Sebanyak 64 orang tewas setelah Israel memborbadir Gaza pada Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Minggu (30/3/2025) di hari waktu setempat. Israel menyerang tenda dan rumah saat warga Palestina merayakan Idul Fitri.
Melansir Aljazeera, Pejabat Palestina mengatakan pasukan Israel telah membunuh setidaknya 64 orang. Korban di antaranya adalah anak-anak di bawah umur.
Pada hari yang sama, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menemukan delapan mayat petugas medis, lima pekerja pertahanan sipil dan seorang karyawan PBB. Seminggu sebelumnya, kendaraan mereka terkena tembakan Israel di dekat Rafah di Gaza selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengutuk pembunuhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa "insiden yang menghancurkan" itu merupakan satu-satunya serangan paling mematikan terhadap para pekerjanya sejak 2017.
Seperti diketahui, serangan ini terjadi setelah runtuhnya gencatan senjata yang sebelumnya disepakati pada Januari 2025. Israel melanjutkan operasi militernya dengan alasan bahwa Hamas menolak untuk membebaskan tawanan dan menolak perubahan dalam perjanjian gencatan senjata.
Situasi kemanusiaan di Gaza pun memburuk. Israel lagi-lagi menghentikan pengirman bantuan untuk masuk ke wilayah tersebut.
"Masyarakat Palestina seharusnya bisa menikmati makanan istimewa saat Idul Fitri, tetapi hari ini mereka bahkan kesulitan mendapatkan satu kali makan," kata jurnalis Al Jazeera Hind Khoudary dari Deir el-Balah
(csb/csb)