Pria di Jambi Ditemukan Tewas dalam Kontrakan, Diduga Tersengat Listrik

Jambi

Pria di Jambi Ditemukan Tewas dalam Kontrakan, Diduga Tersengat Listrik

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Senin, 07 Apr 2025 07:30 WIB
Proses evakuasi jasad korban yang diduga tersengat listrik di Jambi.
Foto: Proses evakuasi jasad korban yang diduga tersengat listrik di Jambi. (Dok. Polsek Jambi Timur)
Jambi -

Seorang pria paruh baya di Kota Jambi bernama Metro Lamhot (51) ditemukan meninggal dunia di dalam kontarakannya. Korban diduga tewas tersengat listrik karena saat ditemukan ada kabel teraliri listrik menempel di tubuhnya.

Korban pertama kali ditemukan warga di dalam kontrakannya yang beralamat di RT 4, Kelurahan Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah itu, warga melaporkan penemuan mayat tersebut ke pihak kepolisian.

"Iya anggota masih di lapangan. Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar kurang lebih 5 hari," kata Kapolsek Jambi Timur AKP Edi Mardi, Minggu (6/4/2025).

Edi menerangkan saat ditemukan warga mencium bau tidak sedap di sekitar rumah korban. Ketika diintip dari jendela, terlihat korban sudah terlentang di lantai.

"Saksi melewati rumah korban dan mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah. Kemudian saksi mengintip dari jendela samping rumah korban dan melihat terdapat satu orang mayat laki-laki dengan posisi terlentang di lantai rumah," terangnya.

Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah membusuk karena telah beberapa hari meninggal dunia. Di tubuh korban juga ditemukan kabel listrik yang menempel.

"Kalau dari TKP dan hasil olah TKP dugaan kena sengatan arus listrik. Karena ada kabel yang menempel ke badannya," ujar Edi.

Selanjutnya, polisi berkoordinasi mencari keluarga korban yang diketahui berada di Kelurahan Tanjung Pinang, tak jauh dari lokasi penemuan mayat tersebut. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, kata Edi, diketahui bahwa korban berprofesi sebagai mekanik atau teknisi alat-alat elektronik.

"Kemudian korban dievakuasi menggunakan ambulans dibawa ke RS Bhayangkara Jambi untuk dilakukan VER (visum et repertum) luar mayat," jelasnya.

Pihak keluarga hanya meminta untuk dilakukan visum luar dan menolak untuk autopsi, karena tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan dan untuk memastikannya sedang dilakukan visum luar," pungkasnya.




(dai/dai)


Hide Ads