Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mengantisipasi kejadian banjir bandang dengan memasang alat pengukur ketinggian debit air. Alat itu akan menjadi sistem peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.
"Kita akan memasang dua alat pengukur ketinggian debit air yang mana alat ini berfungsi sebagai pendeteksi banjir," ujar Kepala Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi, Kamis (12/12/2024).
Dua alat pengukur itu akan di pasang di wilayah Kecamatan Ulu Ogan dan Pengandonan. Kedua wilayah ini merupakan daerah yang rawan banjir akibat luapan sungai yang ada di OKU. Sekaligus melengkapi AWLR (automatic water level recorder) milik BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) yang sudah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alat akan kita pasang 1 unit di Kecamatan Ulu Ogan dan 1 unit lagi di Kecamatan Pengandonan. Alat tersebut akan kita kita kolaborasikan dengan alat AWLR milik BBWS yang terpasang di wilayah aliran sungai Lengkiti dan Sungai ogan di Desa Terusan," ungkapnya.
Dengan terpasangnya dua alat tersebut, diharapkan sistem peringatan dini bencana banjir bandang semakin mumpuni agar dapat meminimalisir dampak bencana alam.
"Meski alat BPBD OKU hanya level gauge dan adanya AWLR milik BBWS, kita harapkan bisa menjadi early warning system adanya banjir bandang akibat meluapnya sungai. Masyarakat bisa mengetahui lebih dini dan mengantisipasi ancamannya," katanya.
Dia juga berharap banjir bandang seperti yang terjadi pada awal 2024 tidak kembali terjadi. Banyak masyarakat yang tidak mendapat informasi kondisi debit sungai sudah tinggi, sehingga menimbulkan kerugian karena rumah mereka terendam dan rusak serta korban jiwa.
"Iya kita antisipasi agar tak ada korban dan bisa meminimalisir berbagai kerusakan yang ada jika bencana itu kembali terjadi," tukasnya.
(des/des)