Direktur RSUD Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) Dedy Damhudy menyebut sudah mencopot jabatan dua orang pegawainya imbas dari berita dan video viral jenazah diangkut pikap dan bukan ambulans.
Pencopotan itu dilakukan sebagai hasil evaluasi pelayanan dari rumah sakit terhadap masyarakat. Adapun dua pegawai yang dicopot jabatan dan tugasnya yakni kepala ruangan sal jenazah dan sopir ambulans rumah sakit.
"Saya sudah langsung mencopot kepala ruangan sal jenazah dan sopir ambulans rumah sakit," tegasnya, Minggu (6/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga segera menemui Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah sebagai komitmen rumah sakit demi memperbaiki pelayanan yang ada.
"Saya akan meminta persetujuan dari Bupati OKU Timur dan Dewan untuk melakukan evaluasi agar pelayanan di RSUD Martapura lebih baik lagi," jelasnya.
Diakui Dedy, pihaknya akan mengevaluasi dan memperbaiki pelayanan yang buruk di rumah sakit. Pelayanan yang kurang baik di RSUD akan menjadi perhatian bagi pihaknya agar RSUD Martapura lebih baik lagi dalam melayani masyarakat yang datang untuk berobat.
"Kami dapat keluhan dari masyarakat maka dari itu akan segera kami perbaiki," kata Dedy.
Dedy mengaku akan melakukan evaluasi mulai dari kasi, hingga staf yang selama ini banyak keluhan seperti kurang ramah, kurang standar operasional (SOP). Selain itu, dirinya juga sudah mencatat beberapa permasalahan yang ada untuk diperbaiki segera. Mulai dari SDM hingga fasilitas yang ada.
"Akan kita perbaiki semuanya mulai dari pelayanan, fasilitas, SDM dan sistem yang ada," ujarnya.
(dai/dai)