Jumlah hotspot atau titik panas di Sumatera Selatan sepanjang Juli mencapai 1.321 titik. Ada 5 daerah yang menyumbang angka tertinggi. Sementara hotspot sepanjang Januari-Juli sebanyak 2.847 titik.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan hotspot Juli meningkat drastis dibandingkan Januari-Juni tahun ini. Meski alami kenaikan, hotspot pada akhir Juli trennya justru turun.
"Kenaikan hotspot terjadi di awal dan pertengahan Juli. Menjelang akhir bulan justru angkanya turun," ujar Sudirman, Sabtu (1/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah hotspot tertinggi terpantau pada 20 Juli yang mencapai 214 titik. Sedangkan 5 Juli tidak terpantau hotspot atau nol.
Sementara secara wilayah, dari jumlah 1.321 titik panas terbanyak pada Juli ada di Muba 280 titik, Muratara 210 titik, Muara Enim 199 titik, Mura 193 titik, dan Lahat 111 titik.
Sedangkan wilayah lainnya hanya puluhan titik panas. Terendah di Pagar Alam 0 titik, Prabumulih 2 titik, Lubuklinggau dan Palembang 3 titik.
Sementara sepanjang Januari-Juli, dari jumlah 2.847 titik paling banyak ada di Muara Enim 594 titik, Muba 494 titik, Mura 396 titik, Muratara 382 titik, PALI 221 titik Lahat 215 titik, dan OKI 137 titik. Sedangkan wilayah lain hanya puluhan titik.
"Hotspot terendah ada di Pagar Alam 3 titik dan Palembang 6 titik," katanya.
Berdasarkan data yang disampaikan BPBD Sumsel sepanjang 2015-2024, tren kenaikan hotspot di Sumsel terjadi pada Agustus-Oktober. Sementara pada bulan berikutnya berangsur alami penurunan. Jumlah hotspot Juli 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
(dai/dai)