Keinginan Terakhir Bocah 7 Tahun di Palembang: Ingin ke Makam Ibu

Keinginan Terakhir Bocah 7 Tahun di Palembang: Ingin ke Makam Ibu

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Senin, 13 Jan 2025 08:00 WIB
Suasana rumah duka RVS (7), korban pembacokan di Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang
Foto: Suasana rumah duka RVS (7), korban pembacokan di Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang (Sabrina Adliyah)
Palembang -

Seorang bocah laki-laki, RVS (7) menjadi korban pembacokan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) hingga tewas. Sebelum meninggal dunia, korban sempat menuturkan keinginannya untuk berziarah ke makam sang ibu.

"Kemarin sore sebelum kejadian, dia bilang ke saya minta diantar ke makam ibunya. Itu sekitar pukul 17.00 WIB saat masih di rumah," ungkap ayah korban, Tomi (47), Minggu (12/1/2025).

Diketahui, peristiwa ini terjadi di depan sebuah minimarket, Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang, pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tomi kemudian menyanggupi permintaan anaknya tersebut. Namun mengingat hari yang semakin gelap, ia mengajak RVS untuk pergi keesokan harinya (12/1).

"Saya tidak tau alasan dia mengajak ziarah. Karena sudah sore, saya janjikan untuk pergi hari ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun, malang menimpa bungsu dari 4 bersaudara tersebut. Keinginan RVS untuk datang ke TPU Kamboja Palembang demi ziarah, namun ia diantar untuk dikuburkan dalam liang yang sama dengan sang ibu yang telah mendahului 2 tahun silam.

"Ibunya meninggal sudah lama, (sekitar) 2 tahun lalu. RVS akan dikubur satu liang (bersama ibunya)," imbuhnya.

RVS menghembuskan napas terakhirnya di RS Bari pada Minggu (12/1) sekitar pukul 01.00 WIB. Warga Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang itu tewas usai terkena imbas pembacokan juru parkir, Ariansyah (31) di TKP yang sering menjadi tempat bermainnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang juru parkir dan bocah 7 tahun menjadi korban pembacokan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Kedua korban tersebut adalah Ariansyah (31) dan RVS (7).

"Saat itu, Ariansyah sedang berdiri menyandar di tembok dan akan pulang setelah jaga parkir sejak siang. Sedangkan RVS tidur di meja sebelahnya. Dia memang sering bermain di situ," ungkap rekan juru parkir korban, M Akib alias Mamat (31), Minggu (12/1/2025).

Sesaat sebelum kejadian, kata Mamat, sebuah angkot kuning trayek Jembatan Ampera-Pasar Kertapati berhenti di depan TKP. Dari situ, turunlah tiga orang membawa senjata tajam (sajam). Tanpa aba-aba, pembawa celurit tersebut mendatangi Ariansyah dan membacok perutnya yang juga melukai RVS dalam sekali ayun.

"Sekali, tapi kena dua-duanya. Kemudian, remaja tanggung tersebut menyabet lagi namun ditangkis Ariansyah," jelasnya.

Melihat hal tersebut di depan mata, Mamat mengaku pandangannya langsung memburam hingga gelap. Saat dia akan melerai, salah satu pelaku mengacungkan sajam dan mengancam Mamat untuk tidak mendekat dan ikut campur.

"Setelah itu, tiga laki-laki tersebut kabur. Ariansyah ternyata luka sepanjang perutnya sampai organ dalamnya keluar. RVS juga terkena luka cukup parah di punggung," ujarnya.

Kedua korban langsung dibawa ke RS Bari untuk diberi pertolongan pertama. Namun, nyawa RVS tak tertolong karena kehabisan darah dan Ariansyah dirujuk ke RSUP M Hoesin untuk diperiksa lebih lanjut.




(dai/dai)


Hide Ads