Pemkab Muara Enim Siapkan Strategi Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Sumatera Selatan

Pemkab Muara Enim Siapkan Strategi Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 26 Des 2024 16:21 WIB
Pembersihan lokasi pohon tumbang dilakukan di Muara Enim.
Foto: Pohon tumbang imbas cuaca ekstrem di Muara Enim (Dok. BPBD Muara Enim)
Muara Enim -

Kabupaten Muara Enim sudah menaikkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor. Kewaspadaan bencana dilakukan mengingat wilayah ini salah satu yang paling parah terimbas bencana pada awal 2024.

Pj Bupati Muara Enim, Henky Putrawan mengatakan, peningkatan status untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayahnya seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

"Sudah ditetapkan keadaan darurat bencana hidrometeorologi berlaku sejak 22 November 2024 hingga 31 Januari 2025," ujar Henky, Kamis (26/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan peningkatan status itu, maka antisipasi yang dilakukan personel dengan peralatan dan perlengkapan yang dimiliki bisa dilakukan lebih optimal. Kemudian, pelaksanaan ketika terjadi bencana dibantu juga oleh pihak terkait lainnya.

Di musim penghujan ini, sudah terjadi angin kencang yang menumbangkan sejumlah pohon di Muara Enim. Pihaknya akan melakukan pemangkasan ranting pohon untuk antisipasi kejadian serupa.

ADVERTISEMENT

"Sudah saya perintahkan lagi untuk pemangkasan antisipasi puting beliung," terangnya.

Sementara Kepala BPBD Muara Enim, Abdurrozieq menambahkan, informasi dari BMKG dampak fenomena La Nina akan berlangsung hingga Januari 2025 dan di antaranya juga terjadi di sejumlah wilayah di Muara Enim.

"Peningkatan kewaspadaan guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi harus dilakukan," katanya.

Dalam SK penetapan siaga darurat itu, maka akibat yang ditimbulkan dari bencana akan mendapat bantuan dari APBN, APBD provibsi dan kabupaten.

Hingga saat ini, sudah 10 daerah di Sumsel yang telah menetapkan siaga darurat hidrometeorologi. Ke-10 daerah itu adalah Muara Enim, OKU, Banyuasin, Muba, OKU Timur, Prabumulih, OKI, Ogan Ilir, Muratara dan OKU Selatan.




(dai/dai)


Hide Ads