- Struktur Teks Artikel 1. Pengenalan Isu 2. Rangkaian Argumentasi 3. Penegasan Kembali
- Ciri-Ciri Teks Artikel 1. Berdasarkan Fakta 2. Bersifat Faktual dan Informatif 3. Mengandung Opini 4. Singkat, Padat, dan Jelas 5. Penulisan Artikel Harus Sistematis
- Langkah-Langkah Menulis Teks Artikel
- Contoh Teks Artikel
Teks artikel adalah tulisan lengkap yang membahas topik atau isu tertentu. Dalam teks artikel terdapat struktur, seperti judul, pendahuluan, pembahasan, dan penutup yang biasanya ditampilkan di rubrik khusus pada koran atau majalah.
Artikel memiliki tujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, mengedukasi, atau sekedar untuk menghibur pembaca. Di dalam suatu artikel harus ada informasi yang merupakan fakta aktual.
Selain fakta, ada pula artikel yang berisi pendapat atau opini yang logis untuk meyakinkan pembaca akan suatu pendapat terhadap topik tertentu. Artikel ini disebut dengan artikel opini. Berikut penjelasan mengenai teks artikel beserta contohnya yang dirangkum oleh detikSumbagsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Struktur Teks Artikel
Dikutip dari Modul Bahasa Indonesia Kelas XII oleh Kemdikbud, terdapat beberapa struktur teks artikel, yaitu sebagai berikut:
1. Pengenalan Isu
Pada bagian pengenalan isu berisi permasalahan, fenomena atau peristiwa yang sedang ramai diperbincangkan. Bagian ini menjadi pijakan penting untuk pembahasan selanjutnya di dalam artikel.
2. Rangkaian Argumentasi
Bagian ini berisi pendapat atau opini penulis terkait dengan topik atau isu yang dibahas pada bagian isu. Biasanya pada bagian ini juga dimasukkan fakta-fakta untuk mempertegas argumen yang dicantumkan.
3. Penegasan Kembali
Bagian penegasan kembali adalah bagian penutup dari struktur teks artikel. Pada bagian ini berisi kesimpulan atas pembahasan sebelumnya. Dalam bagian ini penulis dapat menyertakan solusi, harapan, ataupun saran-saran.
Ciri-Ciri Teks Artikel
Dari sumber yang sama, untuk dapat mengidentifikasi teks artikel, detikers perlu mengenali ciri berikut:
1. Berdasarkan Fakta
Seluruh tulisan dalam artikel haruslah berupa fakta atau kejadian yang nyata. Artikel tidak dibuat oleh rekayasa dari penulis ataupun mitos.
2. Bersifat Faktual dan Informatif
Teks artikel haruslah faktual berdasarkan fakta dan mengandung kebenaran. Selain itu, artikel juga harus informatif, yakni memberikan informasi berdasarkan hasil penelitian yang dapat dipastikan kebenarannya.
3. Mengandung Opini
Didalam artikel harus terkandung gagasan atau opini. Pemikiran ini dituliskan dengan dilandasi oleh fakta, hasil penelitian, ataupun teori yang sudah ada.
4. Singkat, Padat, dan Jelas
Artikel harus komunikatif dan tidak bertele-tele. Oleh karena dalam menulis artikel biasanya ditulis dengan bahasa ilmiah populer.
5. Penulisan Artikel Harus Sistematis
Artikel harus ditulis dengan menyesuaikan bagian dan struktur tertentu. Oleh karena itu penulisannya harus dibuat sistematis agar pembaca dapat mengerti isi artikel dengan mudah.
Langkah-Langkah Menulis Teks Artikel
Dikutip dari buku Teknik Penulisan Berita, Feature, dan Artikel oleh Prof. Drs. M. Atar Semi, ada paling tidak 10 langkah yang perlu dilakukan sebelum menulis teks artikel.
1. Memilih topik atau gagasan.
2. Memahami pembaca.
3. Mempelajari teknis penerbitan.
4. Memulai dengan menulis outline.
5. Membuat tulisan dengan paragraf yang berbobot.
6. Menyajikan gagasan pokok secara eksplisit.
7. Memberi pandangan yang baru dan menarik.
8. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
9. Menutup tulisan dengan paragraf penegasan yang kuat.
10. Menyunting tulisan dengan teliti.
Contoh Teks Artikel
Berikut 17 contoh artikel yang telah dirangkum dari beberapa sumber.
1. Cuci Tangan Agar Virus Corona Tidak Menyerang
Baru-baru ini, dunia dikejutkan oleh virus corona baru. Banyak korban meninggal karena virus ini karena henti napas. Tidak ada vaksin atau perawatan khusus yang ditemukan untuk mengobati infeksi virus ini. Namun tahukah kamu bahwa tindakan sederhana seperti mencuci tangan dapat mencegah penyebaran virus? Apakah kamu tahu kapan dan bagaimana cara mencuci tangan yang benar? Simak artikel berikut agar Anda tidak hanya bisa mencegah infeksi virus corona tapi juga penyakit menular lainnya.
Coronavirus atau "coronavirus disease 2019" (COVID-19) adalah virus baru yang menyebabkan penyakit pernafasan pada manusia dan dapat ditularkan dari orang ke orang. Virus ini pertama kali ditemukan di sebuah tempat di China bernama Wuhan.
Per 22 Maret 2020, ada 292.142 kasus yang dikonfirmasi dari berbagai negara termasuk China, Singapura, Malaysia, Jepang, Vietnam, Australia, Prancis, Amerika Serikat, dan Indonesia. Gejala virus ini bisa berupa demam, batuk, dan sesak napas. Jika kamu mengalami gejala tersebut, terutama jika Anda berhubungan dekat dengan seseorang yang baru kembali dari China atau baru saja bepergian ke luar negeri, segeralah periksakan diri kamu ke Puskesmas terdekat.
Seseorang dapat menyebarkan virus corona melalui tetesan liur yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, dengan cara yang sama seperti flu atau virus pernapasan lainnya ditularkan. Proses penularan dapat berlanjut jika seseorang menyentuh suatu benda dengan tetesan virus kemudian menyentuh mulut, wajah atau matanya sendiri, atau bahkan orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan kebersihan, termasuk juga mencuci tangan. Mencuci tangan mungkin terlihat mudah dan sering dianggap remeh. Namun tahukah kamu bahwa cuci tangan begitu penting dalam dunia medis sehingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan kampanye global untuk mendeklarasikan 15 Oktober sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia (HCTPS)?
Begitu banyak penyakit menular seperti penyakit pernafasan, diare, infeksi cacing dan penyakit kulit. Mencuci tangan saja dapat mengurangi jumlah infeksi saluran pernapasan hingga 16-25%. Lalu kapan waktu yang tepat untuk mencuci tangan? Menurut Pusat Pengendalian Penyakit and Prevention (CDC) dan Departemen Kesehatan, berikut waktu-waktu yang perlu kita cuci tangan:
1. Sebelum, selama dan setelah menyiapkan makanan.
2. Sebelum dan sesudah makan.
3. Sebelum menyusui bayi.
4. Sebelum dan sesudah perawatan pasien di rumah.
5. Setelah buang air besar. 6. Setelah batuk atau bersin.
7. Menyentuh tempat sampah.
8 Setelah aktivitas seperti menulis, uang, binatang atau menyentuh binatang, berkebun.
Setelah mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci tangan, kamu juga perlu mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk mencuci tangan dengan benar. Menurut Kementerian Kesehatan, cuci tangan dibagi menjadi lima tahap:
1. Basahi tangan secara menyeluruh dengan air bersih yang mengalir.
2. Ambil dan gosokkan sabun ke area telapak tangan, punggung tangan dan sela-sela jari.
3. Bersihkan bagian bawah kuku.
4. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
5. Keringkan tangan dengan lap atau lap atau dengan cara diangin-anginkan.
Dianjurkan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik sambil menyanyikan "Selamat Ulang Tahun" sebanyak dua kali. Jika sabun dan air mengalir tidak tersedia, kamu dapat menggunakan hand sanitizer dengan alkohol minimal 60%.
tidak sulit, bukan? Dengan melakukan hal-hal sederhana ini, kamu dapat mencegah infeksi virus pada diri, orang-orang di sekitar, dan bahkan komunitas kamu seperti keluarga dan tempat kerja kamu. Setiap hari saat beraktivitas, ingatlah untuk selalu mencuci tangan pada waktu yang tepat untuk menghindari infeksi virus.
(Sumber: Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia dari Kemdikbud)
2. Stres? Minum Saja Teh Hijau!
Para peneliti menemukan bahwa risiko stres turun 20% dari konsumsi barian 5 cangkir teh hijau. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa semakin banyak meminum teh hijau, semakin berkurang tingkat stres.
Teh hijau mengandung banyak polifenol, antioksidan yang sangat kuat. Teh hijau berkhasiat melancarkan sistem kardiovaskular serta mencegah berbagai kanker dan penyakit alzheimer. Para pecinta teh hijau memiliki risiko pneumonia 47% lebih rendah dan risiko kanker darah 42% lebih rendah.
Teh Hijau Diminum, Stres pun Turun
Teh hijau memiliki manfaat lain yang menyehatkan, yaitu membantu menghindari stres. Sebuah penelitian telah dilakukan melalui survei terhadap sekitar 42.000 orang Jepang berusia 40 tahun ke atas. Setelah mempelajari kuesioner mengenai minuman yang mereka minum dan tingkat stres yang dirasakan (2.700 peserta survei adalah penderita stres), para peneliti menemukan bahwa risiko stres turun 20% dari konsumsi harian 5 cangkir teh hijau. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa semakin banyak meminum teh hijau, semakin berkurang tingkat stres. Temuan lain menunjukkan bahwa peminum teh hijau, dengan konsumsi harian 4 cangkir lebih, memiliki risiko depresi moderat 44% lebih rendah.
Temuan ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya oleh Unilever yang menyebut bahwa teh hijau mengandung L-theanine yang memiliki efek relaksasi pada otak. Konsumsi lain. Banyak orang menganggap aneh jika Anda tertawa sendiri. Dalam kelompok, orang lain akan lebih memahami apa yang Anda sedang lakukan.
Beberapa tips untuk meningkatkan tawa Anda.
1. Pandanglah hidup Anda dengan ringan. Tersenyumlah untuk diri sendiri.
2. Tersenyumlah saat bertemu orang-orang. Senyum adalah awal dari tawa dan, seperti tawa, bersifat menular.
3. Bergaulah dengan orang yang memiliki selera humor tinggi maka Anda akan lebih sering tertawa.
(Sumber: Buku Tetap Sehat Setelah Usia 40 Tahun)
3. Perilaku Saat ini Memengaruhi Kesehatan Anda hingga 20 Tahun ke Depan
Mengembangkan kebiasaan sehat sejak dini adalah penting untuk menjadi dewasa yang sehat dan mencegah berbagai masalah kesehatan.
Keputusan Anda yang buat hari ini mengenai kesehatan dan kebugaran dapat membantu memprediksi kesehatan Anda secara keseluruhan selama hampir 20 tahun ke depan, menurut penelitian baru dari Karlsruhe Institute of Technology di Jerman.
Penelitian jangka panjang tersebut dilakukan antara tahun 1992 dan 2010 yang melibatkan 243 perempuan dan 252 laki-laki dengan usia rata-rata 45 tahun di awal studi. Para peserta diminta menyelesaikan kuesioner serta menjalani tes medis dan kebugaran di tahun 1992, 1997, 2002, dan 2010.
Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan kebugaran para peserta, para peneliti menggunakan "model biopsikososial" yang terdiri dari empat tahap. Tahap pertama meliputi faktor lingkungan, seperti status sosial ekonomi dan latar belakang migrasi. Tahap kedua terdiri dari faktor personal, termasuk dukungan sosial dan strategi mengelola stres. Tahap ketiga terdiri dari faktor kebiasaan, seperti merokok, latihan fisik, dan pola makan. Tahap keempat meliputi kebugaran fisik dan kesehatan.
(Sumber: Buku Tetap Sehat Setelah Usia 40 Tahun)
4. Tantangan dan Persepsi Belajar Daring Selama Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar pada pendidikan di seluruh dunia, termasuk di India. Peralihan cepat menuju pembelajaran daring memaksa semua disiplin ilmu untuk beradaptasi, termasuk pendidikan kedokteran gigi yang menghadapi tantangan unik. Pendidikan kedokteran gigi tidak hanya bergantung pada teori, tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis dan interaksi langsung dengan pasien, yang sulit dicapai melalui pembelajaran daring.
Sebelum pandemi, digitalisasi dalam pendidikan kedokteran gigi terutama difokuskan pada alat pelatihan praktis seperti CAD/CAM dan teknologi pencetakan 3D. Kuliah tatap muka masih menjadi metode utama untuk penyampaian pengetahuan, dan pembelajaran daring belum banyak dieksplorasi. Namun, pandemi COVID-19 telah mengubah hal ini, mendorong pembelajaran daring menjadi metode utama dalam pendidikan kedokteran gigi.
Kolaborasi penelitian yang melibatkan negara India, dimana karakteristik penduduknya mirip dengan Indonesia, diharapkan dapat mengungkap kelebihan, keterbatasan, dan area yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran daring di konteks pendidikan kedokteran gigi. Hasil temuan ini akan membantu dalam pengembangan kurikulum di masa depan, memungkinkan integrasi yang strategis antara pendekatan daring dan tradisional. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan pengalaman pendidikan bagi mahasiswa kedokteran gigi. Dengan memastikan kurikulum yang seimbang yang memanfaatkan keunggulan pembelajaran daring dan luring, kita dapat membekali dokter gigi masa depan dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk sukses dalam dunia perawatan kesehatan yang terus berkembang.
(Sumber: unair.ac.id)
5. Ancaman Tersembunyi Mikroplastik bagi Ekosistem Laut
Mikroplastik (MPs) telah muncul sebagai salah satu masalah lingkungan laut global yang mendesak, dan Indonesia tidak luput dari tantangan ini. Mikroplastik, yang merupakan partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm, dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk pembongkaran barang plastik, degradasi plastik yang lebih besar, serta produk kosmetik dan tekstil. Meskipun dampak mikroplastik pada kesehatan manusia dan ekosistem laut mulai mendapat perhatian, penelitian mengenai efek langsungnya pada organisme akuatik masih terbatas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa mikroplastik ditemukan di semua sampel sedimen yang diambil dari ketiga stasiun. Kelimpahan mikroplastik di sedimen tercatat bervariasi, dengan 1.422 partikel per kg berat kering sedimen di Stasiun A, 1.185 partikel di Stasiun B, dan 59,8 partikel di Stasiun C. Temuan ini mengindikasikan bahwa area dengan tutupan mangrove yang lebih luas cenderung memiliki tingkat pencemaran mikroplastik yang lebih tinggi, yang mungkin disebabkan oleh kemampuan mangrove dalam menyerap dan menahan partikel-partikel ini dari aliran air.
Penelitian ini menegaskan bahwa mikroplastik telah mencemari sedimen di Pulau Biawak, dengan kelimpahan yang lebih tinggi di area dengan tutupan mangrove yang lebih luas. Ditemukan juga bahwa ikan terumbu karang dari ketiga famili yang diteliti telah mengonsumsi mikroplastik, dengan famili Lutjanidae menunjukkan akumulasi terbesar di saluran pencernaannya. Dengan hasil ini, perlu ada upaya lebih lanjut untuk memahami dampak jangka panjang mikroplastik pada kesehatan ekosistem laut.
(Sumber: unair.ac.id)
6. Dampak Kesiapan Modal Manusia dan Modal Informasi terhadap Keberlanjutan Bisnis
Selama pandemi COVID-19, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi tantangan yang cukup berat, banyak di antaranya yang mengalami keterpurukan atau kebangkrutan. Untuk bertahan dan berkembang di masa krisis ini, UMKM harus merangkul kreativitas dan inovasi dengan tetap mengedepankan keberlanjutan usaha yang mencakup dimensi finansial, sosial, dan lingkungan.
UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB (GDP), penciptaan lapangan kerja, investasi, dan ekspor, dengan lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia mencakup 99% lapangan kerja dan menyumbang 61,07% dari total PDB. Di Jawa Timur saja, UMKM mengalami pertumbuhan pesat dari 4,2 juta pada tahun 2012 menjadi 9,78 juta pada tahun 2018, mendominasi 99% kegiatan perekonomian di wilayah tersebut. Namun pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar terhadap UMKM sehingga mendorong adanya kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan usaha mereka. Kajian tersebut berfokus pada 3.907 UMKM di Jawa Timur binaan Dinas Koperasi dan UKM yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, dan manufaktur.
Studi ini memberikan kontribusi teoritis yang signifikan dengan memberikan bukti empiris untuk Pandangan Berbasis Sumber Daya (RBV) dalam konteks UMKM di Indonesia, menawarkan kerangka kerja komprehensif untuk mencapai keberlanjutan bisnis melalui anteseden utama seperti kesiapan sumber daya manusia, kesiapan modal informasi, orientasi pasar, dan kinerja bisnis.
(Sumber: unair.ac.id)
7. Mengulas Implikasi Penerapan Kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
Negara Indonesia didirikan dengan cita-cita mulia sebagaimana yang termuat pada alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945, salah satunya ialah memajukan kesejahteraan umum. Salah satu indikator pengukuran kesejahteraan adalah kepemilikan rumah yang layak (Mega Ilahi & Ariusni, 2020). Sehingga kepemilikan rumah yang layak memainkan peran yang krusial sebagai salah satu kebutuhan dasar yang esensial dalam pembinaan keluarga.
Indonesia saat ini dihadapkan pada krisis kebutuhan kepemilikan rumah atau juga yang dikenal dengan backlog (Simbolon, 2024). Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sejak tahun 2010 backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih sangat tinggi, yakni rata- rata sebesar 13 juta unit dengan tren fluktuatif backlog (Simbolon, 2024). Rendahnya anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah pada sektor perumahan menjadi salah satu faktor utama dibalik tingginya angka backlog ini. (Ramadhani, 2024).
Terdapat beberapa rekomendasi untuk mengoptimalisasikan kebijakan tapera ini, yakni: pertama, besaran iuran Tapera harus dievaluasi sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat. Pemerintah dapat memberikan keringanan kepada peserta dengan finansial banyak yakni pemotongan 1% gaji pekerja dan potongan 0,5% pemberi kerja.
Kedua, pemerintah harus melakukan transparansi tata kelola dana Tapera dengan memberikan transparansi jangka waktu peserta akan mendapatkan rumah sesuai dengan iuran yang telah dibayarkan sehingga meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat untuk dapat ikut andil dalam program ini (Raniah Salsabila, 2024). Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan krisis lahan dengan mengendalikan kenaikan harga tanah dan perumahan untuk mencapai tujuan penyediaan rumah yang terjangkau. Dengan demikian, kebijakan Tapera diharapkan dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan perumahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(Sumber: bphn.go.id)
8. Bagaimanakah Nasib Sistem Pendidikan Indonesia?
Sebenarnya, Indonesia bukanlah negara yang kekurangan motivasi untuk belajar. Mulai dari pahlawan bangsa yang berasal dari Sabang hingga Merauke, semuanya memiliki semangat tinggi dalam meraih dan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Namun, mengapa peringkat pendidikan (dan hal-hal yang berkaitan dengan itu) kita berada dalam kondisi yang memprihatinkan dan menyedihkan?
Hal-hal tersebut terjadi karena beberapa hal. Pertama, kompetensi guru di Indonesia masih berada di tingkat yang sangat rendah. Kedua, (inilah yang saya sangat ingin tekankan kepada para pembaca) yaitu kaku dan membelenggunya kurikulum, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Saya berharap, kita semua dapat mengerti kondisi pendidikan di negeri tercinta kita ini. Sehingga kita dapat lebih berintrospeksi diri sembari melakukan yang lebih baik untuk pendidikan kita, khususnya kepada anak kita yang masih mengenyam pendidikan formal, ataupun kita yang sedang melakukan studi lanjut.
(Sumber: DJKN Kementerian Keuangan Republik)
9. Rapor Merah, Bahasa Daerah di Indonesia akan Punah!
Indonesia memiliki sekitar 742 bahasa dan menempati posisi kedua negara dengan bahasa daerah terbanyak. Akan tetapi, pada akhir abad ke-21, lebih dari setengah bahasa daerah ini akan punah. Diperkirakan sekitar 441 bahasa daerah di Indonesia akan menghilang.
Punahnya beberapa bahasa daerah ini disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah globalisasi dan modernisasi, perubahan demografis seperti migrasi massal dan urbanisasi, proses asimilasi budaya, penggunaan bahasa sebagai alat politik, bahasa daerah yang tidak didukung pemerintah dan masyarakat, serta perkembangan teknologi dan media massa.
Untuk mengatasi fenomena ini, upaya cerdas dan serius perlu dilakukan. Hal ini perlu dilakukan oleh, tidak hanya pemerintah, tetapi juga komunitas etnik penutur bahasa terkait. Di antara cara yang dapat dilakukan adalah pendokumentasian, kajian-kajian, dan upaya-upaya revitalisasi.
Masyarakat Indonesia juga diharapkan dapat menguasai tiga jenis bahasa. Ketiganya adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, dan bahasa etniknya sendiri.
(Sumber: Situs Badan Bahasa Kemdikbud)
10. Pendidikan di Indonesia Memprihatinkan
Dengan beberapa bukti yang ada, dapat dikatakan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia dewasa ini sangat memprihatinkan. Saat ini Indonesia sedang berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan yang ada dan akan menetapkan kurikulum 2013, dengan berbagai "tuntutan" bagi peserta didik.
Tidak sedikit sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia yang masih membutuhkan perhatian pemerintah. Pergantian kurikulum maupun pergantian menteri bisa dikatakan progresif, tetapi juga bukan suatu pemecahan masalah karena implementasi dan kualitas sumber daya manusia khususnya pendidik di Indonesia yang terlalu beragam.
Bagi sebagian anak, mimpi pendidikan belum dapat terpenuhi, salah satunya karena masalah ekonomi. Kendati sebagian siswa terlihat berjuang keras untuk pendidikannya, hal tersebut belumlah cukup untuk meraih mimpinya. Berdasarkan data, diketahui bahwa siswa-siswi yang meraih medali dan penghargaan lainnya masih berasal dari keluarga menengah ke atas.
Hingga saat ini, pendidikan di Indonesia belum terlihat arahnya. Solusinya adalah, pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat bahu-membahu dalam upaya mengembangkan bangsa melalui jalur pendidikan. Karena, tanpa adanya saling bekerjasama tidak mungkin semua akan tercapai dengan baik.
(Sumber: E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta)
11. Literasi Digital Masyarakat di Media Sosial Berdampak Terhadap Budaya dan Etika Berkomunikasi Masyarakat
Perkembangan teknologi abad ini telah membawa dunia ke dalam era digital, yang telah menjadikan media sosial sebuah sebuah pusat bagi masyarakat untuk berinteraksi dan mencari informasi, serta menjadi sebuah budaya baru dalam masyarakat. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Tiktok memiliki akses yang luas dan cepat, sehingga komunikasi yang dilakukan melalui media sosial tersebut akhirnya mengubah cara masyarakat dalam berinteraksi dan berbagi informasi.
Berdasarkan data dari Digital Civility Index (DCI) dari Microsoft pada Tahun 2021 menyebutkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini memiliki kemampuan literasi digital yang rendah karena tingginya penyebaran berita hoaks di Indonesia yang disertai dengan hate speech. Risiko ujaran kebencian dan diskriminasi juga mengalami peningkatan, bahkan hasil tersebut menunjukkan bahwa civility masyarakat Indonesia sangat rendah. fakta tersebut tidak bisa kita abaikan, karena kenyataannya hampir di seluruh media sosial telah tersebar ribuan berita hoaks, entah yang kita ketahui atau tidak.
Oleh karena itu, sebagai pengguna media sosial, kita seharusnya memperhatikan etika dalam berkomunikasi dan memiliki prinsip berupa adanya rasa hormat dan empati. Adanya rasa hormat dan empati terhadap sesama berarti kita menggunakan media sosial dengan penuh kesadaran diri. Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial adalah media yang paling mudah dalam memberikan kita kebebasan dalam beropini dan juga dapat menggiring opini bahkan tindakan orang lain.
(Oleh: Putri Fadyla)
12. Bukan Hanya 22 Desember, Mencintai Ibu Itu Setiap Hari
Setiap tahun, pada tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu, yaitu hari yang menandakan kebangkitan dari perjuangan perempuan. pada hari itu kita diingatkan kembali pada perjuangan dan jasa-jasa seorang ibu. sosok ibu adalah sosok yang kuat dengan kesabaran dan keteguhannya dalam menghadapi setiap alur kehidupan yang terkadang berat untuk dijalani.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 terdapat total 136.384.845 penduduk perempuan di Indonesia. dari total penduduk tersebut terdapat 71.917.331 penduduk perempuan yang berusia 25 hingga lebih dari 75 tahun. selain itu, terdapat 37.628.780 perempuan usia 15 tahun ke atas yang tidak termasuk ke dalam angkatan kerja dan hanya mengurus rumah tangga.
Dari data tersebut diketahui paling tidak terdapat lebih dari 30 juta perempuan berstatus sebagai seorang ibu yang telah melahirkan satu atau lebih dari satu anak di Indonesia. dari jutaan ibu tersebut mungkin tidak seluruhnya dapat memberikan dan merasakan kasih sayang dari seorang anak karena kegagalan dalam membangun sebuah hubungan baik antara ibu dan anak. namun, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi seorang anak untuk berhenti memberikan cinta dan menghargai sosok ibu karena bagaimanapun juga tanpa adanya seorang ibu kita tidak akan pernah terlahirkan ke dunia.
Bukan hanya pada 22 Desember, mencintai ibu adalah kewajiban yang akan terus mengiringi hari-hari kita. oleh karena itu, pada hari ini, esok, dan seterusnya mari kita bersama-sama menunjukkan kasih sayang dan cinta kita terhadap ibu tanpa pernah berhenti bahkan saat kita tak lagi bisa memeluk atau bahkan sekedar berbicara padanya.
(Oleh: Putri Fadyla)
13. Tips Produktif Mengerjakan Tugas di Tengah Kesibukan
Sebagai seorang mahasiswa, tentunya terdapat tanggung jawab yang diemban selama menjalankan perkuliahan. Salah satunya adalah mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Selain itu, mahasiswa tentunya memiliki keinginan untuk bergabung dan aktif dalam kegiatan berorganisasi. Hal itu karena mahasiswa cenderung memiliki keinginan untuk mengeksplor dan mencari pengalaman sebanyak yang mahasiswa itu bisa.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugasnya secara lebih efektif dan mengurangi resiko mengalami burnout atau stress karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Cara yang terbaik adalah memiliki sebuah skill manajemen waktu. Skill ini adalah soft skill penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa, terutama dalam menentukan skala prioritas. Karena dengan skala prioritas, mahasiswa akan mengetahui pekerjaan yang penting untuk dikerjakan terlebih dahulu, sehingga setelah diprioritaskan, pekerjaan tersebut dapat segera dilakukan agar tidak menimbulkan stress karena pekerjaan yang dibiarkan terus menumpuk.
Untuk mahasiswa yang aktif berorganisasi, cara terbaik agar tidak menambah beban pekerjaan dalam kegiatan perkuliahan adalah dengan berdiskusi dan mendelegasikan tugas dengan anggota organisasi yang lain, terutama jika mengikuti kegiatan kepanitiaan dan dipercayai sebagai panitia inti atau penanggung jawab. Dengan berbagi tugas, akan banyak waktu luang yang dapat digunakan untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan lain yang lebih penting. Hal ini berarti beban mendesak yang dimiliki oleh seorang mahasiswa akan berkurang, walaupun secara tidak langsung tetap ada sebuah atau beberapa tanggung jawab yang dipegang.
Oleh karena itu, dalam menjalani perkuliahan, seorang mahasiswa tidak boleh melupakan tujuan-tujuan akademis, seperti mendapat nilai yang bagus agar bisa memaksimalkan beban mata kuliah, dan lulus tepat waktu.
14. Cek Status Visa Secara Online
Kamu bisa melakukan pengecekan secara berkala melalui website https://www.visa.go.kr/ dan isi menu yang dibutuhkan. Ada 3 keterangan status, yaitu under review, approved, dan rejected. Kalau status pengajuan visa kamu tertulis approved, berarti kamu bisa mengambil paspor beserta visa setelah masa 6 hari tadi selesai.
Selain itu kamu juga bisa mengetahui status pengajuan visa melalui pesan singkat. KVAC menyediakan layanan SMS sebanyak tiga kali kepada semua pemohon visa. Ketiga SMS tersebut adalah penerimaan dokumen di KVAC, pemeriksaan dokumen oleh Kedubes, serta persiapan pengambilan visa. Atau kamu juga bisa mengakses ke situs KVAC.
Setelah pengajuan visa kamu diterima, maka kamu bisa mengambil paspor dan juga visa yang kamu ajukan. Berbeda dengan saat penyerahan formulir, pengambilan paspor dan visa hanya berlangsung pada pukul 11.00 WIB-16.00 WIB.
Jangan lupa untuk membawa tanda terima yang diberikan saat proses pengajuan aplikasi pendaftaran. Kamu hanya perlu menaruh tanda terima tersebut di sebuah keranjang dan menunggu giliran kamu dipanggil. Sekarang, tinggal waktunya mempersiapkan diri untuk terbang ke Korea!
(Sumber: Tiket.com)
15. Apa itu Bahu Jalan Tol? Berikut Aturan Penggunaannya
Bahu jalan tol hanya boleh digunakan saat kendaraan mengalami keadaan darurat di jalan. Bahu jalan tol tidak boleh disalahgunakan karena hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Adanya bahu jalan di tol diperuntukkan bagi lalu lintas bersama. Sehingga setiap pengendara yang menggunakan jalan tol harus mengetahui berbagai peraturan yang berlaku dalam menggunakannya.
Bahu jalan adalah bagian yang menjadi salah satu spesifikasi yang harus dimiliki jalan tol. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol, jalan tol adalah jalan bebas hambatan yang menjadi bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang mewajibkan penggunanya untuk membayar tol.
Berikut Aturannya:
1. Digunakan sebagai arus lalu lintas pada keadaan darurat. Keadaan ini seperti, gangguan total atau sebagian pada jalur lalu lintas akibat kecelakaan, dan lainnya.
2. Digunakan oleh pengendara atau kendaraan yang berhenti darurat. Pengemudi boleh berhenti di bahu jalan tola apabila mengalami keadaan darurat, seperti kendaraan mogok, menertibkan muatan, gangguan fisik pengemudi, dan gangguan lalu lintas.
3. Tidak digunakan untuk menarik/menderek/mendorong kendaraan.
4. Tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan apapun, termasuk penumpang, barang, atau hewan.
5. Tidak digunakan untuk mendahului kendaraan lain.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jasa dalam Pasal 287 ayat 1, pelanggaran penggunaan bahu jalan tol akan dikenai sanksi pidana dan hukuman kurungan maksimal 2 bulan atau denda hingga Rp 500.000.
16. Pentingnya Pendidikan bagi Masa Depan
Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di Negara kita yaitu Indonesia. Yang mana kita ketahui bersama, bahwasanya dengan seseorang mengenyam bangku sekolah, orang tersebut telah mengetahui berbagai hal yang ada di dunia ini. Sebenarnya pendidikan itu dapat kita peroleh di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hendaknya mau menyadari hal tersebut. Pendidikan sangat berdampak besar bagi pengaruh perkembangan masa depan.
Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula berpengaruh bagi bangsa dan Negara Republik Indonesia. Pendidikan itu ada bersifat formal, nonformal, dan informal. Adapun contohnya bersifat formal yaitu SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Sementara itu, contoh pendidikan non formal adalah dengan cara mengikuti kursus atau bimbingan belajar dan lain sebagainya.
Bagaimanapun cara kita menempuh pendidikan tersebut, asal kita mau serius dalam menjalaninya, maka sangat berdampak besar bagi masa depan diri sendiri maupun orang lain.
Dengan pendidikan, orang akan mampu untuk menata masa depan dengan bijaksana, dan dapat berpikir lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi di dalam kehidupannya.
Dengan kita mengerti tentang pendidikan, maka kita akan mampu untuk membantu pemerintah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan sehingga tidak banyak pengangguran yang ada di Indonesia. Begitu banyak hal penting yang didapat dari kita mengetahui makna pentingnya pendidikan tersebut.
Oleh karena itu, hendaknya kita mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan tersebut bagi kelangsungan masa depan kita. Dan kita sebagai manusia terpelajar hendaknya mau memahami betul hal tersebut. Adapun pengertian, fungsi, dan macam-macam pendidikan itu sendiri.
(Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto)
17. Pentingnya Pendidikan bagi Semua Orang
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan kita, memberikan hak kepada setiap manusia untuk berkembang secara kontinu. Ini adalah proses penting dalam pengembangan diri agar dapat hidup dan bertahan dalam kehidupan.
Pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan menjadi kunci utama bagi perkembangan individu. Anak yang tumbuh dalam kasih sayang keluarga cenderung memiliki rasa keterhubungan yang kuat dan merasa penting dalam keluarga, yang memberikan dukungan bagi perkembangan mereka. Di lingkungan keluarga, harga diri berkembang karena diterima dan dihargai sebagai individu.
Sekolah menjadi tahap kedua dalam pendidikan, di mana guru berperan sebagai mediator ilmu yang memberikan dorongan dan bantuan kepada siswa untuk berkembang. Pentingnya pendidikan tercermin dalam upaya guru untuk menarik minat siswa agar mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajaran.
Selain itu peranan lingkungan masyarakat juga penting bagi anak didik. Hal ini berarti memberikan gambaran tentang bagaimana kita hidup bermasyarakat. Dengan demikian bila kita berinteraksi dengan masyarakat maka mereka akan menilai kita, bahwa tahu mana orang yang terdidik, dan tidak terdidik.
Di zaman era globalisasi diharapkan generasi muda bisa mengembangkan ilmu yang didapat sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Itulah pentingnya menjadi seorang yang terdidik baik di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
(Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng)
Nah, itulah struktur teks artikel beserta 17 contohnya. Semoga bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)