Study Tour Batal Usai Ditipu Biro Perjalanan, Mahasiswa Demo Minta Uang Kembali

Bengkulu

Study Tour Batal Usai Ditipu Biro Perjalanan, Mahasiswa Demo Minta Uang Kembali

Heri Supandi - detikSumbagsel
Rabu, 19 Feb 2025 19:00 WIB
Mahasiswa Unihaz demo meminta uang study tour yang batal untuk dikembalikan
Mahasiswa Unihaz demo meminta uang study tour yang batal untuk dikembalikan (Foto: Istimewa)
Bengkulu -

Puluhan mahasiswa Universitas Hazairin (Unihaz) Bengkulu dari Fakultas Hukum menggelar aksi demo di halaman kampus. Mereka menuntut pihak kampus untuk mengembalikan uang terkait study tour yang batal karena diduga ditipu biro perjalanan.

Koordinator Aksi Djody Indra mengatakan aksi ini merupakan protes keras dari mahasiswa yang tidak mendapat kejelasan atas pristiwa penipuan yang dialami pihak fakultas saat keberangkatan praktik kerja industri (prakerin) di Yogyakarta dan Malang.

"Apabila prakerin ditunda sementara maka kami meminta pihak kampus mengembalikan uang terlebih dahulu, karena sebelumnya kami diwajibkan melakukan pembayaran prakerin langsung lunas," katanya, Rabu (19/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djody menjelaskan, ada wacana pihak kampus ingin memindahkan prakerin ke Padang, pihaknya meminta agar fakultas terlebih dahulu mengembalikan uang dan menyebut biaya ke lokasi tersebut tidak sebesar yang mereka bayarkan yakni Rp 7,4 juta.

"Ada wacana prakerin akan dipindahkan ke Padang. Bila iya, kami minta uang kami dikembalikan dahulu karena lokasi baru bisa dijangkau dengan jalur darat, pasti biayanya tidak semahal ke Malang dan Jogya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dalam aksinya, mereka menuntut empat permintaan yakni yang pertama menuntut Bapak Alaudin Selaku Dekan FH menandatangani surat pernyataan maupun perjanjian.

Kedua, menuntut agar pelaku maupun yang terlibat tetap diproses hukum pidana maupun perdata

Ketiga, kata dia, menuntut agar prakin tetap terlaksanakan sesuai dengan destinasi yang telah dijanjikan.

"Menuntut tim prakin maupun dekan Fakultas Hukum untuk menarasikan aliran dana tersebut," tegasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Unihaz Bengkulu Arifah Hidayati mengaku sudah mengetahui kejadian tersebut, dan sudah memerintahkan Wakil Rektor III untuk memantau langsung ke bandara.

Kata dia, prakerin merupakan agenda tahunan yang digelar Unihaz Bengkulu, ada dalam kurikulum Fakultas Hukum. Selain itu, pihaknya masih akan meminta klarifikasi kepada pihak penyelenggara mengapa hal tersebut bisa terjadi.

"Masih belum mengetahui terkait apakah mereka baru pertama kali bekerja sama dengan CV Lautan Biru Nusantara (LBN) sebagai vendor atau baru pertama kali," katanya.

Selain itu, Arifah mengaku juga belum mengetahui apa alasan pihak pengelola memilih CV LBN sebagai vendor, termasuk apakah hal tersebut merupakan murni penipuan atau justru karena adanya miskomunikasi saja.

"Untuk nasib para mahasiswa yang gagal berangkat pihak kampus masih belum bisa memastikan apakah uang mereka akan dikembalikan atau akan dijadwalkan ulang keberangkatannya, baru akan bisa memutuskan apabila penyidikan yang dilakukan oleh polisi sudah menemui titik terang, sembari menunggu laporan resmi penyelenggara dari Fakultas Hukum," ungkapnya.




(csb/csb)


Hide Ads