Mengenal Hipotermia yang Dialami Pendaki Asal Bengkulu di Gunung Dempo

Mengenal Hipotermia yang Dialami Pendaki Asal Bengkulu di Gunung Dempo

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Jumat, 03 Jan 2025 22:40 WIB
Portrait of a cute boy in big fake fur cap. Its snowing and freezing outside and the little boy is haking the winter day. Snow flakes are falling on the cap.
Foto: Ilustrasi hipotermia (Getty Images/Imgorthand)
Palembang -

Seorang pemuda asal Bengkulu bernama Deko Apriansa (22) meninggal dunia saat mendaki Gunung Dempo di Pagar Alam, Sumatera Selatan. Korban diduga mengalami sakit dan hipotermia.

Diketahui, korban Deko mendaki Gunung Dempo bersama rekannya, Angga, pada 31 Desember 2024. Namun pada 2 Januari 2025, korban mengeluhkan sakit sehingga rekannya mencari pertolongan. Namun pada 3 Januari sekitar pukul 01.45 WIB, korban ditemukan sudah meninggal dunia. Tim SAR pun langsung melakukan evakuasi terhadap jasad korban.

Lantas apa itu hipotermia? Berikut detikSumbagsel rangkum penjelasan mengenai hipotermia, lengkap dengan penyebab, bahaya, gejala dan penanganannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Hipotermia

Dilansir dari laman UPT Puskesmas Panarung Kota Palangka Raya, hipotermia adalah suatu kondisi ketika tubuh mengalami penurunan suhu yang drastis. Seseorang dikatakan hipotermia bila suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat Celcius.

Ada tiga tipe hipotermia, yaitu hipotermia ringan, sedang, dan berat. Hipotermia ringan adalah ketika suhu tubuh ada antara 32-35 derajat Celcius, hipotermia sedang saat suhu tubuh antara 28-32 derajat Celcius, sementara hipotermia berat adalahkurang dari 28 derajat Celcius.

ADVERTISEMENT

Penyebab Hipotermia

Dilansir sumber yang sama, hipotermia terjadi ketika tubuh kehilangan kehangatannya lebih cepat dari kemampuannya menghasilkan panas. Pada kondisi normal, udara yang dingin akan mengaktifkan sistem pengaturan suhu dalam tubuh sehingga suhu tubuh tetap pada kondisi normal, yaitu 36,5-37,5 derajat Celcius.

Namun, bila penurunan suhu tersebut terlalu ekstrem, tubuh menjadi kewalahan dan usaha untuk meningkatkan panas tubuh pun tidak mampu menaikkan suhu sehingga terjadi hipotermia.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan hipotermia adalah cuaca dingin yang ekstrem, kedinginan dalam waktu yang lama, tidak memakai pakaian yang cukup menghangatkan tubuh, berada pada lingkungan yang berangin, dan berendam atau berenang di dalam air dingin dalam waktu lama.

Namun perlu dicatat, tidak semua orang mudah mengalami hipotermia. Beberapa kelompok yang berisiko mengalaminya adalah kaum lanjut usia, anak-anak, orang yang mengonsumsi alkohol, dan orang yang memiliki gangguan mental. Berbeda dengan kedinginan biasa, hipotermia dapat berakibat fatal bahkan hingga kematian.

Bahaya Hipotermia

Ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan dari hipotermia. Di antaranya:

1. Gangguan Pernapasan

Hipotermia akan menyebabkan penderitanya bernapas lebih cepat. Bila kondisi ini berlanjut, orang tersebut akan mengalami hiperventilasi dan berakhir pada ketidakseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh.

2. Masalah Jantung

Penurunan suhu dapat menyebabkan asupan oksigen ke dalam jaringan tubuh akan berkurang. Salah satu organ vital yang mudah dan cepat terkena imbasnya adalah jantung. Kekurangan oksigen sebentar saja dapat menyebabkan otot jantung mengalami iskemia dan menjadi rusak.

Selain itu, hipotermia juga dapat mengakibatkan gangguan irama jantung (aritmia) hingga henti jantung.

3. Penurunan Tekanan Darah

Karena jantung yang tidak mampu memompa darah dengan optimal, tekanan darah pun menjadi turun. Hal ini akan mengakibatkan organ tubuh lain tidak mendapat aliran darah, oksigen, serta nutrisi.

4. Gangguan Sistem Saraf

Hipotermia menyebabkan sejumlah gangguan pada sistem saraf seperti amnesia, kejang, penurunan kesadaran, hingga koma.

5. Kematian

Ini merupakan dampat terburuk dari hipotermia. Suhu tubuh yang begitu rendah, terutama pada hipotermia berat, menyebabkan organ-organ tubuh berhenti bekerja dan berujung pada kematian.

Gejala Hipotermia

Dilansir detikHealth, ada sejumlah tanda saat seseorang mengalami hipotermia. Di antaranya:

  • Tubuh yang bergetar
  • Sulit berbicara
  • Pernapasan yang melambat
  • Denyut jantung melambat
  • Kemampuan koordinasi tubuh yang berkurang, seperti langkah atau gerakan tangan yang meleset
  • Rasa kantuk atau rasa lelah
  • Gangguan pada ingatan atau rasa bingung
  • Kehilangan kesadaran
  • Kulit berwarna merah terang dan dingin (pada bayi)

Penanganan Hipotermia

Seseorang yang mengalami hipotermia artinya berada dalam kondisi yang membutuhkan penanganan medis. Bila tidak memungkinkan untuk segera mendapatkan penanganan medis, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan:

  • Lepaskan pakaian yang basah, termasuk aksesoris tubuh yang basah, sepatu, dan kaos kaki
  • Lindungi tubuh dari angin atau hal lain yang bisa menyebabkan turunnya suhu tubuh dengan menggunakan pakaian atau selimut yang kering dan hangat
  • Segera berpindah ke lokasi perlindungan yang hangat dan kering
  • Berikan penghangatan tubuh tambahan, seperti selimut atau hot packs atau heating pad pada beberapa area tubuh, terutama pada tubuh bagian atas, leher, ketiak, dan paha
  • Ukur suhu tubuh dengan thermometer
  • Minum cairan yang hangat, namun hindari alkohol atau kafein

Itulah penjelasan mengenai hipotermia, mulai dari arti, gejala, penyebab, bahaya serta penanganannya. Semoga bermanfaat.




(dai/dai)


Hide Ads