- 10 Contoh Cerita Liburan Lebaran Bersama Keluarga Singkat dan Panjang 1. Liburan ke Rumah Nenek 2. Liburan Bersama Adik 3. Jejak Liburanku 4. Liburan di Rumah yang Tak Terlupakan 5. Liburan di Rumah Saat Musim Hujan 6. Liburan Seru Bersama Kakak 7. Liburan di Rumah dengan Teknologi 8. Liburan Produktif dan Menenangkan 9. Pengalaman Seru di Pantai Pasir Putih 10. Camping Seru di Halaman Belakang 11. Seharian di Wahana Bermain 12. Libur Lebaran yang Penuh Kebahagiaan
Awal sekolah setelah libur Lebaran menjadi momen yang pas untuk halal bi halal. Selain itu, biasanya bapak atau ibu guru meminta siswa untuk menuliskan cerita libur Lebaran dan dibacakan di depan kelas.
Tugas sekolah tentang cerita libur Lebaran sangat mudah untuk dibuat. Siswa hanya perlu menuliskan kegiatan sehari-sehari selama libur. Mulai dari di rumah, ketika malam takbiran, sholat Id, hingga silaturahmi bersama keluarga besar dan tetangga.
Bagi yang liburan ke pantai atau tempat rekreasi bisa menjadikannya sebagai cerita libur Lebaran. Agar memudahkan siswa untuk membuat karangan ini, berikut detikSumbagsel berikan beberapa contoh yang bisa dijadikan referensi untuk tugas sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10+ Contoh Cerita Liburan Lebaran Bersama Keluarga Singkat dan Panjang
1. Liburan ke Rumah Nenek
Hai, Teman-teman! Liburan Lebaran kali ini aku mengunjungi rumah nenek di Cirebon, Jawa Barat. Aku berangkat menggunakan mobil bersama Ayah, Bunda, dan Adikku. Kami berlibur di rumah nenek sekaligus Lebaran Idul Fitri di sana.
Liburan ke rumah nenek kali ini sangat seru. Di perjalanan, kami bermain tebak-tebakkan nama binatang yang dimulai dengan huruf abjad. Sesampainya di rumah nenek, aku istirahat sebentar. Lalu, main bersama adikku di sawah dan sungai. Lokasinya tidak jauh dari rumah nenek.
Di sana aku bertemu dengan sepupuku, Nabil, dan kami bermain berbagai permainan tradisional. Pada malam takbiran, kami keliling kampung sambil membawa obor. Pawai kali ini seru banget, ramai, dan bisa bertemu warga lokal.
Kami sholat Id di masjid terbesar di kampung nenek. Masjidnya megah dan nyaman. Alhamdulillah, kami mendapat di shaf terdepan. Ibu dan nenek juga. Selesai sholat kami bersalam-salaman dan pulang ke rumah. Tentunya ketupat buatan ibu sangat aku nanti-nanti.
Setelah makan-makan dan sungkeman, kami berangkat ziarah ke makam eyang dan pamanku. Di sana kami berdoa dan menabur bunga. Selepas itu, kami balik ke rumah nenek karena banyak tamu yang akan datang.
Nenekku termasuk orang yang dituakan di kampung, ia masuk dalam daftar tokoh adat di sana. Jadi, setiap kali Lebaran, pasti banyak yang datang untuk bermaaf-maafan. Sekian, cerita liburanku di rumah nenek.
2. Liburan Bersama Adik
Liburan sekolah telah tiba. Aku bisa menikmati waktu luang selama dua minggu lebih. Pada hari pertama liburan, aku membuat mainan lilin bersama Mami dan adikku. Mainan buatanku ini berwarna-warni.
Pada hari kedua, keluargaku dan aku mudik ke Boyolali, sebuah kota di Jawa Tengah tempat kakung dan uti tinggal. Perjalanan menggunakan mobil memakan waktu 8 jam. Di Boyolali aku ikut kakung memetik strawberry dan mengikuti pawai obor menyambut Idul Fitri.
Keluarga besar kami menginap bersama di villa, ada Mami, Papi, Adik, Kakung, Uti, tante dan om. Kami berlibur disana selama satu minggu. Sarapan di villa sangat enak dan aku menikmati sekali. Apalagi ada banyak jajanan dan ice cream kalau sore hari.
Minggu kedua Lebaran aku kembali ke rumah dan bertemu teman-teman lagi. Kami bermain sepakbola dan sepeda hingga sore hari. Kali ini liburan sekolah membuatku senang sekali. Bisa pulang ke rumah kakung dan masih sempat bermain dengan teman-teman di rumah.
3. Jejak Liburanku
Hari pertama libur Lebaran dimulai dengan kebiasaan bangun Subuh bersama keluarga. Meskipun hari libur, aku tetap melakukan aktivitas rutin setiap harinya. Aku membantu Mama merapikan tempat tidur dan kamar sebaik mungkin.
Selepas itu, aku mandi karena ada jadwal les berenang jam 8 pagi. Aku diantar Mama dan menungguku hingga selesai latihan. Mama menunggu aku di pinggir kolam dan sesekali memberikan semangat untuk aku.
Setelah selesai berenang, aku segera mandi dan ganti baju didampingi oleh mamaku. Hari-hari berjalan seperti biasa saja, di rumah, dan bermain dengan teman-teman. Hari keempat libur aku dan keluarga berangkat ke rumah eyang di Lampung.
Kami berlebaran di sana, mulai dari sholat Id, makan ketupat, hingga silaturahmi dengan keluarga besar. Malam harinya, aku dan sepupu bermain kembang api dan petasan. Besoknya kami liburan ke pantai Rio By The Beach. Setelah puas liburan ke pantai, besoknya kami pulang ke rumah.
4. Liburan di Rumah yang Tak Terlupakan
Liburan Lebaran kali ini terasa berbeda dari biasanya. Jika tahun-tahun sebelumnya aku dan keluargaku biasanya pergi berkunjung ke rumah nenek di kampung atau jalan-jalan ke tempat wisata, kali ini kami memutuskan untuk menghabiskan waktu liburan di rumah saja. Awalnya aku sedikit kecewa karena kupikir liburan di rumah pasti membosankan. Tapi ternyata, aku salah besar.
Hari pertama libur, aku bangun lebih siang dari biasanya. Rasanya menyenangkan bisa tidur tanpa harus memikirkan PR atau bangun pagi untuk sekolah. Setelah sarapan, aku membantu ibu menyapu dan mengepel rumah. Biasanya aku malas-malasan, tapi karena tidak ada kegiatan lain, aku jadi lebih semangat membantu. Ibu pun terlihat senang dan memujiku.
Beberapa hari berikutnya, aku mencoba banyak kegiatan baru di rumah. Aku mulai belajar memasak makanan sederhana dari YouTube. Menu pertamaku adalah nasi goreng spesial ala aku sendiri. Meski rasanya masih biasa saja, ayah dan ibu tetap memakannya dengan senyum, dan itu membuatku bangga.
Selain itu, aku juga menghabiskan waktu dengan membaca buku yang sudah lama terbengkalai di rak. Salah satunya adalah novel petualangan yang membuatku betah membaca berjam-jam. Kadang-kadang, aku juga menonton film bersama adikku di ruang tengah. Kami membuat popcorn sendiri dan menyalakan lampu temaram agar terasa seperti di bioskop.
Pada akhir pekan, kami sekeluarga membuat acara kecil di halaman rumah. Kami membakar jagung, memanggang sosis, dan makan bersama di bawah langit malam. Momen itu sangat hangat dan menyenangkan, meski hanya di halaman sendiri.
Dari liburan ini aku belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu harus datang dari tempat-tempat jauh atau mahal. Kadang, yang paling penting adalah kebersamaan dan momen-momen sederhana bersama keluarga. Liburan di rumah kali ini benar-benar tak terlupakan bagiku.
5. Liburan di Rumah Saat Musim Hujan
Liburan Lebaran kali ini bertepatan dengan musim hujan. Hampir setiap hari langit mendung dan hujan turun dengan deras. Rencana awal untuk bermain ke rumah teman atau sekadar jalan-jalan ke taman pun gagal total. Tapi justru karena itulah, aku menemukan cara-cara seru untuk mengisi liburanku di rumah.
Setiap pagi, suara hujan yang menetes di atap membuatku betah meringkuk di balik selimut. Aku tidak perlu terburu-buru mandi atau menyiapkan tas sekolah. Rasanya damai sekali. Biasanya setelah sarapan, aku duduk di dekat jendela sambil menikmati secangkir teh hangat dan melihat tetesan hujan jatuh perlahan.
Karena tidak bisa ke mana-mana, aku mulai menyalurkan hobiku yang sudah lama tak kulakukan, yaitu menggambar. Aku mengambil buku gambar dan mulai membuat sketsa pemandangan, karakter kartun, hingga ilustrasi dari cerita-cerita dongeng. Hujan ternyata menjadi inspirasi tersendiri bagiku untuk berkreasi.
Selain itu, aku juga mulai menulis jurnal harian. Setiap malam sebelum tidur, aku menulis apa saja yang aku alami dan rasakan selama liburan. Kadang aku menulis cerita lucu, kadang curhat tentang hal-hal yang kusukai. Lama-kelamaan, menulis jadi kegiatan favoritku.
Ibuku juga mengajakku belajar membuat kue. Kami membuat kue kering dan roti coklat bersama-sama di dapur. Meskipun hasilnya belum sempurna, kegiatan itu sangat menyenangkan karena kami bisa tertawa bersama saat adonan gagal atau bentuk kuenya aneh.
Meskipun liburan ini hanya kuhabiskan di rumah dan sering hujan, aku merasa tetap bahagia. Waktu terasa berjalan lambat tapi hangat. Aku lebih mengenal diriku sendiri, belajar hal baru, dan menikmati setiap detik tanpa tekanan. Liburan ini mungkin terlihat biasa bagi orang lain, tapi bagiku, ini adalah salah satu liburan terbaik yang pernah kualami.
6. Liburan Seru Bersama Kakak
Liburan Lebaran kali ini sangat kutunggu-tunggu, karena kakakku yang kuliah di luar kota akhirnya pulang ke rumah. Sudah lama aku tidak main bersamanya. Biasanya, saat dia pulang, kami hanya bertemu sebentar karena dia sibuk. Tapi kali ini berbeda, dia benar-benar menghabiskan waktu bersamaku selama liburan.
Setiap pagi kami jogging bersama di sekitar kompleks rumah. Setelah itu, kami sarapan sambil ngobrol tentang banyak hal. Kakakku bercerita tentang kehidupan kampus, dan aku cerita tentang teman-teman di sekolah. Rasanya seperti punya sahabat baru, padahal kami saudara.
Siang harinya, kami bermain game bareng. Terkadang kami bermain catur, kadang main game di komputer. Kami bahkan membuat kompetisi kecil siapa yang paling sering menang. Lucunya, kalau aku menang, kakakku harus membuatkan minuman, dan sebaliknya.
Kami juga mencoba membuat konten YouTube bareng. Kakakku punya kamera dan aku yang jadi host-nya. Kami membuat video review makanan, vlog keseharian, sampai tantangan lucu seperti "tebak rasa permen". Walaupun belum diunggah, tapi proses membuatnya sangat menyenangkan.
Liburan ini benar-benar penuh tawa karena kehadiran kakakku. Aku merasa lebih dekat dengannya dan berharap di liburan berikutnya, kami bisa melakukan hal-hal yang lebih seru lagi.
7. Liburan di Rumah dengan Teknologi
Liburan kali ini aku habiskan di rumah saja, tapi tetap terasa seru karena aku memanfaatkan teknologi. Ayahku menghadiahiku sebuah tablet karena nilai raporku bagus. Aku sangat senang dan langsung mencari tahu apa saja yang bisa kulakukan dengan alat baruku itu.
Pertama, aku mencoba belajar desain grafis menggunakan aplikasi gambar digital. Awalnya sulit, tapi setelah beberapa hari mencoba, aku mulai bisa membuat gambar karakter kartun dan bahkan membuat poster kecil-kecilan. Aku juga menonton tutorial di YouTube dan mengikuti beberapa kelas online gratis.
Selain menggambar, aku juga mencoba bermain coding. Aku mengikuti kelas dasar pemrograman untuk anak-anak dan belajar membuat game sederhana. Meskipun masih sangat dasar, aku merasa senang bisa membuat sesuatu dari nol.
Di waktu luang, aku juga menggunakan tabletku untuk membaca e-book dan menonton film dokumenter. Ternyata banyak hal menarik di luar pelajaran sekolah yang bisa dipelajari lewat internet.
Meskipun aku tidak bepergian ke mana-mana, aku merasa liburanku penuh dengan hal-hal baru dan berguna. Teknologi benar-benar membuatku tetap produktif dan tidak bosan selama liburan.
8. Liburan Produktif dan Menenangkan
Liburan kali ini aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Aku memutuskan untuk membuat jadwal kegiatan agar hari-hariku lebih teratur. Aku ingin tetap produktif, tapi juga santai dan menikmati waktu libur.
Setiap pagi aku bangun lebih awal, melakukan sedikit olahraga ringan, lalu menyiram tanaman milik ibu di halaman. Aku mulai tertarik merawat tanaman, bahkan aku membuat rak kecil untuk menata pot-pot bunga. Aku juga menanam beberapa bibit cabai dan tomat di polybag.
Setelah itu, aku mengisi waktuku dengan belajar hal-hal baru. Aku mengikuti kelas online menulis cerpen dan mencoba menulis cerita sendiri. Di sore hari, aku biasanya membaca buku atau mendengarkan podcast motivasi sambil duduk santai di teras.
Akhir pekan adalah waktu untuk bersih-bersih kamar dan merapikan buku-buku. Aku juga membuat hiasan dinding dari kertas origami dan menggantungnya di kamarku. Sekarang kamarku terasa lebih nyaman dan penuh warna.
Liburan kali ini tidak diisi dengan liburan ke luar kota atau jalan-jalan ke mal, tapi aku merasa lebih damai, lebih mengenal diriku sendiri, dan punya waktu untuk hal-hal yang biasanya tidak sempat aku lakukan. Terkadang, liburan yang tenang adalah yang paling bermakna.
9. Pengalaman Seru di Pantai Pasir Putih
Liburan Lebaran ini aku dan keluargaku pergi ke Pantai Pasir Putih. Ini adalah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di sana, dan pemandangannya sungguh luar biasa! Hamparan pasir putih yang bersih, laut biru jernih, dan suara ombak yang menenangkan membuatku merasa seperti di film.
Sesampainya di sana, aku langsung melepas sandal dan berlari di atas pasir. Rasanya lembut sekali. Aku dan adikku membuat istana pasir sambil sesekali dikejar ombak kecil. Kami juga naik banana boat! Awalnya aku takut, tapi ternyata sangat seru. Kami tertawa sambil teriak-teriak saat boat melaju kencang dan nyaris terbalik.
Setelah puas bermain, kami menikmati ikan bakar dan kelapa muda di tepi pantai. Udara sejuk, makanan enak, dan suasana santai membuat hari itu jadi salah satu hari terbaik dalam hidupku. Aku berharap suatu saat bisa kembali lagi ke pantai itu bersama teman-temanku.
10. Camping Seru di Halaman Belakang
Karena tidak pergi ke mana-mana saat liburan, aku dan dua temanku memutuskan untuk berkemah di halaman belakang rumahku. Kami mendirikan tenda sendiri, menyiapkan makanan, dan membawa senter serta sleeping bag. Walaupun hanya di rumah, rasanya tetap seru dan seperti berkemah sungguhan.
Malam harinya kami membuat api unggun kecil dari arang dan memanggang marshmallow. Kami juga bercerita horor (yang sebenarnya malah bikin ketawa) dan bermain tebak-tebakan lucu. Langit malam penuh bintang, dan kami tidur di dalam tenda sambil mendengarkan suara jangkrik.
Meski sempat diganggu nyamuk dan kucing tetangga yang tiba-tiba masuk tenda, malam itu sangat menyenangkan dan tak akan kulupakan. Ternyata, liburan seru tidak harus mahal atau jauh-yang penting bersama teman-teman dan punya ide kreatif!
11. Seharian di Wahana Bermain
Saat libur Lebaran, aku diajak paman dan sepupuku pergi ke taman bermain besar di kota. Aku sudah lama ingin ke sana karena banyak wahana seru yang sering aku lihat di media sosial. Kami berangkat pagi-pagi dan tiba saat taman baru dibuka.
Wahana pertama yang kami coba adalah roller coaster! Aku menjerit sepanjang perjalanan karena deg-degan tapi juga ketagihan. Lalu kami bermain di rumah hantu, naik bianglala, dan mencoba permainan air yang bikin kami semua basah kuyup.
Yang paling seru adalah ketika kami masuk ke "rumah terbalik", sebuah bangunan di mana semuanya dipasang terbalik: meja di langit-langit, kasur di atas, dan lantainya seperti atap. Kami tertawa sambil berfoto-foto aneh di sana.
Saat pulang, kakiku pegal, bajuku basah, dan tenggorokanku serak karena terlalu banyak tertawa dan berteriak. Tapi semua itu sebanding dengan pengalaman seru yang aku alami hari itu. Benar-benar liburan yang luar biasa!
12. Libur Lebaran yang Penuh Kebahagiaan
Libur Lebaran tahun ini sangat menyenangkan dan penuh kebahagiaan. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, akhirnya Hari Raya Idul Fitri pun tiba. Sejak malam takbiran, suasana sudah terasa meriah. Suara takbir berkumandang dari masjid, lampu hias menyala di sepanjang jalan, dan aroma kue Lebaran mulai tercium dari dapur.
Keesokan harinya, aku dan keluargaku mengenakan baju baru dan berangkat salat Id di lapangan dekat rumah. Setelah salat, kami saling bersalaman dan saling meminta maaf satu sama lain. Suasana hangat dan haru membuat hati terasa damai.
Setelah itu, kami pulang ke rumah dan mulai menerima tamu. Banyak tetangga yang datang untuk bersilaturahmi. Kami juga menghidangkan berbagai kue dan makanan khas Lebaran, seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan sambal goreng kentang. Aku paling suka nastar dan putri salju!
Pada hari kedua, kami pergi berkunjung ke rumah nenek. Di sana, aku bertemu dengan sepupu-sepupuku. Kami bermain bersama, berbagi cerita, dan tentu saja... mendapat THR! Uangnya akan aku tabung untuk membeli buku yang aku suka.
Libur Lebaran ini sangat berkesan bagiku karena aku bisa berkumpul dengan keluarga besar, menikmati makanan enak, dan merasakan suasana yang penuh cinta dan silaturahmi. Aku berharap setiap Lebaran selalu seseru ini.
Demikian itulah contoh cerita libur Lebaran bersama keluarga yang singkat dan panjang untuk dijadikan referensi. Semoga berguna, ya.
(mep/csb)