Pemprov Bengkulu Bakal Ganti Julukan Bumi Rafflesia Jadi Bumi Merah Putih

Bengkulu

Pemprov Bengkulu Bakal Ganti Julukan Bumi Rafflesia Jadi Bumi Merah Putih

Hery Supandi - detikSumbagsel
Jumat, 31 Jan 2025 07:00 WIB
Pengunjung mengambil gambar bunga Rafflesia Arnoldi yang mekar sempurna bersamaan di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Sabtu (9/11/2023). Tiga bunga rafflesia arnoldi kelopak lima mekar bersamaan dengan ukuran rata-rata berdiameter 80 cm dan menjadi objek wisata puspa langka bagi warga Bengkulu dan luar Bengkulu. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/YU
Bunga Rafflesia arnoldii di Bengkulu. Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IZFALDI
Bengkulu -

Sebutan Bumi Rafflesia yang selama ini melekat pada Provinsi Bengkulu akan berganti nama menjadi Bumi Merah Putih. Usulan dari Rektor Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UIN FAS) Bengkulu itu diapresiasi oleh Pemprov Bengkulu dan dinilai sejalan dengan ide Gubernur Bengkulu terpilih Helmi Hasan.

Perubahan nama tersebut dipertimbangkan karena 'Rafflesia' diambil dari nama Gubernur Jenderal Bengkulu pada masa Hindia Belanda, Sir Thomas Stamford Raffles. Namanya sendiri digunakan untuk bunga Rafflesia arnoldii yang ditemukan di tanah Bengkulu.

Nah, Rektor UIN FAS menilai nama tersebut berkaitan dengan masa penjajahan dan tidak mencerminkan nilai lokal Bengkulu. Untuk itulah judulnya diusulkan menjadi 'Bumi Merah Putih'. Nama merah putih sendiri diambil dari bendera merah putih dan mencerminkan nasionalisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Haryadi mengatakan gagasan penamaan Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih sebelumnya juga pernah disampaikan oleh Gubernur Bengkulu terpilih, Helmi Hasan.

"Penamaan ini akan memperkuat identitas Bengkulu, menjadi Bumi Merah Putih," kata Haryadi.

ADVERTISEMENT

Haryadi menjelaskan nama Bumi Merah Putih memiliki kaitan dengan sejarah berdirinya Provinsi ini serta lahirnya bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai putri terbaik Bengkulu, Ibu Fatmawati Soekarno berperan besar dalam menjahit Sang Saka Merah Putih.

"Inilah menjadi alasan kuat bagi kami mendukung gagasan pergantian ikon menjadi Bumi Merah Putih," jelasHaryadi.

Sementara itu, Gubernur terpilih Helmi Hasan mengungkapkan julukan Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih diharapkan dapat menjadi energi positif yang mendorong kemajuan dan daya saing provinsi ini di masa depan.

"Alasan utama adalah karena simbol Rafflesia yang selama ini digunakan kurang tepat, mengingat bunga tersebut dikaitkan dengan masa penjajahan. Sebaliknya, Bumi Merah Putih mencerminkan nilai perjuangan dan kebanggaan Bengkulu," papar Helmi, Kamis (30/1/2025).

Helmi membandingkan perubahan nama ini dengan perubahan-perubahan yang pernah terjadi di daerah lain. Pada tahun 1527-1619, Sunda Kelapa berubah namanya menjadi Jayakarta. Lalu pada 1619, Jayakarta diubah namanya Menjadi Batavia oleh pemimpin VOC, Jan Pieterszoon Coen. Nama itu dipakai selama lebih dari 300 tahun.

"Pada tahun 1942 nama warisan kolonial ini diganti menjadi Jakarta sampai saat ini. Sekadar pembelajaran untuk masyarakat Bengkulu bahwasanya nama-nama warisan kolonial tidak akan abadi di pakai di negeri kita," tegas Helmi.

Lalu ada Papua yang dulunya bernama Nugini Belanda atau Nederlands Nieuw-Guinea. Oleh Soekarno, daerah itu diganti menjadi IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti-Netherland).

"Jadi pergantian Bumi Raflesia menjadi Bumi Merah Putih, sangatlah sesuai dengan keinginan bangsa kita," tutup Helmi.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads