Dalam kurun waktu dua pekan terakhir, telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di enam titik di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Karena itu, status siaga karhutla sudah ditetapkan di wilayah tersebut.
Kasi Ops Dinas Damkar dan Penanggulangan Bencana Kota Lubuklinggau Edwar mengatakan selama dua pekan terakhir, total lahan yang terbakar pun mencapai 2,5 hektare.
"Data kami dalam dua minggu terakhir ada enam titik kebakaran lahan. Kebakaran tersebut terjadi di antaranya di Jalan Poros Lingkar Barat, di Kelurahan Sumber Agung, dan terakhir di kebun sawit 1,2 hektare terbakar di Kelurahan Petanang Ilir. Jadi total ada sekitar 2,5 hektare lahan yang terbakar dari enam kejadian ini," ungkap Edwar saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (31/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edwar menjelaskan sebagian besar lahan yang terbakar tersebut merupakan lahan kosong, kebun atau lahan milik masyarakat sekitar. Ia mengungkapkan rata-rata penyebab terjadinya kebakaran tersebut akibat oknum warga melakukan pembakaran sampah.
"Kebanyakan dari bakar sampah. Seperti yang kejadian di Kelurahan Sumber Agung itu awalnya dari warga yang bakar sampah lalu merambat karena kondisi cuaca yang panas. Sama halnya di Jalan Lingkar Barat juga awalnya karena bakar sampah, karena awalnya ada tumpukan sampah, mungkin dibakar akhirnya merambat," jelasnya.
Dengan meningkatnya kejadian karhutla di dua pekan terakhir ini, lanjutnya, Edwar pun menegaskan saat ini pihaknya telah menetapkan status siaga karhutla di Kota Lubuklinggau.
"Saat ini sudah siaga karhutla kita. Kemudian daerah yang rawan memang di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara I seperti area GOR, Kelurahan Petanang Ilir, Petanang Ulu dan wilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan I karena masih banyak lahan milik warga yang cukup luas maupun lahan kosong di sana," ungkapnya.
Karena dalam status siaga karhutla dan sudah masuk musim kemarau, Edwar mengatakan pihaknya mengingatkan kepada warga untuk tidak membakar sampah serta membuang puntung rokok sembarangan.
"Kita imbau kepada masyarakat supaya di musim kemarau ini tidak membakar sampah sembarangan, kedua kalau bakar sampah atau apapun itu di lahan dan kebun agar diperhatikan dan pastikan api sudah benar-benar padam sebelum ditinggal. Kepada warga khususnya petani juga diimbau agar tidak membuang puntung rokok sembarangan," imbaunya.
(dai/dai)