Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasullah SAW

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasullah SAW

Muhammad Febrianputra Jastin - detikSumbagsel
Minggu, 29 Des 2024 06:00 WIB
Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah Rasullah SAW
Foto: Ilustrasi mandi wajib (Getty Images/iStockphoto/nikkytok)
Palembang -

Mandi wajib dilakukan oleh seorang muslim baik laki-laki dan perempuan ketika dalam keadaan junub. Mandi wajib sesuai dengan namanya adalah mandi yang diwajibkan agar seorang muslim yang tadinya dalam keadaan junub kembali menjadi bersih dan suci.

Sebagai bagian dari syariat Islam, mandi wajib memiliki tata cara yang harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam sunnah Rasulullah SAW. Berikut tata cara mandi wajib sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Hal yang Menyebabkan Harus Mandi Wajib

Dilansir Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa dan Zikir oleh Zakaria R. Rachman, berikut beberapa hal yang menyebabkan seorang muslim harus mandi wajib yaitu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Dalam keadaan junub, yaitu keluarnya air mani, dalam keadaan sadar atau tidak

Hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Maidah ayat 6:

ΩŠΩ°Ω“Ψ§ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ‡ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ§Ω°Ω…ΩŽΩ†ΩΩˆΩ’Ω“Ψ§ اِذَا قُمْΨͺُمْ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„Ω°ΩˆΨ©Ω ΩΩŽΨ§ΨΊΩ’Ψ³ΩΩ„ΩΩˆΩ’Ψ§ ΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ’Ω‡ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ±ΩŽΨ§ΩΩΩ‚Ω ΩˆΩŽΨ§Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ¨ΩΨ±ΩΨ‘ΩΩˆΩ’Ψ³ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΨ±Ω’Ψ¬ΩΩ„ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ω’ΩƒΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩΫ— ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ كُنْΨͺُمْ جُنُبًا ΩΩŽΨ§Ψ·Ω‘ΩŽΩ‡Ω‘ΩŽΨ±ΩΩˆΩ’Ψ§Ϋ— ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω’ كُنْΨͺُمْ Ω…Ω‘ΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ°Ω“Ω‰ Ψ§ΩŽΩˆΩ’ ΨΉΩŽΩ„Ω°Ω‰ سَفَرٍ Ψ§ΩŽΩˆΩ’ جَاۀَؑ اَحَدٌ مِّنْكُمْ Ω…Ω‘ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩŽΨ§Ϋ€Ω‰Ω•ΩΨ·Ω Ψ§ΩŽΩˆΩ’ Ω„Ω°Ω…ΩŽΨ³Ω’Ψͺُمُ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩΨ³ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘ΩŽ ΩΩŽΩ„ΩŽΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ¬ΩΨ―ΩΩˆΩ’Ψ§ Ω…ΩŽΨ§Ϋ€Ψ‘Ω‹ فَΨͺΩŽΩŠΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ…ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ΅ΩŽΨΉΩΩŠΩ’Ψ―Ω‹Ψ§ Ψ·ΩŽΩŠΩ‘ΩΨ¨Ω‹Ψ§ ΩΩŽΨ§Ω…Ω’Ψ³ΩŽΨ­ΩΩˆΩ’Ψ§ Ψ¨ΩΩˆΩΨ¬ΩΩˆΩ’Ω‡ΩΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩŠΩ’Ψ―ΩΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ مِّنْهُ Ϋ—Ω…ΩŽΨ§ ΩŠΩΨ±ΩΩŠΩ’Ψ―Ω اللّٰهُ Ω„ΩΩŠΩŽΨ¬Ω’ΨΉΩŽΩ„ΩŽ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ مِّنْ حَرَجٍ ΩˆΩ‘ΩŽΩ„Ω°ΩƒΩΩ†Ω’ ΩŠΩ‘ΩΨ±ΩΩŠΩ’Ψ―Ω Ω„ΩΩŠΩΨ·ΩŽΩ‡Ω‘ΩΨ±ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΩˆΩŽΩ„ΩΩŠΩΨͺΩΩ…Ω‘ΩŽ Ω†ΩΨΉΩ’Ω…ΩŽΨͺΩŽΩ‡Ω— ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩΩ…Ω’ Ω„ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω‘ΩŽΩƒΩΩ…Ω’ ΨͺΩŽΨ΄Ω’ΩƒΩΨ±ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ

Arab Latin: Yā ayyuhal-laΕΌΔ«na āmanΕ« iżā qumtum ilaαΉ£-αΉ£alāti fagsilΕ« wujΕ«hakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaαΈ₯Ε« biru'Ε«sikum wa arjulakum ilal-ka'bain(i), wa in kuntum junuban faαΉ­αΉ­ahharΕ«, wa in kuntum marḍā au 'alā safarin au jā'a aαΈ₯adum minkum minal-gā'iαΉ­i au lāmastumun-nisā'a falam tajidΕ« mā'an fa tayammamΕ« αΉ£a'Δ«dan αΉ­ayyiban famsaαΈ₯Ε« biwujΕ«hikum wa aidΔ«kum minh(u), mā yurΔ«dullāhu liyaj'ala 'alaikum min αΈ₯arajiw wa lākiy yurΔ«du liyuαΉ­ahhirakum wa liyutimma na'matahΕ« 'alaikum la'allakum tasykurΕ«n(a).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,202) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh203) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.

2. Melakukan hubungan antara suami dan istri

Disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila dua yang dikhitan bertemu, sesugguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani" (H.R Muslim).

3. Berhentinya darah keluar dari haid

Sesuai yang disebutkan dalam sebuah hadits dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Fatimah binti Abu Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW, lalu bertanya: Wahai Rasululah, Aku adalah perempuan yang berdarah Istihadah (yaitu darah penyakit), maka aku tidak suci. Adakah aku mesti meninggalkan salat? Lalu, Rasulullah saw. bersabda: Darah tersebut adalah darah penyakit bukannya haid. Apabila kamu didatangi haid, hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat. (H.R Bukhari dan Muslim).

4. Meninggal dalam keadaan Islam

Diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Dari Nabi SAW, seorang lelaki telah terjatuh dari untanya sehingga patah lehernya, lalu meninggal dunia. Kemudian, Nabi saw. bersabda: Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara serta kafankanlah dia dengan kedua pakaiannya dan jangan kamu tutupi kepalanya karena sesungguhnya Allah akan menghidupkannya kembali pada Hari Kiamat dalam keadaan bertalbiah. (H.R Bukhari dan Muslim).

5. Selesai masa nifas

Selain darah haid, ada juga yang dinamakan darah nifas. Darah nifas adalah darah yang keluar dari rahim perempuan sesudah melahirkan. Darah itu adalah darah haid yang terkumpul dan tidak keluar sewaktu mengandung. Oleh karena hal tersebut, perempuan yang telah selesai masa nifas juga diwajibkan mandi wajib.

Tata Cara Mandi Wajib

Sebelum melakukan mandi wajib, seseorang harus tahu terlebih dahulu dua rukun mandi wajib, yaitu membaca niat mandi wajib dan mengguyurkan air ke keseluruh tubuh.

Dilansir laman Kementerian Agama Republik Indonesia dan Buku Fiqih oleh Udin Wahyudin, dkk, berikut tata cara mandi wajib sesuai yang disunnahkan Rasulullah SAW.

  • Membaca niat Mandi Wajib

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ§Ω„Ω’ΨΊΩΨ³Ω’Ω„ΩŽ Ω„ΩΨ±ΩŽΩΩ’ΨΉΩ Ψ§Ω’Ω„Ψ­ΩŽΨ―ΩŽΨ«Ω Ψ§Ω’Ω„Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ¨ΩŽΨ±Ω ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ‹Ψ§ لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab Latin: Nawaitul-ghusla lirafil αΈ«adatsil-akbari fardlan lillΓ’hi ta'ala

Artinya: Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah ta'ala.

  • Membasuh kedua tangan hingga pergelangan tangan
  • Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
  • Cuci tangan dengan sabun dan bilas
  • Berwudhu seperti hendak salat
  • Memasukkan jari-jari dengan air ke pangkal rambut
  • Mengguyur kepala sebanyak 3 kali
  • Pastikan seluruh bagian kanan dan kiri tubuh tersiram semua
  • Pastikan bagian lipatan kulit dan bagian yang tersembunyi di tubuh juga terkena air

Cara mandi ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dari Aisyah ra dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Nabi SAW. apabila mandi junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan hingga ke tangan kirinya dan mencuci kemaluannya. Kemudian berwudu seperti halnya ketika hendak salat. Lalu mengambil air dan menyiramkannya kepada jari jemarinya ke dalam urat rambut hingga bila air terasa membasahi kulit, maka beliau meraupkan kedua telapak tangan lagi, lalu disiramkan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau menuangkan atau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya." (H.R Bukhari dan Muslim).

Cara mandi wajib yang dilakukan perempuan hampir sama dengan yang dilakukan laki-laki. Seorang perempuan yang mandi karena haid dan nifas, disunnahkan mengambil sedikit kapas atau benda lainnya yang dibubuhi minyak wangi atau kasturi dan hendaknya digosokkan di bagian bekas darah keluar.

Sunnah Mandi Wajib

Dilansir sumber yang sama, ada beberapa sunnah yang bisa dilakukan ketika mandi wajib akan mendatangkan pahala tambahan apabila dikerjakan, berikut sunnah mandi wajib.

  • Membaca basmallah sebelum melakukan mandi wajib
  • Berwudhu sebelum mandi
  • Menggosok-gosokan seluruh badan dengan tangan
  • Mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan
  • Melakukan mandi secara tertib atau berturut-turut

Demikian informasi tentang tata cara dan penyebab diwajibkannya mandi wajib. semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Muhammad Febrianputra Jastin, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads