15 Contoh Cerita Pendek Liburan Sekolah di Rumah, Seru dan Menyenangkan!

15 Contoh Cerita Pendek Liburan Sekolah di Rumah, Seru dan Menyenangkan!

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Selasa, 07 Jan 2025 06:00 WIB
Membaca Cerita Jenaka
Ilustrasi Membaca Cerita (Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments)
Palembang -

Momen liburan telah usai, artinya, kegiatan belajar di sekolah kembali dimulai. Biasanya, guru meminta siswa membuat cerita pendek tentang liburan sekolah.

Dikutip buku Menggagas Sebuah Cerpen miliki E. Heri, cerita pendek atau cerpen merupakan tulisan yang menggambarkan tentang kehidupan manusia di suatu tempat dalam kurun waktu tertentu. Tulisan ini dibuat pendek dengan maksimal karakter sampai 20.000.

Ada banyak tema yang bisa dijadikan cerita pendek. Tema ini menyesuaikan dengan kegiatan selama liburan, misalkan pergi ke pantai, tempat wisata, ataupun kunjungan ke rumah nenek. Bagi yang tidak liburan dan hanya di rumah saja, tetap bisa membuat cerita singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

15 Contoh Cerita Pendek Liburan Sekolah di Rumah

Inilah kumpulan cerita pendek tentang liburan sekolah di rumah dengan berbagai judul serta ide seru dan menyenangkan.

1. Liburan di Rumah Nenek

Hari itu adalah hari libur sekolah. Saya dan keluarga berlibur ke rumah nenek. Sebelum berangkat, saya menelpon nenek. Terdengarlah suara telepon, saya memberi tahu nenek bahwa kami sekeluarga akan berkunjung selama liburan.

ADVERTISEMENT

Nenek menyambut baik niat kami dan akan menyiapkan makanan kesukaan ayah, ibu, saya dan adik. Kami tidak sabar untuk datang berkunjung. Keberangkatan pagi itu sedikit terburu-buru karena saya dan adik lupa menyiapkan barang untuk dibawa.

Padahal ibu sudah memberitahu dari jauh-jauh hari, kami terlena bermain selama liburan sekolah. Walaupun diomelin ibu, kami tetap antusias untuk bersiap berangkat ke stasiun menuju ke rumah nenek.

Jarak yang ditempuh sekitar lima jam, jadi selama di kereta kami bermain, cerita dan makan camilan. Nenek menjemput dan menyambut kami dengan gembira. Nenek hanya tinggal bersama satu orang cucunya alias kakak sepupu saya, mereka hidup berdua di rumah yang luas.

Malam harinya kami makan bersama, nenek memasak semua masakan yang kami minta sebelumnya. Makanan nenek tidak ada tandingannya, selalu enak dan nikmat. Suara-suara jangkrik dan berbagai binatang malam lainnya mulai terdengar, menemani makan malam kami yang hangat.

Hari-hari berikutnya kami diajak ke ladang, panen berbagai jenis sayuran, melihat peternakan ikan, hingga menunggu senja datang. Liburan kali ini sungguh menyenangkan walaupun hanya di rumah nenek.

2. Menghabiskan Waktu di Rumah

Liburan tahun baru kali ini, aku memilih untuk menghabiskan waktu di rumah saja. Sebetulnya aku ingin untuk ke tempat wisata, tempat rekreasi atau lainnya. Namun, karena kondisi cuaca di sedang buruk, membuatku nyaman libur di rumah.

Berlibur di rumah juga menjadi sangat berarti, banyak hal yang dilakukan. Misalnya membantu ibuku untuk beres-beres rumah, menyapu halaman, dan bisa merawat bunga yang kutanam bersama ibu.

Selain itu, aku juga bisa rebahan dengan bebas tanpa memikirkan beban tugas sekolah yang begitu banyak. Tentunya lagi, aku bermain game sesuka hati. Walau begitu, aku tetap menjalankan ibadah dan melakukan aktivitas lainnya.

Saat main game, ibu atau ayah selalu mengingatkanku untuk tidak terlalu berlama-lama. Walau sebetulnya aku ngumpet-ngumpet untuk main saat malam hari. Pokoknya, libur sekolah ini aku sempatkan untuk puas-puas bermain game.

Pada sore hari aku juga selalu membantu ibuku untuk menyiapkan makanan untuk makan malam. Seperti membantu menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak, seperti alat-alat yang digunakan serta mencicipi sesekali masakan ibuku.

Aku tahu kalau masakan ibuku lebih enak dibandingkan dengan restoran mahal. Aku jadinya mau belajar memasak yang enak dan nikmat seperti buatan ibu. Pada malam hari, biasanya aku menyempatkan untuk membaca buku supaya nanti ketika masuk sekolah ada beberapa materi yang aku mengerti.

Aku juga suka baca novel, kali ini aku baca karya Tere Liye yang berjudul tentang "Rembulan Tenggelam di Wajahmu". Buku ini punya kakakku, karena terlihat menarik jadi aku baca.

Belum selesai, masih separuh jalan lagi. Ceritanya tentang kehidupan orang dewasa yang berjuang bertahan dan menerima takdir. Itulah cerita liburan sekolah dan awal tahunku. Berlibur di rumah membuat aku banyak melakukan hal-hal bermanfaat.

3. Liburan Sekolah yang Berkesan

Setelah melewati ujian semester, aku menghabiskan waktu berlibur di rumah bersama keluarga dan teman-teman. Ayah dan ibu memutuskan tidak kemana-mana selama liburan tahun baru karena semua keluarga kumpul di rumah.

Hatiku senang sekali ketika tahu bahwa nenek, kakek, kakak sepupu dan saudara lainnya akan berkunjung ke rumah. Aku dan ibu menyiapkan banyak hal untuk menyambut kedatangan mereka. Mulai dari belanja sayuran, lauk-pauk, hingga berbagai keperluan lainnya.

Tahun ini menjadi jadwal kunjungan keluarga ke rumah kami. Tahun sebelumnya, kami sekeluarga datang ke tempat paman di kota seberang dan menginap selama satu pekan. Kali ini, semua keluarga akan bermalam selama lima hari.

Ayah mengajakku mempersiapkan alat barbeque dan membersihkan halaman belakang. Tradisi di keluarga kami ketika kumpul itu harus makan bersama seperti pesta kecil-kecilan.

Kebetulan halaman belakang itu dekat dengan sungai, jadi kami bisa bermain air saat sore hari. Senang sekali bisa bertemu dengan keluarga, bercerita di malam hari dan bermain bersama selama lima hari.

Kebersamaan ini selalu aku kenang dan menjadi memori baik dalam hidup. Itulah cerita pendek selama liburan di rumah bersama keluarga besarku.

4. Petualangan di Halaman Belakang

Liburan tahun baru kali ini aku menemukan harta karun di gudang ayah. Bersama adikku, kami menjelajahi halaman belakang dan membuat teka-teki seru hingga akhirnya menemukan kotak tua berisi koin-koin kuno.

Koin itu ternyata milik kakek. Tertulis di bagian depan kotak nama kakek kami. Wah, ternyata barang peninggalan puluhan tahun masih tersimpan rapi di gudang ayah. Otomatis dong langsung kami hitung koin.

Ternyata ada sekitar 100 lebih koin kecil dan 54 koin besar. Ternyata, ada secarik kertas di bagian bawahnya. Dijelaskan bahwa kakek sengaja menyembunyikan kotak itu untuk kami temukan. Ia ingin kami belajar tentang sejarah keluarga melalui koin-koin tersebut.

Petualangan ini menjadi momen yang sangat berkesan dan membuatkan merasa lebih dekat dengan kakek. Itulah cerita singkatku selama liburan.

5. Bermain Tenda Bersama Adik

Liburan sekolah kali ini, aku dan adik memutuskan tidak pergi ke mana-mana. Tapi itu bukan alasan kami untuk tidak menikmati momen libur. Kami memutuskan untuk membuat tenda dari selimut di ruang tamu.

Ibu melihat kami begitu heran karena semua selimut di lemari kami ambil. Ia tidak marah, hanya menggelengkan kepala dan berpesan setelah selesai bermain dibereskan.

Aku mulai memasang tenda dengan mengaitkan ke paku yang ada di dinding rumah. Bagian ujung selimut aku taruh dengan batal supaya terbentuk ruang di dalamnya. Tenda milikku sudah jadi.

Tak lupa aku hiasi tenda itu dengan selendang warna-warni supaya lebih sedap dipandang. Sementara adik menggunakan kursi sebagai penyangganya. Ia taruh tenda di atas kursi lalu ditimpa ujungnya dengan bantal.

Setelah selesai, kami membawa senter dan camilan ke dalam tenda. Rasanya seperti sedang berkemah di hutan. Tanpa sadar, kami tertidur hingga malam hari. Demikian cerita singkat selama liburan.

6. Melukis Langit Senja

Selama liburan sekola ini aku hanya berdiam diri di rumah. Momen yang seharusnya jalan-jalan ke tempat wisata, kebun binatang atau pantai, aku habiskan untuk belajar melukis.

Aku suka melukis sejak setahun lalu. Rasa ingin belajar itu muncul lebih kuat ketika liburan. Ya, karena tidak ada aktivitas yang bisa aku lakukan jadi aku memilih untuk mengasah skill melukis.

Setiap sore, aku duduk di balkon untuk menikmati senja. Tak lupa kanvas dan cat air aku bawa untuk menemani sore kala itu. Aku ingin mengabadikan keindahan langit yang berubah warna menjadi jingga keemasan.

Aku sempat kesulitan mencampur warna yang tepat, tapi setelah beberapa kali mencoba akhir aku mulai menikmati prosesnya. Ketika lukisan itu selesai, aku perlihatkan kepada ibu. Ia tersenyum dan langsung memajangnya di ruang tamu. Liburan kali ini mengajarkanku bahwa seni bisa membuat tenang dan bahagia.

7. Menjaga Adik di Rumah

Kesempatan libur tahun baru ini hanya aktivitas biasa yakni menjaga adik. Adikku berumur tiga tahun dan sedang aktif-aktifnya. Ibu meminta aku untuk membantunya menjaga adik dari pukul 10 hingga 12 siang.

Walau hanya dua jam, aku berupaya untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin supaya kebersamaan aku dan adik terjalin. Kami melakukan permainan seperti membuat berbagai bentuk dari kertas origami, puzzle, bongkar pasang, hingga lego.

Selama bersamaku, adik tidak mudah rewel. Ia menikmati permainan yang aku adakan, kami jadinya main sepuasnya hingga adik tertidur karena kelelahan. Kalau sudah masuk sekolah, kebersamaanku dengan adik menjadi terhalang.

Kami bisa bersama-sama hanya saat malam hari dan akhir pekan. Karena itulah aku ingin memanfaatkan kebersamaan selama libur sekolah ini. Sekian, cerita singkat saya.

8. Liburan Seru di Rumah

Pada liburan sekolah ini saya tidak libur ke mana-mana, hanya berkumpul bersama keluarga di rumah. Saya cukup senang dengan liburan kali ini karena bisa berkumpul dengan keluarga saya yang selalu sibuk dengan urusan masing-masing.

Waktu pun berjalan seiring liburan hampir habis. Pada waktu itu, di rumah saya tidak ada kegiatan apa-apa. Pastinya ini sangat membosankan bagi saya karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan.

Pada waktu liburan mau selesai, saya disuruh ayah saya untuk pergi jalan-jalan yang pasti ke tempat teman. Kami jalan bersama dan nongkrong di cafe karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan. Intinya liburan di rumah kali ini sangat menyenangkan.

9. Keseruan Liburan Sekolahku

Halo semuanya, sekarang aku mau ceritakan tentang liburan semester di rumah. Minggu pertama liburan, tidak ada kegiatan menarik, ya gitu-gitu aja. Pagi hari aku lari, terus sarapan dan main komputer.

Biasanya game online sampai jam 10 terus mandi. Setelah itu, aku main lagi sampai siang dan tidak lupa salat Zuhur. Sorenya masih main dan menyempatkan untuk belajar mengaji jam 4 sore. Malam hari, saya makan bersama keluarga dan menonton tv.

Keseruan liburanku sungguh menyenangkan karena jadi tahu aktivitas mama dari pagi sampai malam. Ternyata, menjadi seorang ibu single parent itu tidaklah muda. Harus kerja, mengurus rumah, menyanyi anaknya dan juga peduli sama dirinya sendiri.

Liburanku kali ini mengajarkan tentang kedekatan dengan mama. Bersama mama selama liburan sungguh menyenangkan. Sekian cerita singkat ini.

10. Liburan Bersama Ibu

Tahun ini, saya dan keluarga tidak bepergian ke mana-mana. Jadi, selama dua minggu saya melakukan kegiatan di rumah maupun sekitar rumah dengan bermain bersama teman-teman kompleks.

Meski tidak kemana-mana, momen liburan yang lalu cukup menyenangkan untuk saya. Selain dapat bermain dengan teman di lingkungan sekitar, saya setiap hari membantu ibu di rumah.

Setiap pagi setelah bangun tidur saya membantu ibu saya menyirami tanaman dan menyapu halaman. Setelah itu, saya membantu ibu mencuci beberapa piring dan peralatan dapur.

Semua kegiatan itu yang paling menyenangkan bagi saya adalah membuat kue. Ibu membuat beberapa jenis kue karena akan ada saudara jauh yang datang ke rumah. Saya membantu ibu seharian di dapur untuk menyiapkan adonan.

Saya membantu ibu mencetak kue-kue kering menjadi bentuk-bentuk hati yang lucu. Ternyata membuat kue melelahkan, bajuku putih semua. Walau begitu, aku sangat senang bisa membantu ibu selama liburan ini.

11. Liburan Menyenangkan Bersama Keluarga

Kesempatan libur sekolah akhir semester aku manfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Walau sebetulnya berencana untuk jalan-jalan ke luar kota, tapi karena ada kendala papa dan mama mengurungkan niat itu.

Jalan-jalan yang gagal tidak membuatku bersedih hati. Aku dan kakakku mencari cara untuk menikmati libur di rumah dengan menyenangkan. Kami membeli kura-kura dan burung beo untuk dipelihara.

Setiap pagi, aku bertugas memberikan makan kura-kura dan membersihkan kotorannya. Sementara kakak, mengurus burung beo dan mengajarinya bicara. Ya, kita tahu kan, burung ini bisa menirukan suara.

Keseruan ini kami ciptakan supaya momen liburan selama awal tahun tidak membosankan. Hari-hariku semakin seru dengan kehadiran peliharaan baru ini. Itulah cerita singkatku, terima kasih.

12. Belajar Bikin Kue untuk Pertama Kali

Libur sekolah semester akhir kali ini, aku hanya di rumah saja. Momen liburan ini aku manfaatkan untuk mencoba hal baru yakni membuat kue untuk pertama kalinya.

Aku mencoba resep baru yang ada di internet bersama ibuku. Kami membuat kue coklat dan puding buah. Hasilnya lumayan enak meskipun dapur jadi berantakan. Momen terbaiknya, kami mencicipi kue ini sambil menonton film di ruang keluarga.

13. Nostalgia di Rumah

Liburan sekolah kali ini, aku tidak pergi ke mana-mana. Awalnya merasa bosan karena teman-temanku pergi liburan ke luar kota. Tapi ternyata, liburan di rumah seru dan menyenangkan.

Hari pertama liburan, aku memutuskan untuk merapikan kamarku. Aku banyak menemukan barang lama yang membuatku bernostalgia. Ada boneka, mainan waktu kecil, dan buku cerita favorit. Setelah selesai, kamarku terlihat rapi dan nyaman.

Keesokan harinya aku menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku yang baru aku beli. Sekalian juga merapikan rak buku yang sudah lama tidak dibersihkan. Sore hari, aku sering bermain sepeda keliling kompleks bersama adik dan teman-teman sekitar.

14. Berkebun Bersama Ayah

Suatu hari, ayah mengajakku berkebun di halaman belakang. Kami menanam bunga dan beberapa tanaman sayur. Rasanya menyenangkan bisa bermain tanah dan melihat tanaman mulai tumbuh sedikit demi sedikit.

Malam harinya, aku sering duduk di teras sambil menikmati udara malam. Kadang-kadang, aku menulis cerita pendek tentang kegiatan selama liburan di buku harian.

Walaupun hanya di rumah, liburan ini tetap seru dan penuh aktivitas. Aku belajar banyak hal baru dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. Liburan di rumah memang sederhana, tapi tetap menyenangkan!

15. Cerita Bersama Sepupu di Rumah

Liburan sekolah semester ini sungguh menyenangkan. Ya, meskipun cuma di rumah saja, tapi aku senang karena sepupuku dari Jakarta bernama Yuli datang bersama orang tuanya.

Yuli adalah anak dari pamanku, dan kami akan menghabiskan waktu liburan ini hanya di rumah. Suasana rumah yang sepi menjadi lebih ramai dan seru. Aku mengajak Yuli bermain banyak hal seperti mendirikan tenda, masak-masak, hingga permainan jadul.

Kami juga berpetualangan di halaman belakang mencari buah anggur yang ditanam ayah. Keseruan semakin terjadi ketika hujan turun. Kami mandi hujan bersama sambil bermain lempar-lempar.

Kalau malam hari, aku dan Yuli makan bersama lalu menonton tv di ruang keluarga. Kami menyaksikan film kartun, sesekali dokumenter perang karena kami suka genre itu. Suasana hangat ketika berbagi cerita membuat suasana liburan semakin menyenangkan.

Itulah contoh cerita pendek liburan sekolah di rumah yang bisa dibacakan oleh siswa pada minggu pertama masuk sekolah. Semoga membantu.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads