- Gejala Nyeri Dada Biasa dan Serangan Jantung 1. Gejala Serangan Jantung 2. Gejala Nyeri Dada Biasa
- Cara Membedakan Nyeri Dada Biasa dan Serangan Jantung? 1. Durasi dan Intensitas 2. Faktor Risiko Jantung 3. Respon Terhadap Aktivitas 4. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
- Kapan Harus Ke Dokter Ketika Mengalami Nyeri Dada?
Nyeri pada bagian dada seringkali dialami hampir sebagian masyarakat. Rasa nyeri ini kadang menimbulkan cemas berlebihan karena sering dikaitkan dengan serangan jantung.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua nyeri dada menandakan serangan jantung. Lalu bagaimana cara membedakannya?
Berikut detikSumbagsel rangkum apa bedanya gejala nyeri dada biasa dan serangan jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala Nyeri Dada Biasa dan Serangan Jantung
Dilansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Dinas Kesehatan Kota Semarang, berikut gejala nyeri dada biasa dan serangan jantung.
1. Gejala Serangan Jantung
- Dada sesak, berat atau seperti diperas. Kondisi ini digambarkan banyak penderitanya seperti membawa beban yang berat di dada atau seperti dada diikat ketat. Sensasi ini biasanya terasa di sisi kiri dada atas. Tetapi kadang juga sulit menentukan lokasi yang tepat.
- Sesak napas
- Berkeringat, mual dan merasa cemas
- Rasa sakit di leher, lengan kiri dan rahang, di belakang perut, salah satu bahu atau di kedua bahu.
- Merasa lemah dan denyut jantung cepat atau tidak teratur. Kondisi itu bisa muncul walau orang sedang istirahat. Gejala itu juga bisa timbul saat sedang atau sehabis olahraga, stres atau sehabis makan besar yang hanya ada satu jalan segera bawa ke unit darurat rumah sakit terdekat.
2. Gejala Nyeri Dada Biasa
- Nyeri otot atau tulang dada dapat terjadi ketika aktivitas olahraga seseorang dilakukan secara berlebih daripada biasanya. Selain itu, Otot dada yang terkilir atau meradang, seperti sindrom Tietze atau kram otot, juga bisa menimbulkan nyeri di daerah dada.
- Nyeri dada saat batuk. Ketika batuk, seseorang bisa mengalami nyeri pada bagian dada karena adanya infeksi pada saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus.
- Nyeri bagian rusuk. Nyeri di bagian dada tepatnya di rusuk dapat terjadi karena penyakit Herpes Zoster. Nyeri bagian dada dapat terjadi sebelum munculnya ruam-ruam merah tanda penyakit tersebut.
- Tulang Rusuk Patah. Adanya tulang rusuk yang patah akan membuat seseorang akan mengalami nyeri bagian dada ketika sedang batuk atau mengambil napas dalam-dalam.
- Gangguan pencernaan seperti GERD atau penyakit asam lambung dapat menyebabkan nyeri di dada. Hal itu dapat terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, hal ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di dada yang mirip dengan sakit dada jantung.
- Masalah Paru-paru. Kondisi seperti asma, pneumonia, atau emboli paru (penggumpalan darah di paru-paru) dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan sesak napas ekstrem. Ketika hal itu terjadi dapat menimbulkan sakit di bagian dada.
- Kecemasan. Kondisi Psikologis seperti Kecemasan, stres, atau serangan panik dapat menyebabkan gejala fisik seperti sakit dada. Dikarenakan hal tersebut hendaknya cermat dan teliti terlebih dahulu dalam menentukan apakah ini gejala nyeri biasa atau sakit jantung.
Cara Membedakan Nyeri Dada Biasa dan Serangan Jantung?
1. Durasi dan Intensitas
Sakit dada yang disebabkan oleh masalah jantung umumnya lebih parah dan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan yang disebabkan oleh kondisi non-jantung. Sebagai contoh, sakit dada akibat serangan jantung biasanya berlangsung lebih dari beberapa menit dan sering disertai gejala lain seperti sesak napas, mual, atau nyeri yang menjalar ke lengan atau rahang.
2. Faktor Risiko Jantung
Jika seseorang memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti merokok, tekanan darah tinggi, atau riwayat keluarga dengan masalah jantung, maka kemungkinan besar sakit dada yang dialaminya berhubungan dengan kondisi jantung.
3. Respon Terhadap Aktivitas
Sakit dada yang membaik atau semakin buruk dengan aktivitas fisik sering kali menunjukkan adanya masalah jantung, terutama jika gejala tersebut muncul saat istirahat dan membaik setelah beristirahat.
4. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik untuk membantu menentukan apakah sakit dada yang dialami berhubungan dengan masalah jantung atau tidak.
Kapan Harus Ke Dokter Ketika Mengalami Nyeri Dada?
- Sakit dada yang terasa seperti tertekan, berat, atau sesak.
- Nyeri dada yang menyebar ke lengan, punggung, leher, atau rahang.
- Nyeri dada yang disertai dengan sesak napas, mual, muntah, atau berkeringat dingin.
- Sakit dada yang muncul saat berolahraga atau beraktivitas fisik dan membaik setelah beristirahat.
- Riwayat medis atau faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan adanya penyakit jantung.
Pergi ke medis berguna untuk memastikan penyebab sebenarnya yang terjadi ketika seseorang mengalami nyeri dada. Tim medis akan melakukan sejumlah tes dan tindakan agar mengetahui penyakit sebenarnya yang dialami ketika nyeri dada.
Demikian informasi apa bedanya gejala nyeri dada biasa dan serangan jantung? Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)