Dua buaya muncul di kawasan Pantai Kuala Cine, Bangka Barat. Kemunculan hewan itu pun membuat warga menjadi resah karena takut menjadi korban dari hewan tersebut. Dewan pun meminta buaya untuk ditangkap.
Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat (Babar) Badri Syamsu mengatakan kemunculan buaya ini merupakan tanggung jawab bersama.
"Kita tidak ingin ada warga kita yang menjadi korban. Tentunya, kemunculan buaya ini adalah tanggung jawab kita semua," kata Badri kepada wartawan, Minggu (5/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badri meminta pemerintah daerah untuk segera bertindak, menangkap predator tersebut. Hal itu dilakukan sebelum terjadi serangan yang dapat menimbulkan korban jiwa.
"Kita minta dinas terkait berkoordinasi dengan BKSDA Bangka Belitung. Kalau terus dibiarkan buaya tersebut ditakutkan menyerang warga," tegasnya.
Ia menduga kemunculan buaya itu karena habitat alaminya telah terganggu atau dirusak oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
"Mungkin salah satu penyebabnya adalah habitat mereka terganggu oleh manusia. Sehingga mereka berkeliaran dan mencari tempat yang lebih aman," tambahnya.
Sebelumnya, nelayan di kawasan Pantai Kuala Cine, Kecamatan Mentok, Bangka Barat (Babar) resah dengan kemunculan dua ekor buaya sepanjang 2-3 meter. Selain meresahkan, buaya ini juga sempat menyerang nelayan setempat.
"Buaya muncul sejak Rabu kemarin, hampir setiap hari dia timbul. Ini pertama kalinya, sebelumnya tidak pernah," cerita Amran Fikri (50) nelayan setempat kepada wartawan.
Predator ganas ini kerap muncul sejak awal tahun 2025, atau pada Rabu (1/1/). Bahkan nelayan yang sedang mencari ikan hampir diserangnya.
"Sebelumnya ada nelayan yang dikejar pas saat memasang pukat (jaring) algogo. Kami takutlah, karena kami nelayan di daerah sinilah," katanya.
(csb/csb)