, lahan terbuka, dan kandang peternakan yang dikelola khusus oleh pendamping yang juga merupakan alumni pesantren tersebut.



Simak Video "Video: Kata Pakar soal Peran TNI-Polri di Bidang Pertanian"


(dai/dai)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork