Buncis hingga Tomat Dihargai Rp 500/Kg, Petani Bengkulu Gelar Aksi Protes

Bengkulu

Buncis hingga Tomat Dihargai Rp 500/Kg, Petani Bengkulu Gelar Aksi Protes

Hery Supandi - detikSumbagsel
Kamis, 10 Apr 2025 11:40 WIB
Petani di Kepahiang gelar aksi protes lantaran harga sayur anjlok.
Foto: Petani di Kepahiang gelar aksi protes lantaran harga sayur anjlok. (Dok. Istimewa)
Kepahiang -

Sejumlah petani sayur di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, membuang hasil panennya akibat harga sayuran anjlok. Ini merupakan bentuk protes para petani karena hasil panen mereka dibeli murah oleh pengepul.

Mereka membuang hasil panennya di pinggir jalan. Aksi tersebut pun heboh di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, harga sayur mayur di Kepahiang sangat rendah dan merugikan petani. Seperti harga kacang buncis yang semula Rp 6.000/Kg menjadi Rp 500/Kg, tomat hanya dihargai Rp 500/Kg, dan begitupun sayur yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dusun 3, Desa Suro Muncar, Bentar Prapasta membenarkan terkait aksi dari warganya tersebut. Mereka merupakan para petani dari berbagai wilayah yang menggelar aksi protes terhadap harga sayur mayur yang anjlok drastis.

"Aksi itu awalnya dimulai oleh warga petaninya lalu diikuti petani lain. Kami tidak bisa berbuat banyak karena hal tersebut merupakan kehendak dari para petani yang kecewa dengan anjloknya harga sayur," kata Bentar, Kamis (10/4/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Bentar, aksi protes yang dilakukan petani di sana dengan harapan agar mendapat perhatian dari pihak terkait, mulai pemerintah kabupaten hingga provinsi.

Namun ia juga menyebut bahwa tak hanya membuang sayur hasil pertanian mereka, ada juga petani yang membagikan sayur gratis ke warga. Seperti petani sayuran di Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang.

Petani di wilayah ini meletakkan hasil panen di halaman rumah lalu mempersilahkan warga mengambil secara gratis walau tanpa harus izin ke petani.




(dai/dai)


Hide Ads