Pelabuhan TAA Masih Landai, Puncak Nataru Diprediksi Minggu dan Senin

Sumatera Selatan

Pelabuhan TAA Masih Landai, Puncak Nataru Diprediksi Minggu dan Senin

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Sabtu, 21 Des 2024 14:40 WIB
Suasana Pelabuhan TAA menuju Tanjung Kalian di momen Nataru masih landai.
Suasana Pelabuhan TAA menuju Tanjung Kalian di momen Nataru masih landai. (Foto: Istimewa)
Palembang -

Jumlah penumpang di Tanjung Api-api (TAA), Palembang, Sumatera Selatan, pada libur Nataru masih landai. Diprediksi puncak libur Nataru baru terjadi pada 22-23 Desember nanti.

"Untuk keberangkatan masih landai kemarin (20/12). Hanya kedatangan yang mulai naik, semalam mungkin ada sekitar 10-20% peningkatannya," ujar Rupit Wijaya Wassatpel Pelabuhan TAA saat dikonfirmasi, Sabtu (21/12/2024)

Dia menyebut, total penumpang yang menyeberang kemarin sebanyak 1.251 orang, campuran antara penumpang pejalan kaki dan naik kendaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total jumlah kendaraan campuran yang sudah menyeberang 20 Desember ada 283 unit," katanya.

Dia memprediksi, puncak momen Nataru di Pelabuhan TAA akan terjadi pada Minggu-Senin. Pada saat itu, para siswa sudah libur sekolah, sehingga akan ada peningkatan signifikan di Pelabuhan TAA dan Tanjung Kalian.

ADVERTISEMENT

"Karena sekarang masih bagi rapor, besok sudah mulai libur sekolah. Jadi kami prediksi arus keberangkatan penyeberangan dari Pelabuhan TAA-Tanjung Kalian akan terjadi Minggu atau Senin," jelasnya.



Secara umum, dari hasil pembahasan yang dilakukan beberapa waktu lalu kenaikan jumlah penumpang pada momen libut Nataru berkisar 15%. Angka itu disebutnya sama seperti tahun lalu.

"Kita prediksi ada kenaikan 15% karen melihat angka-angka tahun sebelumnya; trennya naik di kisaran angka tersebut," tambahnya.

Soal cuaca, Rupit menyebut belum ada kendala sehingga mengakibatkan operasional kapal tertunda. Namun, pihaknya tetap mewaspadai adanya perubahan cuaca ekstrem yang terjadi di laut melalui laporan nakhoda ataupun kru kapal saat berada di laut.

"Ada laporan yang disampaikan, misal berapa knot kecepatan angin dan ketinggian grlombangnya. Jika ada notice yang disampaikan maka kita minta lakukan penundaan kapal untuk menyeberang. Selain itu, kita juga berpatokan dan melihat aplikasi BMKG INA-WIS," ungkapnya.

Diungkapkannya, kendala cuaca yang terjadi hanya angin kencang. Itu pun dalam waktu singkat, berkisar 15-20 menit. "Sementara ini belum ada penundaan keberangkatan maupun kedatangan akibat cuaca," ujarnya.




(csb/csb)


Hide Ads