Operasi modifikasi cuaca (OMC) hari kedua di Sumatera Selatan diperluas ke sejumlah daerah. Selain di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir (OI), wilayah yang menjadi sasaran adalah Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, PALI, Prabumulih dan Musi Rawas.
"OMC diperluas hingga ke beberapa daerah karena melihat potensi awan hujan yang ada," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, Kamis (31/7/2025).
Ada tiga kali sorti penyemaian yang dilakukan pesawat CESSNA C208 PK-SNL. Sorti 1 dilakukan di wilayah Muba dan Muara Enim pada pukul 08.40 WIB-10.50 WIB. Sorti 2 dilakukan di wilayah OKI pukul 11.51 WIB-13.55 WIB. Dan sorti 3 dilakukan di Muara Enim, Prabumulih, PALI, dan Mura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap sorti membawa 1.000 kg garam (NaCl), jadi total ada 3.000 kg garam yang disemai di tujuh daerah tersebut. Bahan semai dilakukan di ketinggian 10.000 feet," jelasnya.
Hingga kini, total sudah tujuh daerah di Sumsel yang dilakukan OMC dengan 4.000 ton garam yang telah disemai. Sementara untuk titik panas atau hotspot dalam 4 hari terakhir mengalami penurunan. Bahkan pada 30 Juli hanya terpantau satu titik di wilayah OKI.
Meski turun, sepanjang Juli ini jumlahnya menjadi yang tertinggi sepanjang 2025. Pada 1-30 Juli, jumlah yang terdeteksi sebanyak 1.316 titik.
Ada beberapa wilayah yang jumlah hotspotnya tinggi, yakni Lahat, Muara Enim, Muba, Mura, dan Muratara. Di wilayah itu jumlah hotspotnya di kisaran 100-200 titik. Sementara wilayah lain di kisaran puluhan titik.
Direncanakan, OMC itu akan dilakukan selama 5 hari sejak 29 Juli-2 Agustus mendatang. Sebelumnya, OMC dilakukan di Sumsel pada 13-18 Juli. Selama 6 hari pelaksanaan OMC itu menghabiskan bahan semai sebanyak 6,4 ton garam.
Pelaksanaan OMC itu juga fokus di wilayah OKI dan Banyuasin agar ada hujan di wilayah gambut dan kondisinya tetap basah.
(csb/csb)